Penjelasan Lengkap tentang Diatom: Ciri, Habitat, Peran Ekologis, dan Manfaatnya

modulmerdeka.com – Dalam dunia mikroorganisme, diatom menempati posisi penting sebagai bagian dari fitoplankton yang menjadi dasar rantai makanan di ekosistem perairan. Organisme ini berperan vital dalam proses fotosintesis dan siklus karbon global.

Pengetahuan mengenai diatom sangat penting untuk berbagai bidang ilmu, mulai dari biologi, ekologi, hingga studi perubahan iklim. Artikel ini akan menyajikan penjelasan lengkap tentang diatom secara rinci dan terstruktur.

Apa Itu Diatom?

Diatom merupakan kelompok alga uniseluler yang termasuk dalam kelas Bacillariophyceae. Organisme ini ditemukan di berbagai habitat perairan seperti laut, sungai, danau, bahkan lingkungan air tawar buatan.

Diatom memiliki kemampuan fotosintesis dan menghasilkan oksigen dalam jumlah besar, menjadikannya komponen penting dalam produktivitas primer perairan.

Diatom dibedakan dari alga lainnya karena memiliki dinding sel unik yang tersusun dari silika atau zat kaca (SiO₂) yang disebut frustula.

Frustula terdiri atas dua bagian yang disebut epiteka dan hipoteka, yang saling bertumpuk seperti kotak dan tutupnya.

Struktur ini sangat kompleks dan menjadi ciri khas yang memudahkan pengenalan diatom di bawah mikroskop.

Ciri-ciri Diatom

Berikut beberapa karakteristik utama dari diatom:

  1. Bentuk Uniseluler atau Kolonial: Umumnya diatom bersifat tunggal, namun beberapa dapat membentuk koloni berbentuk rantai atau struktur lainnya.
  2. Dinding Sel dari Silika: Frustula bersifat keras dan tahan lama, terdiri dari dua bagian yang saling menutupi.
  3. Berpigmen: Diatom mengandung klorofil a dan c, serta pigmen fukoksantin yang memberikan warna keemasan.
  4. Tidak Bergerak Aktif: Sebagian besar diatom tidak memiliki alat gerak aktif, namun beberapa dapat bergerak menggunakan aliran lendir.
  5. Ukuran Mikro: Ukurannya bervariasi dari sekitar 2 mikrometer hingga lebih dari 200 mikrometer.
  6. Reproduksi Aseksual dan Seksual: Diatom berkembang biak dengan pembelahan sel secara aseksual, namun pada kondisi tertentu dapat bereproduksi secara seksual.

Habitat dan Distribusi

Diatom ditemukan hampir di semua jenis lingkungan perairan, baik air tawar maupun laut. Mereka dapat hidup di permukaan air (pelagik) maupun di dasar perairan (bentik).

Bahkan, diatom juga ditemukan di habitat ekstrem seperti es laut, mata air panas, dan lingkungan basah di permukaan tanah.

Distribusi diatom sangat luas dan melimpah, membuat mereka menjadi indikator penting dalam studi oseanografi, limnologi (ilmu tentang danau), serta penelitian kualitas air.

Klasifikasi Diatom

Secara umum, diatom dibagi menjadi dua kelompok besar berdasarkan bentuk frustulanya:

1. Diatom Sentral (Centrales)

Diatom jenis ini memiliki bentuk simetri radial (melingkar). Umumnya hidup di laut dan bersifat planktonik. Contoh dari kelompok ini adalah Coscinodiscus dan Thalassiosira.

2. Diatom Pennal (Pennales)

Diatom ini memiliki bentuk simetri bilateral (kiri-kanan). Banyak ditemukan di perairan tawar dan dapat hidup di dasar perairan (bentik). Contoh genusnya antara lain Navicula, Nitzschia, dan Synedra.

Peran Ekologis Diatom

Peran diatom sangat penting bagi keseimbangan ekosistem perairan dan kehidupan secara keseluruhan. Beberapa peran utamanya adalah:

  1. Produsen Primer: Sebagai bagian dari fitoplankton, diatom menghasilkan energi melalui fotosintesis dan menjadi sumber makanan bagi zooplankton dan hewan laut kecil lainnya.
  2. Penghasil Oksigen: Diatom bertanggung jawab atas sekitar 20-25% dari total produksi oksigen di atmosfer Bumi.
  3. Siklus Silika dan Karbon: Diatom menyerap silika dari air untuk membentuk frustulanya, sekaligus menyerap karbon dioksida selama proses fotosintesis.
  4. Bioindikator Kualitas Air: Keberadaan dan jenis diatom digunakan untuk mengukur tingkat pencemaran dan kondisi lingkungan perairan.

Manfaat Diatom bagi Manusia

Selain perannya di alam, diatom juga memberikan banyak manfaat langsung maupun tidak langsung bagi manusia. Beberapa di antaranya meliputi:

1. Diatomaceous Earth (Tanah Diatom)

Frustula diatom yang telah mati dan mengendap selama ribuan tahun membentuk deposit sedimen yang dikenal sebagai tanah diatom. Tanah ini memiliki banyak kegunaan, seperti:

  • Pestisida alami: Bersifat abrasif dan dapat menghancurkan eksoskeleton serangga.
  • Filtrasi: Digunakan sebagai media penyaring dalam industri makanan dan minuman.
  • Bahan abrasif: Digunakan dalam produk pasta gigi, pembersih logam, dan sebagainya.
  • Isolator panas dan suara: Karena strukturnya yang berpori dan ringan.

2. Studi Paleoekologi

Frustula diatom yang terawetkan di sedimen dapat digunakan sebagai petunjuk kondisi lingkungan masa lalu, termasuk suhu, tingkat kesuburan air, dan kandungan kimia.

3. Industri Energi

Beberapa penelitian mengembangkan diatom sebagai sumber biofuel karena kandungan lipid yang tinggi pada beberapa spesiesnya.

Ancaman terhadap Diatom

Meskipun diatom sangat adaptif, aktivitas manusia yang menyebabkan pencemaran air, eutrofikasi, dan perubahan iklim dapat memengaruhi populasi dan keberagaman diatom.

Perubahan suhu air laut dan tingkat keasaman juga berpotensi mengganggu proses pembentukan frustula yang memerlukan silika.

Diatom adalah organisme mikroskopis yang memiliki peranan besar dalam ekosistem perairan. Mereka tidak hanya menjadi produsen utama dan penghasil oksigen, tetapi juga memiliki manfaat signifikan dalam berbagai industri.

Dengan memahami penjelasan lengkap tentang diatom, kita dapat lebih menghargai keberadaan mikroorganisme ini dan pentingnya menjaga ekosistem perairan agar tetap seimbang.

Nama asli saya Supriyadi dan populer Supriyadi Pro. Saya seorang Expert wordpress developer freelancer, content writer, editor. Memiliki minat besar pada dunia teknologi, sains, seni budaya, social media, dan blogging. Saya kelahiran suku Jawa, di Wonogiri, Jawa Tengah yang ahli bahasa Jawa dan seni gamelan. Silahkan hubungi saya lewat laman yang telah disediakan atau kunjungi website profil saya di https://supriyadipro.com

Jelajahi Artikel Lainnya