Modul Ajar Deep Learning Seni Teater Kelas 10 SMA/MA Kurikulum Merdeka

modulmerdeka.com – Pernahkah kamu membayangkan suasana kelas yang terasa seperti panggung teater? Di mana siswa bukan hanya duduk dan mencatat, tetapi juga bergerak, berekspresi, dan berimajinasi? Itulah semangat utama dari Modul Ajar Deep Learning Seni Teater Kelas 10 SMA/MA Kurikulum Merdeka.

Kurikulum Merdeka menghadirkan pendekatan pembelajaran yang menekankan pada eksplorasi mendalam (deep learning). Di dalamnya, seni teater menjadi wadah untuk mengasah kecerdasan emosional, kemampuan kolaboratif, dan kreativitas siswa secara utuh.

Di artikel ini, kita akan membahas secara lengkap isi, struktur, dan manfaat Modul Ajar Seni Teater Kelas 10 ini. Termasuk juga bagaimana guru dapat mengadaptasinya di kelas sesuai konteks daerah dan karakter peserta didik.

Download Modul Ajar Deep Learning Seni Teater Kelas 10 SMA/MA Kurikulum Merdeka

Untuk mendapatkan Modul Ajar Deep Learning Seni Teater untuk Kelas 10 SMA/MA Kurikulum Merdeka, silahkan unduh melalui tautan yang kami lampirkan di bawah ini:

Apa Itu Modul Ajar Deep Learning Seni Teater?

Modul ajar adalah perangkat pembelajaran lengkap yang disusun berdasarkan capaian pembelajaran (CP) dalam Kurikulum Merdeka. Sedangkan Deep Learning dalam konteks pendidikan bukan sekadar teknologi kecerdasan buatan, melainkan pembelajaran yang menuntun siswa untuk memahami makna di balik setiap proses.

Pada Modul Ajar Seni Teater Kelas 10, konsep deep learning diwujudkan melalui kegiatan eksploratif seperti:

  • Membaca dan menganalisis naskah drama
  • Memerankan karakter sesuai interpretasi pribadi
  • Melakukan refleksi diri setelah pertunjukan
  • Membangun kerja tim yang solid

Modul ini membantu guru dan siswa menciptakan pengalaman belajar yang lebih hidup dan bermakna.

Tujuan Pembelajaran: Lebih dari Sekadar Akting

Seni teater di Kurikulum Merdeka tidak hanya tentang akting di atas panggung. Tujuan utamanya adalah mengembangkan karakter dan kemampuan berpikir reflektif siswa. Berdasarkan capaian pembelajaran Seni Teater untuk fase E (kelas 10–12), siswa diharapkan mampu:

  1. Mengeksplorasi ide dan emosi melalui gerak, suara, dan ekspresi.
  2. Menganalisis elemen dasar pertunjukan teater seperti naskah, tokoh, alur, dan setting.
  3. Menciptakan karya teater sederhana yang berakar pada budaya lokal.
  4. Berkolaborasi dan berkomunikasi dengan baik dalam satu tim produksi.
  5. Mengevaluasi proses dan hasil pertunjukan dengan sikap terbuka dan reflektif.

Dengan kata lain, pembelajaran seni teater juga menjadi ruang bagi siswa untuk belajar tentang empati, komunikasi, dan kepemimpinan.

Struktur Modul Ajar: Rangkaian Pembelajaran Berbasis Pengalaman

Struktur Modul Ajar Deep Learning Seni Teater Kelas 10 SMA/MA biasanya terdiri dari beberapa komponen utama berikut:

  1. Informasi Umum
    Berisi identitas modul, fase dan kelas, capaian pembelajaran, alur tujuan pembelajaran (ATP), serta profil pelajar Pancasila yang dikembangkan.
  2. Kompetensi Awal dan Tujuan Pembelajaran
    Bagian ini menjelaskan kemampuan dasar yang perlu dimiliki siswa sebelum mengikuti kegiatan pembelajaran.
  3. Pemahaman Bermakna dan Pertanyaan Pemantik
    Mengajak siswa untuk berpikir kritis dan menghubungkan pengalaman pribadi dengan konteks teater. Misalnya:
    • Apa makna “peran” dalam kehidupan sehari-hari?
    • Bagaimana emosi memengaruhi komunikasi di atas panggung?
  4. Kegiatan Pembelajaran
    Terbagi dalam tiga tahapan utama:
    • Eksplorasi: mengenal unsur-unsur teater dan menganalisis contoh pertunjukan.
    • Kreasi: menciptakan dan memerankan naskah berdasarkan ide siswa.
    • Refleksi: menganalisis proses, tantangan, dan pelajaran yang diperoleh.
  5. Asesmen dan Refleksi Guru
    Bagian ini mencakup instrumen penilaian formatif dan sumatif, rubrik kinerja, serta panduan refleksi guru terhadap keberhasilan pembelajaran.

Contoh Aktivitas Deep Learning dalam Modul Seni Teater

Salah satu kekuatan modul ini adalah penerapan metode experiential learning belajar dari pengalaman langsung. Berikut contoh aktivitas yang dapat diterapkan di kelas:

1. Eksperimen Ekspresi Wajah dan Suara
Siswa diminta mengekspresikan emosi dasar seperti marah, sedih, dan bahagia tanpa menggunakan kata-kata. Aktivitas ini melatih kesadaran tubuh dan ekspresi.

2. Membuat Naskah Drama Bertema Sosial
Dalam kelompok kecil, siswa menulis naskah berdasarkan isu sosial di lingkungan sekitar, misalnya persahabatan, lingkungan, atau kejujuran.

3. Pertunjukan Mini Teater di Kelas
Siswa tampil di hadapan teman sekelas untuk memerankan naskah yang mereka buat. Guru menilai aspek karakterisasi, kerja tim, dan improvisasi.

4. Refleksi Diri dan Umpan Balik
Setelah pementasan, setiap siswa menulis refleksi tentang peran yang dimainkan dan bagaimana proses tersebut mengubah cara mereka berpikir.

Kegiatan seperti ini menjadikan pembelajaran seni teater bukan hanya hiburan, tapi juga proses pembentukan jati diri.

Kaitan Modul dengan Profil Pelajar Pancasila

Modul Ajar Deep Learning Seni Teater Kelas 10 sangat relevan dengan enam dimensi Profil Pelajar Pancasila, di antaranya:

  • Beriman dan berakhlak mulia: memahami nilai moral melalui karakter tokoh.
  • Berkebinekaan global: mengapresiasi berbagai budaya dalam karya teater.
  • Bergotong royong: bekerja sama dalam tim produksi.
  • Mandiri: mengembangkan ide dan tanggung jawab atas peran masing-masing.
  • Kreatif: menciptakan pertunjukan baru dari perspektif pribadi.
  • Bernalar kritis: mengevaluasi pesan dan simbol dalam karya teater.

Dengan demikian, pembelajaran teater menjadi ruang aktualisasi nilai-nilai Pancasila secara kontekstual dan menyenangkan.

Strategi Guru dalam Mengimplementasikan Modul

Agar modul berjalan efektif, guru perlu menerapkan strategi yang sesuai dengan karakter kelas. Beberapa tips implementasi antara lain:

  1. Gunakan Pendekatan Proyek (Project-Based Learning).
    Siswa dapat membuat proyek pertunjukan teater dari awal hingga akhir.
  2. Integrasikan Teknologi Digital.
    Rekam latihan siswa menggunakan ponsel, lalu diskusikan hasilnya untuk refleksi bersama.
  3. Hubungkan dengan Budaya Lokal.
    Misalnya, mengadaptasi cerita rakyat menjadi naskah teater modern.
  4. Berikan Ruang Refleksi.
    Setelah kegiatan, ajak siswa menuliskan jurnal tentang proses dan pembelajaran yang mereka alami.
  5. Bangun Kolaborasi Lintas Mata Pelajaran.
    Seni teater bisa dikaitkan dengan Bahasa Indonesia (penulisan naskah) dan PPKn (nilai moral tokoh).

Dampak Pembelajaran Teater bagi Siswa

Data dari berbagai penelitian pendidikan menunjukkan bahwa siswa yang terlibat dalam kegiatan seni, termasuk teater, memiliki tingkat kreativitas dan empati yang lebih tinggi.

Menurut riset dari American Alliance for Theatre and Education (AATE), pembelajaran teater dapat meningkatkan:

  • Kemampuan komunikasi sebesar 37%
  • Rasa percaya diri sebesar 42%
  • Empati dan kerja sama tim sebesar 45%

Dengan pendekatan deep learning, siswa tidak hanya tampil di panggung, tetapi juga belajar memahami peran mereka dalam kehidupan nyata.

Belajar Hidup Lewat Panggung

Seni teater bukan sekadar hiburan atau pertunjukan. Ia adalah cermin kehidupan, di mana setiap peran mengajarkan nilai, empati, dan refleksi diri.

Melalui Modul Ajar Deep Learning Seni Teater Kelas 10, siswa diajak untuk memahami kehidupan melalui seni, bukan hanya menirukan tokoh di atas panggung, tetapi juga menemukan makna peran mereka di dunia nyata.

Bagi guru, modul ini adalah panduan yang hidup alat untuk membuka ruang kreativitas, kolaborasi, dan pembelajaran yang menyentuh hati.

Dan bagi siswa, setiap latihan dan pertunjukan adalah langkah menuju pemahaman diri yang lebih dalam. Karena pada akhirnya, belajar teater adalah belajar tentang kehidupan itu sendiri.

Capek download file satu-persatu?

DAPATKAN PERANGKAT AJAR LENGKAP DENGAN MUDAH!

Jika anda merasa mendapatkan manfaat, bagi yang mungkin ingin berdonasi untuk kemajuan website ini, silahkan kirimkan ke:

Terima kasih atas partisipasinya, semoga menjadi keberkahan bagi kami dan Anda semua.

Nama asli saya Supriyadi dan populer Supriyadi Pro. Saya seorang Expert wordpress developer freelancer, content writer, editor. Memiliki minat besar pada dunia teknologi, sains, seni budaya, social media, dan blogging. Saya kelahiran suku Jawa, di Wonogiri, Jawa Tengah yang ahli bahasa Jawa dan seni gamelan. Silahkan hubungi saya lewat laman yang telah disediakan atau kunjungi website profil saya di https://supriyadipro.com

Jelajahi Artikel Lainnya