Modul Ajar (RPP) Deep Learning Prakarya Budidaya Kelas 7 SMP/MTs

modulmerdeka.com – Bayangkan seorang guru SMP/MTs memasuki ruang kelas dengan semangat baru: bukan hanya membawa buku cetak dan lembar kerja biasa, tetapi sebuah modul ajar yang dirancang untuk menghasilkan pengalaman pembelajaran yang mendalam (deep learning) untuk mata pelajaran Prakarya khususnya aspek budidaya pada kelas 7.

Itulah fungsi utama dari alat bantu yang akan kita bahas: modul ajar untuk pembelajaran budidaya di kelas 7 SMP/MTs yang berbasis pendekatan deep learning dalam kerangka Kurikulum Merdeka.

Modul ini bukan sekadar daftar topik atau RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) biasa; melainkan sebuah alat yang membantu guru dan siswa melakukan pembelajaran yang bermakna, menyenangkan, dan mendalam tiga pilar pendekatan deep learning yang kerap muncul dalam literatur pendidikan.

Artikel ini akan membahas secara terstruktur bagaimana modul ajar tersebut dapat disusun, mengapa penting, komponen-komponennya, dan tips praktis agar modul bisa digunakan dengan maksimal.

Download contoh Modul Ajar (RPP) Deep Learning Prakarya Budidaya Kelas 7 SMP/MTs

Untuk mendapatkan Modul Ajar (RPP) Deep Learning Prakarya Budidaya untuk Kelas 7 SMP/MTs, silahkan unduh melalui tautan yang kami lampirkan di bawah ini:

Mengapa Modul Ajar Berbasis Deep Learning Penting untuk Prakarya Budidaya Kelas 7

Tantangan Mata Pelajaran Prakarya Budidaya

Menurut buku teks Prakarya kelas 7 SMP, ruang lingkup mata pelajaran tersebut mencakup empat aspek: kerajinan, rekayasa, budidaya, dan pengolahan.

Aspek budidaya misalnya melibatkan proses pemilihan bahan, merawat tanaman atau hewan sederhana, serta mengamati pertumbuhan semuanya membutuhkan pembelajaran yang nyata dan aplikatif.

Jika guru hanya memberikan teori atau tugas rutin, maka potensi pembelajaran mendalam (deep learning) akan sulit tercapai. Padahal, pendekatan deep learning menuntut siswa untuk memahami, mengaplikasikan, dan merefleksikan pengetahuan, bukan hanya menghafal.

Pendekatan Deep Learning dalam Konteks Kurikulum Merdeka

Dalam regulasi untuk mata pelajaran Prakarya khususnya budidaya pada kelas 7, disebutkan bahwa strategi pembelajaran deep learning terdiri atas tiga elemen utama: mindful learning (belajar dengan kesadaran penuh), meaningful learning (belajar bermakna), dan joyful learning (belajar menyenangkan).

Dengan demikian, modul ajar yang dirancang harus memungkinkan siswa

  • menyadari konteks dan manfaat dari aktivitas budidaya (mindful),
  • memahami konsep budidaya dan mengaitkannya dengan kehidupan nyata (meaningful),
  • serta merasakan proses pembelajaran yang menarik dan menyenangkan (joyful).

Keunggulan Modul Ajar yang Terstruktur

Dengan modul ajar yang tepat, guru mendapat kerangka kerja yang jelas: identitas modul, kompetensi, materi pembelajaran, penilaian, tugas proyek, hingga evaluasi.

Sebagai contoh, sebuah modul ajar budidaya kelas 7 menyertakan langkah-langkah kegiatan mulai dari pemilihan bahan hingga presentasi hasil budidaya.

Kelebihan lainnya: siswa menjadi lebih aktif, proyek-berbasis (project-based learning) dapat diintegrasikan, dan proses pembelajaran menjadi lebih reflektif dan kolaboratif sesuai dengan tuntutan Kurikulum Merdeka.

Struktur Modul Ajar: Komponen Utama yang Perlu Ada

Berikut ini struktur yang sebaiknya terdapat dalam modul ajar untuk pembelajaran budidaya kelas 7:

A. Identitas Modul

Memuat: nama sekolah, mata pelajaran (Prakarya – Budidaya), kelas/semester, fase (misalnya Fase D), tahun ajaran, nama guru penyusun, serta latar belakang atau alasan penyusunan modul.

B. Profil Guru & Peserta Didik

Menjelaskan karakteristik peserta didik kelas 7, kesiapan, dan kondisi sekolah. Juga tentang karakteristik guru: pengalaman, inovasi, dan bagaimana memfasilitasi pembelajaran deep learning.

C. Capaian Pembelajaran (CP)

Modul harus mencantumkan capaian pembelajaran yang telah ditetapkan untuk mata pelajaran Prakarya Budidaya kelas 7 sesuai regulasi terbaru.

D. Desain Pembelajaran

Meliputi: tujuan pembelajaran, kompetensi dasar, indikator pencapaian, alokasi waktu, sumber dan media pembelajaran, model/metode pembelajaran (misalnya PBL, blended learning, SEL – social emotional learning).

E. Kegiatan Pembelajaran per Pertemuan

For example:

  • Pertemuan 1: Observasi lingkungan sekolah mengidentifikasi potensi budidaya.
  • Pertemuan 2: Perencanaan proyek budidaya (misalnya menanam sayuran di polybag).
  • Pertemuan 3: Pelaksanaan dan pengamatan pertumbuhan.
  • Pertemuan 4: Presentasi hasil dan refleksi.

F. Tugas / Proyek Budidaya

Misalnya siswa dibagi kelompok, memilih tanaman atau hewan kecil untuk dibudidayakan, membuat jurnal harian, mendokumentasikan perkembangan, dan presentasi kelompok. Hal ini sesuai dengan prinsip pembelajaran kolaboratif dan kontekstual.

G. Penilaian

Meliputi aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Penilaian formatif (tugas harian, observasi) dan sumatif (presentasi proyek). Rubrik penilaian harus jelas agar sesuai dengan pendekatan deep learning: kolaborasi, kreativitas, refleksi.

H. Refleksi & Tindak Lanjut

Siswa dan guru merenungkan apa yang telah dicapai, hambatan yang ditemui, dan langkah selanjutnya (misalnya memperluas budidaya, menghubungkan dengan kewirausahaan).

I. Lampiran

Materi tambahan, lembar kerja siswa (LKS), panduan guru, gambar ilustrasi, daftar bahan dan alat budidaya, foto dokumentasi.

Tips Praktis Menyusun Modul Ajar Budidaya yang Efektif

  • Libatkan siswa dalam memilih topik budidaya yang relevan dengan lingkungan sekolah atau rumah – misalnya hidroponik sederhana, menanam sayuran di pot bekas, atau budidaya cacing.
  • Gunakan pendekatan project based learning (PBL) agar siswa aktif merencanakan, melakukan, dan mempresentasikan proyek mereka. Modul yang ditemukan menyebut model ini sebagai salah satu pilihan.
  • Sisipkan unsur SEL (Social Emotional Learning): misalnya tugas kelompok, pembagian peran, diskusi refleksi, agar siswa tak hanya tumbuh keterampilan budidayanya tetapi juga kompetensi sosial-emosional.
  • Pastikan modul menyediakan bahan visual (gambar, video pendek) untuk mendukung pemahaman konsep budidaya; ini membantu dalam pendekatan meaningful learning.
  • Buat aspek evaluasi cukup variatif: observasi, jurnal harian, kuis singkat, presentasi kelompok.
  • Berikan ruang bagi siswa untuk mengeksplorasi atau memperluas proyek secara mandiri misalnya siswa yang tertarik dapat mencoba budidaya lanjutan di luar kelas.
  • Gunakan bahan yang mudah ditemukan di lingkungan sekitar agar modul dapat dilaksanakan tanpa banyak biaya tambahan.
  • Pastikan modul memiliki koneksi dengan aspek lintas mata pelajaran (integrasi): misalnya antara Prakarya Budidaya dengan Biologi sederhana, Matematika (pengukuran lahan, pertumbuhan), atau Teknologi Informasi (dokumentasi foto). Ini meningkatkan meaningful learning.

Studi Kasus: Modul Ajar Budidaya Kelas 7 yang Sukses

Mari kita ceritakan kisah nyata (fiktif namun realistis) untuk menggambarkan bagaimana modul ini bisa berjalan. Pak Amin, guru Prakarya di SMP N 5 Kota X, menyusun modul ajar budidaya kelas 7 dengan topik “Menanam Sayuran Hidroponik di Barang Bekas”. Dia menggunakan kerangka seperti di atas dan menerapkan pendekatan deep learning.

Pada minggu pertama, siswa diajak menyusuri halaman sekolah untuk menemukan pot-bekas, mengenali kondisi lingkungan, dan berdiskusi keunggulan budidaya hidroponik. Ini membangun mindful learning karena siswa terlibat langsung.

Minggu kedua, mereka merencanakan proyek: kelompok memilih sayuran, membuat daftar bahan, merancang jadwal penyiraman dan pencatatan pertumbuhan. Guru memfasilitasi namun siswa yang memimpin.

Minggu ketiga-keempat, pelaksanaan proyek dan pencatatan perkembangan. Siswa diminta foto setiap dua hari, mencatat perubahan besar kecil, dan merefleksikan kendala (misalnya aliran air kurang lancar, daun kuning).

Minggu kelima, mereka mempresentasikan hasil kepada kelas: kelompok A berhasil panen setelah 30 hari, kelompok B mengalami tantangan namun menemukan solusi seperti mencampur nutrisi alami dari pupuk kompos sekolah.

Refleksi akhir: siswa menyadari bahwa budidaya tak semata-tanam lalu panen, tetapi proses observasi, perawatan, kolaborasi, dan inovasi yang membuatnya bermakna. Guru mencatat bahwa keterlibatan aktif siswa meningkat dibanding semester sebelumnya.

Hasilnya: Modul ajar berbasis deep learning ini tidak hanya membuat siswa “melakukan budidaya”, tetapi juga “berpikir, bertindak, dan merefleksikan pembelajaran”. Ini sejalan dengan prinsip bahwa pembelajaran mendalam membantu siswa memahami dan menerapkan konsep secara nyata.

Menyusun modul ajar untuk mata pelajaran Prakarya Budidaya kelas 7 SMP/MTs yang berbasis deep learning bukan hanya sekadar mengisi format administratif. Melainkan sebuah upaya menciptakan pengalaman pembelajaran yang hidup, kontekstual, dan terintegrasi.

Dengan struktur yang jelas (identitas modul, capaian pembelajaran, desain pembelajaran, kegiatan tiap pertemuan, tugas/proyek, penilaian, refleksi), guru bisa memfasilitasi siswa untuk tidak hanya melakukan budidaya, tetapi berpikir, bertindak, dan merefleksikan pembelajaran mereka.

Modul ini menjadi jembatan antara konsep kurikulum (termasuk Kurikulum Merdeka) dan praktik nyata di kelas di mana siswa bukan hanya pendengar, tetapi pegiat pembelajaran.

Semoga artikel ini menjadi panduan yang berguna bagi Anda di ModulMerdeka.com dalam menyusun atau memperbarui modul ajar Prakarya Budidaya untuk kelas 7. Jangan ragu untuk mengadaptasi struktur sesuai kebutuhan sekolah Anda karena fleksibilitas dan kontekstualisasi adalah kunci keberhasilan dalam pendekatan deep learning.

Capek download file satu-persatu?

DAPATKAN PERANGKAT AJAR LENGKAP DENGAN MUDAH!

Jika anda merasa mendapatkan manfaat, bagi yang mungkin ingin berdonasi untuk kemajuan website ini, silahkan kirimkan ke:

Terima kasih atas partisipasinya, semoga menjadi keberkahan bagi kami dan Anda semua.

Nama asli saya Supriyadi dan populer Supriyadi Pro. Saya seorang Expert wordpress developer freelancer, content writer, editor. Memiliki minat besar pada dunia teknologi, sains, seni budaya, social media, dan blogging. Saya kelahiran suku Jawa, di Wonogiri, Jawa Tengah yang ahli bahasa Jawa dan seni gamelan. Silahkan hubungi saya lewat laman yang telah disediakan atau kunjungi website profil saya di https://supriyadipro.com

Jelajahi Artikel Lainnya