Modul Ajar (RPP) Deep Learning Prakarya Kerajinan Kelas 10 SMA/MA

modulmerdeka.com – Pendidikan abad ke-21 menuntut inovasi dalam proses pembelajaran agar siswa tidak hanya menguasai teori, tetapi juga mampu berpikir kreatif, kritis, dan kolaboratif.

Salah satu terobosan yang kini diterapkan di sekolah menengah atas adalah pengembangan Modul Ajar (RPP) Deep Learning Prakarya Kerajinan Kelas 10 SMA/MA Kurikulum Merdeka.

Modul ini dirancang untuk menjembatani antara ilmu pengetahuan, teknologi, dan keterampilan praktis dalam bidang kerajinan.

Dengan pendekatan deep learning atau pembelajaran mendalam, siswa diharapkan mampu memahami konsep secara menyeluruh melalui eksplorasi, eksperimentasi, dan penciptaan karya yang bermakna.

Download contoh Modul Ajar (RPP) Deep Learning Prakarya Kerajinan Kelas 10 SMP/MTs

Untuk mendapatkan Modul Ajar (RPP) Deep Learning Prakarya Kerajinan untuk Kelas 10 SMP/MTs, silahkan unduh melalui tautan yang kami lampirkan di bawah ini:

Konsep Dasar Modul Ajar Deep Learning

Deep learning dalam konteks pendidikan bukan hanya sekadar istilah teknologi kecerdasan buatan, tetapi juga pendekatan pembelajaran yang berfokus pada pemahaman mendalam terhadap konsep dan penerapannya.

Menurut studi yang diterbitkan oleh OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development) tahun 2023, model pembelajaran mendalam mendorong siswa untuk berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills/HOTS) melalui proses refleksi dan inovasi.

Dalam Kurikulum Merdeka, deep learning dipraktikkan melalui pembelajaran berbasis proyek (Project-Based Learning), penilaian autentik, dan penguatan Profil Pelajar Pancasila.

Prinsip utamanya adalah pembelajaran yang berpusat pada siswa, di mana peserta didik berperan aktif dalam membangun pengetahuan melalui pengalaman langsung.

Tujuan Modul Ajar Prakarya Kerajinan Kelas 10

Tujuan utama dari penyusunan modul ajar Prakarya Kerajinan berbasis deep learning adalah untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam:

  1. Memahami konsep dasar kerajinan tangan berbasis bahan alam, limbah, dan buatan.
  2. Menerapkan keterampilan teknis dan estetika dalam menciptakan produk kerajinan.
  3. Mengintegrasikan nilai-nilai ekonomi kreatif dalam proses produksi.
  4. Mengasah kemampuan berpikir kritis dan problem solving dalam menyelesaikan proyek.
  5. Menanamkan karakter Profil Pelajar Pancasila seperti mandiri, kreatif, gotong royong, dan bernalar kritis.

Pendekatan ini memastikan bahwa pembelajaran tidak hanya bersifat kognitif, tetapi juga afektif dan psikomotorik, sesuai dengan arah Transformasi Pendidikan Nasional yang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Struktur Modul Ajar (RPP) Deep Learning

Sebuah modul ajar atau RPP Kurikulum Merdeka memuat komponen utama yang saling terintegrasi. Struktur modul ajar Deep Learning Prakarya Kerajinan Kelas 10 dapat mencakup:

  1. Identitas Modul
    • Satuan Pendidikan: SMA/MA
    • Mata Pelajaran: Prakarya (Kerajinan)
    • Kelas: X (Sepuluh)
    • Fase: E
    • Alokasi Waktu: 6–8 JP per topik proyek
  2. Capaian Pembelajaran (CP)
    Berdasarkan CP 2025/2026, siswa diharapkan mampu mengeksplorasi berbagai bahan lokal untuk menghasilkan produk kerajinan yang memiliki nilai fungsi dan estetika.
  3. Tujuan Pembelajaran (TP)
    Setiap tujuan dirumuskan secara spesifik, terukur, dan kontekstual. Misalnya:
    • Siswa mampu mengidentifikasi jenis bahan alami dan buatan untuk kerajinan.
    • Siswa mampu merancang dan mempresentasikan karya kerajinan inovatif berbasis nilai kearifan lokal.
  4. Materi Pembelajaran
    • Pengertian dan ruang lingkup kerajinan.
    • Jenis bahan dan alat pembuatan kerajinan.
    • Teknik dasar pembuatan kerajinan (anyaman, ukir, jahit, dan daur ulang).
    • Analisis nilai ekonomi dan pemasaran hasil kerajinan.
  5. Kegiatan Pembelajaran
    Pendekatan deep learning menekankan pada tahapan eksploratif. Tahapan pembelajaran dapat dirancang sebagai berikut:
    • Eksplorasi: Siswa mengamati berbagai jenis kerajinan lokal dan menganalisis bahan yang digunakan.
    • Kreasi: Siswa membuat rancangan produk dan melakukan eksperimen dengan bahan.
    • Inovasi: Siswa menghasilkan karya baru dengan fungsi dan estetika yang tinggi.
    • Refleksi: Siswa melakukan evaluasi diri dan kelompok terhadap proses dan hasil karya.
  6. Asesmen Pembelajaran
    • Penilaian proses (observasi keaktifan dan kolaborasi).
    • Penilaian produk (fungsi, kreativitas, dan kerapian).
    • Refleksi diri dan portofolio digital.

Integrasi Teknologi dan Deep Learning dalam Pembelajaran

Era digital membuka peluang besar bagi pengembangan pembelajaran berbasis teknologi. Dalam konteks Prakarya Kerajinan, deep learning dapat dimanfaatkan untuk:

  1. Simulasi Desain Produk:
    Siswa menggunakan aplikasi seperti Tinkercad atau Canva untuk membuat desain awal produk kerajinan secara digital.
  2. Analisis Tren dan Preferensi Konsumen:
    Melalui pemanfaatan data digital dan kecerdasan buatan sederhana (AI tools), siswa belajar mengenali selera pasar terhadap produk kerajinan.
  3. Pembelajaran Kolaboratif Daring:
    Platform seperti Google Workspace for Education memungkinkan kerja kelompok lintas sekolah untuk merancang proyek kerajinan inovatif.
  4. Virtual Exhibition:
    Produk karya siswa dapat dipresentasikan dalam bentuk galeri digital, mendukung promosi wirausaha kreatif di lingkungan sekolah.

Menurut penelitian World Economic Forum (2024), integrasi teknologi dalam pembelajaran kerajinan mampu meningkatkan motivasi belajar hingga 65% dan mempercepat penguasaan keterampilan digital yang relevan dengan dunia kerja masa depan.

Keterkaitan dengan Profil Pelajar Pancasila

Modul ajar Prakarya Kerajinan Kelas 10 berbasis deep learning berkontribusi langsung terhadap penguatan Profil Pelajar Pancasila.

  1. Beriman dan Bertakwa kepada Tuhan YME serta Berakhlak Mulia:
    Siswa diajak menghargai nilai budaya lokal dalam karya kerajinan dan menerapkan etika produksi yang bertanggung jawab.
  2. Mandiri:
    Melalui proyek individu, siswa dilatih untuk mengelola waktu, sumber daya, dan ide secara efisien.
  3. Gotong Royong:
    Proses pembuatan kerajinan berbasis kelompok membentuk karakter kolaboratif dan saling menghargai peran anggota tim.
  4. Kreatif dan Bernalar Kritis:
    Penggunaan pendekatan deep learning menumbuhkan kemampuan berpikir analitis dan inovatif dalam menciptakan karya yang memiliki nilai jual dan fungsi.
  5. Kebinekaan Global:
    Siswa belajar menghargai keragaman budaya melalui eksplorasi kerajinan dari berbagai daerah dan negara.

Strategi Implementasi di Sekolah

Agar modul ajar ini dapat diterapkan secara efektif, guru perlu melakukan langkah-langkah strategis, antara lain:

  1. Perencanaan Kolaboratif:
    Guru bersama tim kurikulum menyusun modul ajar yang sesuai dengan potensi lokal dan fasilitas sekolah.
  2. Pemanfaatan Lingkungan Sekitar:
    Sumber daya lokal seperti limbah bambu, kain batik, atau tanah liat dapat dijadikan bahan ajar utama.
  3. Pendampingan Proyek:
    Guru berperan sebagai fasilitator, bukan sekadar pemberi instruksi. Pembimbingan dilakukan melalui umpan balik konstruktif.
  4. Evaluasi Autentik:
    Penilaian dilakukan tidak hanya pada hasil akhir, tetapi juga proses berpikir, kreativitas, dan kemampuan komunikasi siswa.
  5. Publikasi Hasil Belajar:
    Sekolah dapat mengadakan pameran hasil kerajinan atau mengunggah karya siswa di laman web sekolah untuk meningkatkan apresiasi publik.

Dampak Pendidikan Berbasis Deep Learning

Penerapan pembelajaran deep learning di mata pelajaran Prakarya Kerajinan terbukti memberikan dampak positif terhadap peningkatan kualitas belajar siswa. Berdasarkan laporan Kemendikbudristek 2024, sekolah yang menerapkan model pembelajaran berbasis proyek dan teknologi menunjukkan peningkatan:

  • 40% pada aspek kreativitas dan inovasi siswa.
  • 35% pada kemampuan komunikasi dan kolaborasi.
  • 25% pada keterampilan kewirausahaan dan literasi digital.

Selain itu, siswa menunjukkan tingkat kepuasan belajar yang lebih tinggi karena merasa terlibat aktif dalam proses pembelajaran yang bermakna.

Modul Ajar (RPP) Deep Learning Prakarya Kerajinan Kelas 10 SMA/MA Kurikulum Merdeka merupakan inovasi pendidikan yang memadukan nilai-nilai budaya, keterampilan praktis, dan kecerdasan buatan.

Melalui pendekatan pembelajaran mendalam, siswa tidak hanya memahami konsep kerajinan, tetapi juga mengasah kreativitas, kemandirian, dan jiwa wirausaha.

Penerapan modul ini di sekolah menjadi langkah strategis menuju transformasi pendidikan yang adaptif dan berorientasi masa depan.

Dengan dukungan guru, teknologi, dan kurikulum yang fleksibel, pembelajaran Prakarya Kerajinan dapat menjadi wahana pembentukan generasi muda yang kreatif, produktif, dan berdaya saing global.

Capek download file satu-persatu?

DAPATKAN PERANGKAT AJAR LENGKAP DENGAN MUDAH!

Jika anda merasa mendapatkan manfaat, bagi yang mungkin ingin berdonasi untuk kemajuan website ini, silahkan kirimkan ke:

Terima kasih atas partisipasinya, semoga menjadi keberkahan bagi kami dan Anda semua.

Nama asli saya Supriyadi dan populer Supriyadi Pro. Saya seorang Expert wordpress developer freelancer, content writer, editor. Memiliki minat besar pada dunia teknologi, sains, seni budaya, social media, dan blogging. Saya kelahiran suku Jawa, di Wonogiri, Jawa Tengah yang ahli bahasa Jawa dan seni gamelan. Silahkan hubungi saya lewat laman yang telah disediakan atau kunjungi website profil saya di https://supriyadipro.com

Jelajahi Artikel Lainnya