modulmerdeka.com – Bayangkan guru kita sebut Bu Rina memasuki kelas 7 dengan siswa yang sudah mahir menggunakan smartphone, tapi kurang tertarik dengan aktivitas belajar yang hanya “dengar cerita guru, lalu mengerjakan lembar kerja”.
Maka muncul pertanyaan: bagaimana membuat pembelajaran menjadi mendalam (deep learning) dalam mapel Prakarya khususnya ranah pengolahan ?
Konsep pembelajaran mendalam membantu menjawab: bukan hanya untuk memahami, tetapi juga untuk mengaplikasikan, memecahkan masalah, kolaborasi, kreativitas, dan refleksi.
Dalam artikel ini kita akan mengupas bagaimana menyusun modul ajar untuk kelas 7 SMP/MTs pada ranah “pengolahan” sesuai Kurikulum Merdeka, dengan pendekatan deep learning yang tepat, langkah-langkah praktis, serta kaitannya dengan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran).
Untuk mendapatkan Modul Ajar (RPP) Deep Learning Prakarya Pengolahan untuk Kelas 7 SMP/MTs, silahkan unduh melalui tautan yang kami lampirkan di bawah ini:
Deep learning dalam pendidikan berbeda dengan istilah di dunia teknologi. Dalam konteks pembelajaran, “deep learning” merujuk pada proses pembelajaran yang membangun pemahaman bermakna, bukan sekedar hafalan atau aktivitas rutinitas.
Menurut modul ajar yang ditemukan, pembelajaran mendalam “sudah mencerminkan dimensi profil lulusan … kreativitas, kolaborasi, komunikasi, berpikir kritis”.
Dalam mapel Prakarya, dan khususnya ranah pengolahan, penerapan deep learning berarti siswa tidak hanya “mengerjakan produk pengolahan” saja, tetapi:
Dengan demikian, modul ajar yang baik akan merangkum komponen inti ini untuk kelas 7 SMP/MTs fase D dalam Kurikulum Merdeka.
Saat menyusun modul ajar untuk ranah pengolahan di kelas 7, kita bisa mengikuti kerangka berikut: Informasi Umum → Capaian Pembelajaran & Alur Tujuan → Kegiatan Pembelajaran (Pendahuluan, Inti, Penutup) → Penilaian & Refleksi → Lampiran (lembar kerja, materi media, contoh produk).
Contoh: Nama Sekolah, Tahun Pelajaran, Kelas/Semester (Kelas 7/Genap jika unit pengolahan di semester 2). Mata pelajaran: Prakarya (Pengolahan). Fase: D (kelas 7) menurut Kurikulum Merdeka. Modul ini bisa dirancang sebagai RPP/Modul Ajar.
Misalnya: “Siswa mampu mengidentifikasi alat dan bahan pengolahan pangan sederhana dari bahan lokal, merancang produk pengolahan, membuat, lalu mengevaluasi sesuai kriteria mutu dan lingkungan.” Modul-ajarnya harus menyertakan alur tujuan pembelajaran (ATP) yang sesuai.
Pembelajaran dibagi dalam beberapa pertemuan. Misalnya tiga atau empat pertemuan untuk satu unit pengolahan. Setiap pertemuan menggunakan aktivitas yang memancing:
Contoh: Unit “Pengolahan pangan higienis dari bahan buah lokal” (sesuai modul ajar kelas 7 satu dokumen) dimana siswa mengidentifikasi alat dan bahan, lalu merancang produk, kemudian memproduksi dan mengevaluasi.
Penilaian autentik: produk jadi, proses kerja, portofolio, presentasi, peer-review, dan refleksi siswa terhadap pengalaman belajarnya. Penilaian formatif dan sumatif bisa dimasukkan. Modul ajar baik juga menyediakan rubrik sederhana.
Modul menyertakan lembar kerja siswa, panduan guru, contoh produk, video atau presentasi pendukung, daftar bahan dan alat, serta dokumentasi. Misalnya dalam modul kerajinan bahan buatan lunak kelas 7 ditemukan komponen media yang lengkap.
Mari kita ceritakan sebuah skenario nyata di kelas.
Pak Andi sebagai guru Prakarya memasuki kelas 7A. Dia membuka dengan video singkat tentang potensi buah-lokal di desa siswa. Siswa berdiskusi: “Buah apa di rumahmu yang bisa diolah jadi snack atau produk baru?”
Kemudian siswa dibagi kelompok, masing-masing memilih buah lokal, melakukan survei kecil, merancang produk pengolahan (misalnya keripik, dodol, minuman), kemudian memproduksi sample-kecil, mendokumentasikan prosesnya, menguji kebersihan & higienis, lalu mempresentasikan ke kelas.
Di akhir, siswa refleksi: apa yang mudah, apa tantangannya, bagaimana pemasaran sederhana, bagaimana meningkatkan mutu.
Dalam modul ajar, akan tertulis jelas:
Dokumentasi nyata-modul semacam ini ditemukan pada modul ajar pengolahan kelas 7 fase D.
Modul ajar ini tidak berdiri sendiri: ia terhubung dengan komponen perangkat ajar lainnya seperti Capaian Pembelajaran (CP), ATP, Program Semester (Promes) dan jurnal guru.
Pendekatan deep learning akan sangat selaras dengan karakteristik Kurikulum Merdeka, yaitu pembelajaran yang memberi ruang bagi siswa untuk mengembangkan potensi, mengeksplorasi lingkungan, melakukan kolaborasi, refleksi, dan menghasilkan karya.
Modul yang baik untuk kelas 7 pengolahan Prakarya akan memuat ruang fleksibel bagi guru untuk menyesuaikan dengan potensi lokal dan kebutuhan siswa.
Beberapa penelitian dalam pendidikan menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis proyek, kolaboratif dan kontekstual meningkatkan hasil belajar siswa terutama pada keterampilan abad 21 seperti berpikir kritis dan kreatif.
Misalnya, pengolahan bahan lokal dalam aktivitas prakarya memberi konteks nyata sehingga membuat pembelajaran lebih bermakna (meaningful learning).
Konsep tersebut selaras dengan kerangka “Deep Learning” yang menekankan pemahaman, penerapan, refleksi. Modul-ajar yang menampilkan langkah-langkah jelas membantu meningkatkan ketercapaian kompetensi siswa.
Menurut dokumen modul ajar, pembelajaran mendalam “melibatkan pengembangan keterampilan, karakter dan kompetensi abad ke-21 yang relevan dengan tantangan dunia nyata”.
Modul ajar kelas 7 untuk ranah pengolahan yang efektif memiliki beberapa keunggulan:
Namun, ada hambatan umum: keterbatasan alat/bahan di sekolah, kurangnya pengalaman guru dengan pendekatan proyek, waktu yang terbatas, dan kurangnya dokumentasi proses siswa.
Untuk itu, guru bisa memulai dengan skala kecil, memilih bahan sederhana yang mudah diperoleh, dan meningkatkan skala tahun ke tahun.
Saat Bu Rina melaksanakan modul ajar pengolahan kelas 7 dengan pendekatan deep learning, dia melihat perubahan: siswa lebih aktif, elemen kolaborasi meningkat, hasil karya mereka tidak hanya memenuhi syarat tugas tetapi juga punya ide sendiri, bahkan ada yang bertanya “Pak, bisa kita jual produk ini ke kantin sekolah?”.
Momen seperti ini menunjukkan bahwa pembelajaran prakarya bukan hanya “kerja tangan”, tetapi “kerja pikiran, rasa, dan dunia nyata”.
Dengan modul ajar yang tepat seperti yang kita bahas di artikel ini guru bisa membawa pembelajaran ranah pengolahan kelas 7 SMP/MTs ke level yang lebih bermakna, menyenangkan, relevan, dan sesuai dengan Kurikulum Merdeka.
Semoga panduan ini membantu Anda di website modulmerdeka.com untuk menyusun modul yang inspiratif. Selamat mengajar dan berinovasi!
Jika anda merasa mendapatkan manfaat, bagi yang mungkin ingin berdonasi untuk kemajuan website ini, silahkan kirimkan ke:

Terima kasih atas partisipasinya, semoga menjadi keberkahan bagi kami dan Anda semua.
Nama asli saya Supriyadi dan populer Supriyadi Pro. Saya seorang Expert wordpress developer freelancer, content writer, editor. Memiliki minat besar pada dunia teknologi, sains, seni budaya, social media, dan blogging. Saya kelahiran suku Jawa, di Wonogiri, Jawa Tengah yang ahli bahasa Jawa dan seni gamelan. Silahkan hubungi saya lewat laman yang telah disediakan atau kunjungi website profil saya di https://supriyadipro.com