Perubahan-perubahan pada benda biasanya dapat diamati. Sifat-sifat benda dapat dibandingkan antara sebelum dan sesudah perubahan. Ada yang berubah warnanya. Ada yang berubah bentuknya. Ada yang berubah menjadi lunak. Apa saja sifat-sifat benda yang mengalami perubahan? Untuk mendapatkan jawabannya, kamu bisa melakukan kegiatan berikut.
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan perubahan pada benda, pemanasan, pendinginan, penyubliman, pembakaran, pencampuran dengan air, pembusukan, dan perkaratan.
Amatilah air yang sedang dipanaskan! Air yang tenang dalam panci akan menjadi cairan yang bergejolak. Air yang bergejolak karena dipanaskan disebut mendidih. Air dikatakan mendidih jika timbul gelembung-gelembung udara di semua bagian air. Akhirnya, uap akan keluar dari panci.
Es batu yang dibiarkan di udara terbuka, lama-kelamaan akan mencair. Suhu ruangan yang lebih tinggi daripada suhu di dalam freezer, menyebabkan es batu menyerap panas dan mencair
Mentega yang dipanaskan juga akan mencair atau melumer. Akan tetapi, jika mentega didinginkan, akan kembali memadat seperti semula.
Es berwujud padat, tetapi jika dipanaskan berubah menjadi air yang berwujud cair. Wujud air berubah menjadi gas jika dipanaskan.
Jadi, pemanasan menyebabkan benda mengalami perubahan wujud. Wujud padat dapat berubah menjadi cair. Wujud cair dapat berubah menjadi gas.
Air yang didinginkan dapat berubah menjadi es. Uap air yang mengalami pendinginan dapat berubah menjadi titik-titik air kembali. Contohnya, uap minuman yang mengenai permukaan tutup gelas yang dingin akan berubah menjadi butiran air kembali.
Jadi, pendinginan menyebabkan benda mengalami perubahan wujud. Wujud cair berubah menjadi padat. Wujud gas berubah menjadi cair. Air adalah benda yang dapat berada dalam tiga wujud, yaitu padat, cair, dan gas.
Orang sering menaruh kapur barus di dalam lemari atau di dalam laci. Kapur barus ini berfungsi agar lemari atau laci terhindar dari rayap atau serangga sehingga benda di dalamnya (misalnya pakaian atau kertas) lebih tahan lama.
Pernahkah kamu memperhatikan bahwa lama-kelamaan bentuk kapur barus itu semakin mengecil? Kamu juga mencium bau yang khas dari dalam lemari atau laci yang berisi kapur barus itu. Apa yang sebenarnya terjadi?
Kapur barus yang padat dapat berubah wujud menjadi gas jika dibiarkan di udara terbuka. Gas tersebut menghasilkan bau yang tercium oleh hidungmu. Proses perubahan benda padat menjadi benda gas itu disebut penyubliman.
Selain kapur barus, benda lain yang dapat menyublim adalah es kering. Es kering adalah karbon dioksida dalam bentuk beku atau padat. Uap es kering sering kali digunakan untuk memberikan efek asap pada panggung.
Kertas yang dibakar akan berubah menjadi arang. Bentuk kertas yang berupa lembaran berubah menjadi arang. Warna kertas yang putih berubah menjadi arang yang berwarna hitam. Kertas yang lebih keras berubah menjadi arang yang rapuh. Bau kertas dan bau arang juga berbeda.
Demikian juga dengan pembakaran kayu. Kayu juga akan mengalami beberapa perubahan sifat. Dapatkah kamu menyebutkan perubahan-perubahan sifat pada kayu yang dibakar?
Bagaimana jika karet dibakar? Bentuk, warna, kekerasan, dan baunya juga berubah. Selain itu, sifat karet yang lentur dapat berubah menjadi keras dan tidak lentur lagi.
Jadi, pembakaran dapat menyebabkan benda mengalami perubahan bentuk, warna, kekerasan, kelenturan, dan bau.
Semen yang dicampur dengan air mula-mula menjadi cairan yang kental, Akan tetapi, lama-kelamaan semen akan memadat. Bentuk semen yang berupa ser.buk berubah menjadi padat. Semen yang bersifat lunak menjadi semen yang keras.
Gula atau garam yang dicampur dengan air, lalu diaduk, akan larut. Bentuk gula sudah tidak terlihat lagi. Jika airnya diuapkan, gula atau garam berubah kembali menjadi padat. Jadi, benda yang dicampur dengan air dapat mengalami perubahan bentuk dan sifat.
Buah, sayur, atau makanan yang dibiarkan di udara terbuka, lama-kelamaan akan mengalami proses pembusukan. Buah atau sayur yang semula keras, lama-kelamaan berubah menjadi lunak dan berair.
Warna buah atau sayur berubah menjadi cokelat. Baunya yang semula harum, berubah menjadi bau busuk dan tidak sedap.
Daging hewan dan ikan yang semula kenyal, lama-kelamaan berubah menjadi lunak dan berair. Warnanya pun berubah menjadi cokelat atau hitam. Baunya juga berubah menjadi bau busuk dan tidak sedap.
Jadi, pembusukan dapat menyebabkan benda mengalami perubahan bentuk, warna, kelenturan, kekerasan, dan bau.
Logam, seperti besi dan seng, jika terkena air atau uap air, lama-kelamaan akan mengalami proses perkaratan. Wana besi atau seng berubah menjadi cokelat atau hitam. Besi atau seng yang semula keras dan kokoh berubah menjadi rapuh dan mudah patah.
Jadi, perkaratan dapat menyebabkan benda mengalami perubahan warna dan kekerasan. Perubahan sifat benda dapat disebabkan karena pemanasan, pendinginan, percampuran dengan air, pembusukan, dan perkaratan.
Baca juga: Kekuatan bahan dan sifat tali temali
Perubahan wujud pada benda dapat digolongkan menjadi dua jenis, yaitu perubahan wujud yang dapat kembali dan perubahan wujud yang tidak dapat kembali.
Pada perubahan wujud yang dapat kembali, benda yang mengalami perubahan dapat berubah kembali ke bentuk semula. Contohnya, perubahan wujud pada air.
Air dapat berubah wujud menjadi es. Es dapat kembali berubah wujud menjadi air. Bahkan, air yang berubah menjadi benda gas dapat kembali berubah menjadi titik-titik air.
Perubahan wujud air yang dapat kembali ini, digambarkan pada bagan di bawah ini.
Selain air, perubahan wujud yang dapat kembali dapat terjadi pada gula dan garam. Gula dan garam yang larut dalam air dapat berubah kembali menjadi gula dan garam padat. Caranya adalah dengan menguapkan larutan gula dan garam itu.
Tahukah kamu, bagaimana orang membuat garam secara sederhana? Orang membuat garam dari air laut. Air laut ditampung dalam bak dangkal yang luas di udara terbuka.
Selama beberapa hari, air laut dibiarkan mengalami penguapan di bawah panas matahari. Penguapan adalah peristiwa perubahan benda cair menjadi gas. Dalam hal ini, benda cair yang menguap didinginkan adalah air laut.
Setelah air laut menguap, pada dasar bak tertinggal butiran garam. Setelah mengalami beberapa proses lagi, jadilah garam dapur.
Proses pembuatan garam menunjukkan bahwa garam mengalami perubahan wujud yang dapat kembali. Garam yang terlarut dalam air laut dapat diubah menjadi garam padat. Jika garam dilarutkan dalam air, maka terbentuk air garam.
Bagaimana perubahan wujud yang terjadi pada gula yang dilarutkan? Gula juga mengalami perubahan wujud yang dapat kembali. Larutan gula, jika diuapkan akan meninggalkan gula dalam bentuk padat.
Margarin dan mentega juga dapat mengalami perubahan wujud yang dapat kembali. Jika dipanaskan, margarin dan mentega akan mencair. Margarin dan mentega cair akan berubah menjadi padat kembali jika didinginkan.
CATATAN: Perubahan wujud seperti yang terjadi pada air merupakan perubahan wujud yang dapat kembali.
Pada perubahan wujud yang tidak dapat kembali, benda yang mengalami perubahan tidak dapat diubah kembali ke bentuk semula. Perubahan wujud yang terjadi karena pembakaran adalah perubahan wujud yang tidak dapat kembali, misalnya kertas atau sampah yang dibakar.
Kertas yang dibakar akan berubah menjadi abu arang. Dengan cara apa pun, abu arang itu tidak dapat diubah lagi menjadi kertas.
Beberapa proses alami merupakan proses perubahan wujud yang tidak dapat kembali, misalnya pembusukan yang terjadi pada sayuran dan buahbuahan.
Setelah beberapa hari, sayuran dan buah-buahan yang semula agak keras berubah menjadi lembek (berair). Lama-kelamaan, sayuran dan buah-buahan menjadi busuk. Buah yang dikupas kulitnya, misalnya apel yang diiris, juga mengalami perubahan wujud.
Daging buah apel berubah warnanya menjadi cokelat dalam waktu kurang dari satu jam. Sayuran dan buah yang telah berubah wujud ini tidak akan segar kembali seperti semula.
Tahukah kamu, peribahasa yang mengatakan nasi sudah menjadi bubur? Artinya, sesuatu yang sudah terjadi, tidak dapat dikembalikan ke keadaan semula. Semua terlanjur terjadi. Sesungguhnya, perubahan yang terjadi pada pemasakan nasi sesuai dengan bunyi peribahasa itu.
Pemasakan nasi merupakan proses perubahan wujud yang tidak dapat kembali. Nasi berasal dari beras yang dimasak dalam air. Jika takaran airnya pas, beras yang dimasak berubah wujud menjadi nasi. Jika takaran airnya terlalu banyak, bukan nasi yang dihasilkan, tetapi bubur. Nasi dan bubur tidak dapat diubah lagi menjadi beras.
Serupa dengan nasi, telur yang dimasak tidak dapat kembali menjadi telur mentah. Akibat pemanasan, telur berubah menjadi padat. Telur yang telah padat tidak dapat diubah menjadi cair kembali.
Perubahan yang terjadi karena proses perkaratan juga merupakan perubahan wujud yang tidak dapat kembali. Besi yang berkarat menjadi hitam dan rapuh.
Karat tidak dapat diubah menjadi besi lagi. Cara menghilangkan karat dari besi adalah dengan mengikisnya. Besi dapat terhindar dari karat jika dilapisi dengan nikel atau biasa disebut dipernikel.
CATATAN: Perubahan wujud seperti yang terjadi pada kertas yang dibakar merupakan perubahan wujud yang tidak dapat kembali.
Baca juga: Tali temali: bahan, sifat dan struktur benang
Demikian ulasan panjang lebar mengenai perubahan sifat benda, semoga menambah wawasan anda dalam belajar.
Nama asli saya Supriyadi dan populer Supriyadi Pro. Saya seorang Expert wordpress developer freelancer, content writer, editor. Memiliki minat besar pada dunia teknologi, sains, seni budaya, social media, dan blogging. Saya kelahiran suku Jawa, di Wonogiri, Jawa Tengah yang ahli bahasa Jawa dan seni gamelan. Silahkan hubungi saya lewat laman yang telah disediakan atau kunjungi website profil saya di https://supriyadipro.com