
modulmerdeka.com – Dalam kajian geografi, salah satu proses endogen yang berperan penting dalam membentuk permukaan bumi adalah tektonisme. Proses ini mencakup gerakan lempeng bumi yang menyebabkan perubahan bentuk pada litosfer.
Tektonisme terbagi menjadi dua jenis utama, yakni orogenetik dan epirogenetik. Dalam artikel ini, akan dibahas secara khusus mengenai tektonisme epirogenetik negatif, yang meskipun terjadi secara perlahan, memberikan pengaruh signifikan terhadap bentang alam di berbagai wilayah.
Tektonisme epirogenetik negatif adalah jenis gerakan vertikal kerak bumi yang menyebabkan penurunan atau penuraman permukaan daratan secara luas dan lambat.
Gerakan ini berbeda dari orogenetik yang lebih bersifat horizontal dan membentuk pegunungan. Istilah “negatif” dalam konteks ini merujuk pada arah gerakan yang menuju ke bawah, mengakibatkan sebagian besar daratan mengalami penurunan ketinggian relatif terhadap permukaan laut.
Epirogenetik negatif termasuk dalam kategori gerak tektonik yang bersifat stabil dan tidak disertai deformasi struktural yang mencolok seperti lipatan atau patahan.
Proses ini berlangsung dalam jangka waktu yang sangat lama dan mencakup area yang sangat luas, bahkan mencakup benua atau platform geologi besar.
Untuk memahami lebih lanjut, berikut ini beberapa ciri utama dari tektonisme epirogenetik negatif:
Berbeda dengan Tektonisme Epirogenetik Positif, secara geologis tektonisme epirogenetik negatif bisa disebabkan oleh beberapa faktor internal bumi. Di antaranya adalah:
Faktor-faktor ini menyebabkan tekanan vertikal yang akhirnya mendorong kerak bumi turun perlahan.
Beberapa wilayah di dunia mengalami perubahan bentuk muka bumi akibat tektonisme jenis ini. Berikut beberapa contohnya:
Penurunan muka tanah di kota-kota pesisir seperti Jakarta bahkan diperparah oleh faktor antropogenik, seperti pengambilan air tanah yang berlebihan, namun tetap berakar pada potensi alami tektonisme epirogenetik negatif.
Meskipun prosesnya lambat, dampak dari tektonisme ini bisa sangat besar dalam jangka panjang. Beberapa dampaknya antara lain:
Karena proses ini tidak bisa dihentikan secara langsung, langkah yang bisa dilakukan adalah mitigasi dan adaptasi. Beberapa langkah yang bisa diambil adalah:
Pendidikan mengenai proses-proses geologi seperti ini juga perlu diperluas, terutama di kalangan pelajar dan masyarakat yang tinggal di wilayah rawan penurunan permukaan tanah.
Tektonisme epirogenetik negatif merupakan salah satu proses geologi penting yang membentuk dan mengubah permukaan bumi.
Meski terjadi secara lambat dan melibatkan area luas, dampaknya sangat nyata dan bisa menyebabkan kerusakan lingkungan pesisir.
Pemahaman yang baik terhadap fenomena ini diperlukan dalam perencanaan tata ruang, mitigasi bencana, serta pembelajaran geografi di sekolah.
Dalam konteks kurikulum Merdeka, materi ini juga dapat menjadi pintu masuk untuk mendiskusikan hubungan antara dinamika bumi dan kehidupan manusia di sekitarnya.
Nama asli saya Supriyadi dan populer Supriyadi Pro. Saya seorang Expert wordpress developer freelancer, content writer, editor. Memiliki minat besar pada dunia teknologi, sains, seni budaya, social media, dan blogging. Saya kelahiran suku Jawa, di Wonogiri, Jawa Tengah yang ahli bahasa Jawa dan seni gamelan. Silahkan hubungi saya lewat laman yang telah disediakan atau kunjungi website profil saya di https://supriyadipro.com