Modul Ajar Sejarah Kelas 10 Kurikulum Merdeka

Kurikulum Merdeka yang diinisiasi oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Republik Indonesia adalah salah satu langkah revolusioner dalam sistem pendidikan Indonesia. Kurikulum ini menekankan pada kebebasan belajar, yang memberikan lebih banyak ruang bagi guru dan siswa untuk mengembangkan potensi diri sesuai dengan karakteristik individu.

Salah satu pelajaran yang diatur dalam kurikulum ini adalah Sejarah, khususnya untuk Kelas 10. Modul ajar Sejarah Kelas 10 dalam Kurikulum Merdeka hadir untuk mendukung visi ini dengan mengedepankan fleksibilitas, relevansi, dan konteks lokal.

Mengapa Modul Ajar Sejarah Penting?

Modul ajar Sejarah merupakan perangkat penting bagi guru dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran sejarah di kelas.

Dalam Kurikulum Merdeka, modul ini berfungsi sebagai panduan, tetapi bukan sebagai satu-satunya acuan yang kaku.

Hal ini memungkinkan guru untuk menyesuaikan metode ajar sesuai dengan kebutuhan siswa di kelas, sehingga pembelajaran menjadi lebih dinamis dan adaptif.

Modul ajar ini juga menyajikan materi yang lebih kontekstual, mendekatkan siswa pada sejarah bangsa sendiri, serta mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan reflektif.

Ciri Khas Modul Ajar Sejarah Kelas 10

1. Pendekatan Interdisipliner dan Inklusif

Modul ajar Sejarah dalam Kurikulum Merdeka mengedepankan pendekatan interdisipliner, di mana sejarah tidak dipandang hanya sebagai sekumpulan peristiwa masa lalu, tetapi sebagai ilmu yang berhubungan dengan berbagai disiplin lain seperti sosiologi, ekonomi, dan budaya.

Pendekatan ini mengajarkan siswa untuk melihat sejarah secara holistik dan relevan dengan kehidupan sehari-hari.

Selain itu, modul ini juga mengedepankan prinsip inklusivitas dengan menampilkan narasi sejarah dari berbagai perspektif, termasuk yang sebelumnya kurang terangkat, seperti peran perempuan dalam sejarah, kisah masyarakat adat, dan minoritas.

al ini bertujuan untuk memperkaya pemahaman siswa tentang kompleksitas sejarah Indonesia yang majemuk.

2. Berbasis Proyek dan Pengalaman

Kurikulum Merdeka mengutamakan pembelajaran berbasis proyek (project-based learning) yang mendorong siswa untuk aktif berpartisipasi dalam eksplorasi dan pengkajian peristiwa sejarah.

Dalam modul ajar Sejarah Kelas 10, siswa diajak untuk melakukan proyek yang memungkinkan mereka merasakan langsung bagaimana proses penelitian sejarah dilakukan.

Misalnya, siswa dapat mengadakan wawancara dengan narasumber lokal atau menelusuri arsip dan artefak sejarah di daerahnya masing-masing.

Dengan metode ini, siswa tidak hanya menghafal fakta sejarah, tetapi juga terlibat langsung dalam pengkajian sejarah itu sendiri, yang pada gilirannya dapat meningkatkan pemahaman dan kecintaan mereka terhadap pelajaran sejarah.

3. Materi yang Dikontekstualisasikan

Salah satu keunggulan modul ajar Sejarah dalam Kurikulum Merdeka adalah kemampuannya untuk mengaitkan materi sejarah dengan kondisi sosial dan budaya lokal.

Siswa tidak hanya belajar tentang sejarah Indonesia dan dunia, tetapi juga memahami sejarah lokal yang relevan dengan lingkungan mereka.

Dengan demikian, sejarah menjadi sesuatu yang dekat dan relevan bagi siswa, bukan sekadar cerita dari masa lalu yang terasa jauh.

Sebagai contoh, modul ajar ini dapat menyajikan materi tentang kerajaan-kerajaan di Indonesia dengan mengaitkannya pada peninggalan budaya atau situs sejarah yang ada di sekitar tempat tinggal siswa.

Hal ini tidak hanya meningkatkan daya tarik pembelajaran, tetapi juga membantu siswa mengembangkan kecintaan terhadap warisan budaya lokal.

4. Pengembangan Kompetensi Berpikir Kritis

Modul ajar Sejarah Kelas 10 dalam Kurikulum Merdeka dirancang untuk melatih siswa berpikir kritis melalui analisis sumber-sumber sejarah.

Siswa didorong untuk tidak hanya menerima informasi sejarah begitu saja, tetapi untuk menganalisis, membandingkan, dan mempertanyakan sumber-sumber tersebut.

Dengan demikian, siswa diajak untuk menjadi peneliti sejarah yang mandiri, kritis, dan memiliki kemampuan reflektif.

Tantangan dan Peluang

Walaupun modul ajar Sejarah Kelas 10 dalam Kurikulum Merdeka menawarkan banyak keunggulan, implementasinya di lapangan tidak luput dari tantangan.

Salah satu tantangan terbesar adalah kesiapan guru dalam memanfaatkan fleksibilitas yang diberikan oleh kurikulum ini.

Guru harus memiliki keterampilan dan kreativitas untuk mengembangkan pembelajaran yang menarik dan relevan bagi siswa. Oleh karena itu, pelatihan dan pendampingan bagi para guru menjadi sangat penting.

Namun, di balik tantangan ini, terdapat peluang besar untuk menciptakan generasi yang tidak hanya paham akan sejarah, tetapi juga mampu menerapkan pelajaran dari masa lalu untuk menghadapi tantangan masa depan.

Modul ajar Sejarah Kelas 10 ini dapat menjadi alat yang efektif untuk membentuk generasi yang menghargai sejarah, memiliki identitas yang kuat, dan mampu berpikir kritis dalam menghadapi berbagai isu kontemporer.

Modul ajar Sejarah Kelas 10 dalam Kurikulum Merdeka adalah sebuah inovasi penting dalam pendidikan sejarah di Indonesia.

Dengan pendekatan yang lebih fleksibel, kontekstual, dan berbasis pengalaman, modul ini diharapkan dapat membuat pembelajaran sejarah menjadi lebih relevan, menarik, dan bermakna bagi siswa.

Modul ini juga membuka peluang bagi siswa untuk menjadi lebih kritis, reflektif, dan peka terhadap sejarah bangsanya sendiri.

Dalam jangka panjang, modul ajar ini dapat membantu membentuk generasi yang lebih menghargai sejarah dan siap menghadapi masa depan dengan pemahaman yang lebih luas.

Untuk mendapatkan modul ajar Sejarah Indonesia kelas 10 SMA/MA Kurikulum Merdeka dengan mengunduhnya melalui tautan yang kami sediakan di bawah ini lengkap semester ganjil dan semester genap.

853 KB

Modul Ajar Sejarah Kelas Lainnya

Untuk Modul Ajar Sejarah Kurikulum Merdeka Kelas Lainnya, silahkan unduh melalui tautan di bawah ini:

  • Modul Ajar Sejarah Kelas 11 ( DOWNLOAD )
  • Modul Ajar Sejarah Kelas 12 ( DOWNLOAD )

Nama asli saya Supriyadi dan populer Supriyadi Pro. Saya seorang Expert wordpress developer freelancer, content writer, editor. Memiliki minat besar pada dunia teknologi, sains, seni budaya, social media, dan blogging. Saya kelahiran suku Jawa, di Wonogiri, Jawa Tengah yang ahli bahasa Jawa dan seni gamelan. Silahkan hubungi saya lewat laman yang telah disediakan atau kunjungi website profil saya di https://supriyadipro.com

Jelajahi Artikel Lainnya