modulmerdeka.com – Saat pertama kali Kurikulum Merdeka diperkenalkan, banyak guru merasa campur aduk antara semangat, bingung, dan penasaran.
Di sebuah ruang guru kecil, saya ingat seorang rekan berkata, “Ternyata Kurikulum Merdeka itu bukan menambah kerjaan, tapi mengubah cara kita melihat pembelajaran.”
Kalimat sederhana itu membuat saya tersadar bahwa esensi Kurikulum Merdeka ada pada perangkat ajar yang memudahkan guru, bukan membebani.
Artikel ini akan memandu Anda memahami secara lengkap apa itu perangkat ajar SD, SMP, dan SMA dalam Kurikulum Merdeka mulai dari konsep, struktur, manfaat.
Bagi yang membutuhkan perangkat ajar menurut kelas silahkan unduh melalui tautan yang kami sediakan di bawah ini:
Bagi yang membutuhkan perangkat ajar menurut Mata Pelajaran silahkan unduh melalui tautan yang kami sediakan di bawah ini:
Dapatkan juga: Modul Ajar Kelas 1 sampai 12 Lengkap Semua Mapel PDF
Secara sederhana, perangkat ajar adalah sekumpulan dokumen pembelajaran yang digunakan guru untuk merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran. Dalam Kurikulum Merdeka, perangkat ajar lebih fleksibel tidak kaku seperti kurikulum-kurikulum sebelumnya.
Perangkat ajar meliputi:
Kurikulum Merdeka menekankan pembelajaran yang inklusif, berbasis kompetensi, kontekstual, dan relevan dengan perkembangan siswa. Artinya, perangkat ajar harus mendukung proses meaningful learning, bukan sekadar memenuhi kewajiban administrasi.
Ketika berbicara dengan guru dari berbagai sekolah, saya menemukan satu benang merah: guru yang memiliki perangkat ajar yang tertata rapi cenderung lebih mudah menjalankan pembelajaran berdiferensiasi.
Beberapa manfaat utama perangkat ajar:
1. Mendukung Pembelajaran Berdiferensiasi
Setiap siswa memiliki kebutuhan yang berbeda. Perangkat ajar membantu guru menyusun kegiatan belajar yang fleksibel mulai dari gaya belajar visual, auditori, hingga kinestetik.
2. Memungkinkan Asesmen Berkelanjutan
Dalam Kurikulum Merdeka, asesmen bukan dilakukan di akhir saja. Dengan perangkat ajar, guru dapat merancang asesmen formatif yang konsisten dan efektif.
3. Memperjelas Alur Kompetensi
ATP dan CP menjadi peta jalan guru. Dengan perangkat ajar yang sistematis, guru tidak mudah tersesat di tengah semester.
. Membantu Integrasi Proyek dan Keterampilan Abad 21
Perangkat ajar yang baik memasukkan unsur P5, kolaborasi, kreativitas, dan pemecahan masalah.
Setiap jenjang pendidikan memiliki karakteristik yang berbeda. Berikut penjelasan lengkapnya agar lebih mudah dipahami.
Perangkat ajar SD dirancang untuk pembelajaran tematik dan pengalaman konkret. Anak-anak usia SD belajar melalui eksplorasi, bermain, dan aktivitas sensorimotor.
Karakteristik perangkat ajar SD:
Komponen utama:
Contoh aktivitas:
Mengukur panjang benda di kelas menggunakan pensil atau kertas lipat. Sederhana, tapi sangat kontekstual untuk siswa SD.
Siswa SMP memasuki masa transisi dari konkret ke abstrak. Perangkat ajar SMP harus menyeimbangkan hands-on activity dengan pemahaman konsep.
Karakteristik perangkat ajar SMP:
Komponen utama:
Contoh aktivitas:
Membuat infografis tentang pencemaran udara menggunakan Canva. Selain belajar sains, siswa juga belajar digital literacy.
Jenjang SMA menekankan pemikiran kritis, analitis, dan persiapan studi lanjut atau dunia kerja. Perangkat ajarnya harus matang, terstruktur, dan relevan.
Karakteristik perangkat ajar SMA:
Komponen utama:
Contoh aktivitas:
Siswa menganalisis tren perubahan suhu global menggunakan data NASA. Ini melatih literasi sains dan data.
Agar perangkat ajar SD, SMP, SMA selaras dengan Kurikulum Merdeka, guru perlu memahami prinsip umumnya:
1. Berorientasi pada CP
CP adalah kompas utama. Semua isi perangkat ajar harus selaras dengan capaian pembelajaran.
2. Fleksibel
Tidak ada template wajib. Guru berhak mengembangkan sesuai kebutuhan murid dan konteks sekolah.
3. Mengikuti prinsip backward design
Tentukan tujuan → desain asesmen → pilih aktivitas belajar.
4. Berbasis bukti (evidence-based learning)
Gunakan data belajar siswa sebagai dasar perbaikan perangkat ajar.
5. Mengakomodasi diferensiasi
Buat alternatif kegiatan untuk siswa dengan kecepatan belajar berbeda.
Berikut struktur modul ajar yang umum digunakan:
Guru bisa menyesuaikan sesuai kebutuhan.
Saya pernah menemani seorang guru matematika SMA bernama Bu Rina. Ia merasa Kurikulum Merdeka merepotkan pada awalnya. Namun setelah mencoba menyusun perangkat ajar berbasis problem solving, kelasnya berubah drastis.
Siswa yang tadinya pasif mulai berani bertanya. Mereka belajar meneliti pola aljabar, bukan hanya menghafal rumus. Bu Rina berkata, “Ternyata anak-anak jauh lebih pintar dari yang saya kira. Saya hanya perlu memberi ruang lewat perangkat ajar yang tepat.”
Itulah kekuatan perangkat ajar: membantu guru mengubah kelas menjadi ruang belajar yang hidup.
Untuk membuat perangkat ajar yang modern dan relevan, guru dapat menggunakan berbagai teknologi:
Teknologi tidak wajib, tetapi membuat pengalaman belajar lebih kaya dan terukur.
Agar mudah digunakan, perangkat ajar untuk setiap jenjang bisa dibuat dalam format berikut:
Semua format ini ringan dan mudah diakses berbagai sekolah.
Perangkat ajar bukanlah beban administrasi. Ia adalah “peta perjalanan” bagi guru dalam mengantar siswa menuju pembelajaran yang bermakna.
Baik di SD, SMP, maupun SMA, perangkat ajar dalam Kurikulum Merdeka memberi ruang bagi kreativitas, inovasi, dan kemerdekaan belajar bukan hanya bagi siswa, tetapi juga bagi guru.
Dengan perangkat ajar yang tepat, kelas menjadi tempat yang menyenangkan, siswa menjadi pembelajar aktif, dan guru menjadi fasilitator inspiratif.
Jika Anda sedang menyusun perangkat ajar untuk sekolah Anda, gunakan artikel ini sebagai fondasi. Tinggal sesuaikan dengan karakter siswa dan konteks pembelajaran.
Jika anda merasa mendapatkan manfaat, jadilah aliran rezeki dengan berdonasi untuk kemajuan website ini, silahkan kirimkan ke:
