Kurikulum Merdeka merupakan sebuah terobosan dalam dunia pendidikan Indonesia, didesain untuk memberikan kebebasan dan fleksibilitas yang lebih besar bagi guru dan siswa.
Filosofi di balik kurikulum ini adalah mendorong pembelajaran yang berpusat pada siswa, dimana setiap individu didorong untuk berkembang sesuai dengan minat, bakat, dan kecepatan belajarnya.
Dalam konteks ini, seni musik di kelas 1 menjadi elemen penting untuk mengeksplorasi kreativitas anak-anak sejak dini, membangun fondasi yang kuat untuk pendidikan karakter, serta meningkatkan apresiasi terhadap seni budaya.
Seni musik bukan hanya tentang kemampuan memainkan alat musik atau menyanyi, tetapi juga tentang memahami dan menghargai ekspresi artistik.
Pada tingkat pendidikan dasar, seni musik berfungsi sebagai medium untuk mengembangkan keterampilan motorik, kemampuan mendengarkan, serta kepekaan emosional dan sosial.
Di kelas 1, seni musik menjadi pintu masuk yang menyenangkan bagi anak-anak untuk belajar berinteraksi dan mengekspresikan diri, sesuatu yang sangat sejalan dengan semangat Kurikulum Merdeka.
Prota (Program Tahunan) Seni Musik Kelas 1 dirancang dengan pendekatan yang mengintegrasikan teori dan praktik, memastikan bahwa siswa tidak hanya memahami konsep dasar musik, tetapi juga mampu menerapkannya secara langsung.
Tujuan utama dari prota ini adalah untuk mengenalkan anak-anak pada elemen dasar musik seperti ritme, melodi, dan harmoni, serta mengembangkan rasa cinta terhadap musik yang dapat tumbuh seiring waktu.
Kurikulum Merdeka mengharapkan siswa kelas 1 dapat mencapai beberapa kompetensi dasar dalam seni musik, termasuk kemampuan mendengarkan dan mengidentifikasi suara yang berbeda, mengekspresikan diri melalui gerakan dan suara, serta berpartisipasi dalam kegiatan musik kelompok.
Kompetensi ini tidak hanya bertujuan untuk mengasah keterampilan teknis, tetapi juga untuk menanamkan rasa percaya diri dan kemampuan bekerja sama dalam kelompok.
Metode pengajaran dalam Prota Seni Musik Kelas 1 mengedepankan pendekatan kreatif dan partisipatif, dimana siswa diajak untuk aktif dalam setiap kegiatan.
Guru menggunakan berbagai metode seperti bernyanyi bersama, permainan ritme, dan penggunaan instrumen sederhana untuk membantu siswa memahami konsep-konsep musik.
Pendekatan ini juga melibatkan kegiatan improvisasi, di mana anak-anak didorong untuk menciptakan suara atau melodi mereka sendiri, mengembangkan kreativitas mereka dalam suasana yang menyenangkan dan mendukung.
Dalam Kurikulum Merdeka, guru tidak lagi hanya berperan sebagai pemberi materi, tetapi juga sebagai fasilitator dan inspirator.
Dalam konteks pembelajaran seni musik, guru diharapkan mampu menciptakan lingkungan yang memungkinkan siswa untuk mengeksplorasi dan mengekspresikan ide-ide mereka secara bebas.
Guru juga berperan dalam memberikan inspirasi melalui cerita tentang musisi atau karya musik yang relevan, serta membimbing siswa dalam proses kreatif mereka.
Implementasi Kurikulum Merdeka dalam seni musik kelas 1 menekankan pada kegiatan pembelajaran yang variatif dan inklusif. Ini termasuk aktivitas seperti bernyanyi, mendengarkan musik, bermain instrumen sederhana, hingga partisipasi dalam pementasan mini.
Kegiatan-kegiatan ini dirancang untuk menarik minat semua siswa, terlepas dari latar belakang atau kemampuan mereka, sehingga setiap anak merasa dihargai dan terlibat dalam proses belajar.
Penggunaan media dan alat musik menjadi elemen penting dalam pembelajaran seni musik. Alat musik seperti tamborin, marakas, atau bahkan benda-benda sederhana seperti botol dan sendok dapat digunakan untuk menciptakan suasana belajar yang dinamis.
Selain itu, media audio-visual juga dapat dimanfaatkan untuk memperkenalkan siswa pada berbagai genre musik, serta menginspirasi mereka melalui penampilan musisi terkenal atau pertunjukan musik tradisional.
Penilaian dalam Prota Seni Musik Kelas 1 dilakukan dengan pendekatan yang lebih holistik, menekankan pada proses daripada hasil akhir.
Guru memberikan umpan balik yang konstruktif, mendorong siswa untuk terus mencoba dan tidak takut membuat kesalahan.
Penilaian juga melibatkan observasi terhadap partisipasi dan antusiasme siswa dalam kegiatan musik, serta kemampuan mereka untuk bekerja sama dan menghargai kontribusi teman-temannya.
Meskipun Kurikulum Merdeka memberikan banyak kebebasan, implementasinya tidak tanpa tantangan. Salah satu tantangan utama adalah keterbatasan alat musik dan fasilitas pendukung di beberapa sekolah.
Namun, guru dapat mengatasi hal ini dengan kreativitas, misalnya dengan membuat alat musik dari bahan daur ulang atau menggunakan perangkat digital sederhana untuk menciptakan pengalaman musik yang menarik. Keterbukaan terhadap inovasi dan kerjasama dengan komunitas seni lokal juga dapat menjadi solusi yang efektif.
Dengan pendekatan yang tepat dan dukungan yang memadai, Prota Seni Musik Kelas 1 dalam Kurikulum Merdeka dapat menjadi fondasi yang kuat untuk pembentukan karakter dan keterampilan artistik anak-anak, sekaligus memperkaya perjalanan pendidikan mereka sejak dini.
Bagi anda yang kesulitan menyusun Prota Kelas 1 mata pelajaran Seni Musik, silahkan unduh contohnya melalui tautan di bawah ini:
13 KB
Dapatkan juga prota Kelas 1 mata pelajaran lainnya melalui tautan di bawah ini:
Nama asli saya Supriyadi dan populer Supriyadi Pro. Saya seorang Expert wordpress developer freelancer, content writer, editor. Memiliki minat besar pada dunia teknologi, sains, seni budaya, social media, dan blogging. Saya kelahiran suku Jawa, di Wonogiri, Jawa Tengah yang ahli bahasa Jawa dan seni gamelan. Silahkan hubungi saya lewat laman yang telah disediakan atau kunjungi website profil saya di https://supriyadipro.com