
modulmerdeka.com – Modul Ajar IPAS adalah salah satu perangkat ajar dalam Kurikulum Merdeka yang dirancang khusus untuk mengintegrasikan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) di jenjang Sekolah Dasar (SD).
IPAS merupakan pendekatan interdisipliner yang bertujuan mengembangkan keterampilan berpikir ilmiah dan sosial secara seimbang, serta menanamkan nilai-nilai keberlanjutan sejak dini.
Dalam Kurikulum Merdeka, IPAS tidak dipisahkan menjadi mata pelajaran IPA dan IPS seperti dalam kurikulum sebelumnya, melainkan disatukan menjadi satu kesatuan pembelajaran tematik yang kontekstual dan bermakna.
Penyusunan Modul Ajar IPAS bertujuan untuk:
Modul ini menekankan pembelajaran berbasis aktivitas, eksplorasi, dan kolaborasi, serta memperhatikan perbedaan karakteristik peserta didik.
Setiap Modul Ajar IPAS memiliki struktur yang terdiri atas beberapa komponen utama sebagai berikut:
Berisi informasi dasar seperti nama modul, jenjang kelas, fase, topik utama, dan alokasi waktu pembelajaran.
Merupakan kemampuan yang seharusnya sudah dimiliki peserta didik sebelum mengikuti pembelajaran dalam modul tersebut. Kompetensi ini digunakan untuk menyesuaikan strategi pembelajaran.
Mengaitkan pembelajaran dengan dimensi profil pelajar Pancasila seperti mandiri, bernalar kritis, dan gotong royong. Ini menjadi bagian integral dalam pendekatan Kurikulum Merdeka.
Tujuan diturunkan dari capaian pembelajaran yang telah ditetapkan oleh Kemendikbudristek. Tujuan ini harus jelas, terukur, dan kontekstual.
Bagian ini menjelaskan mengapa topik tersebut penting untuk dipelajari dan bagaimana pembelajaran dapat memberikan makna bagi peserta didik dalam kehidupan sehari-hari.
Digunakan untuk membangun rasa ingin tahu dan mendorong peserta didik aktif berpikir kritis sejak awal pembelajaran.
Mencakup urutan kegiatan pembelajaran yang mengakomodasi pendekatan saintifik dan berorientasi pada kegiatan eksploratif, kolaboratif, serta berbasis proyek sederhana.
Berisi teknik penilaian formatif dan sumatif yang digunakan untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran. Asesmen dapat berupa observasi, jurnal reflektif, portofolio, maupun tes.
Dapat berupa lembar kerja, bahan bacaan tambahan, daftar alat dan bahan eksperimen, hingga rubrik penilaian yang memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran.
Agar Modul Ajar IPAS berjalan efektif, guru perlu memahami cara menyusun dan menerapkannya secara tepat. Berikut strategi yang dapat digunakan:
Guru harus menyesuaikan modul dengan latar belakang peserta didik, baik secara geografis, sosial, maupun kemampuan awal. Konteks lokal menjadi sumber belajar yang sangat penting.
Modul sebaiknya didukung oleh media belajar yang beragam seperti video pembelajaran, simulasi digital, alat peraga, atau kunjungan lapangan agar pembelajaran lebih interaktif dan menyenangkan.
Karena IPAS bersifat interdisipliner, kolaborasi antar guru bidang studi atau kelas paralel sangat dianjurkan. Hal ini akan memperkaya metode pembelajaran dan pemahaman lintas disiplin.
Setiap akhir kegiatan, guru dianjurkan melakukan refleksi bersama peserta didik. Ini penting untuk menilai keterlibatan siswa dan efektivitas pembelajaran.
Sebagai contoh, dalam tema “Lingkungan Sekitarku”, guru dapat menggabungkan konsep ekosistem (IPA) dan pemanfaatan sumber daya alam oleh manusia (IPS). Siswa diajak melakukan observasi ke lingkungan sekitar sekolah, mencatat data perubahan lingkungan, kemudian membuat poster atau laporan tentang upaya pelestarian alam.
Pembelajaran seperti ini tidak hanya mengembangkan pengetahuan, tetapi juga sikap peduli dan keterampilan komunikasi siswa.
Beberapa kelebihan dari penggunaan Modul Ajar IPAS antara lain:
Untuk mendapatkan modul ajar IPAS, silahkan ikuti tautan yang kami sediakan di bawah ini:
Modul Ajar IPAS merupakan inovasi penting dalam Kurikulum Merdeka yang mendukung pembelajaran lintas disiplin, kontekstual, dan berorientasi pada pengembangan karakter siswa. Dengan memahami struktur dan strategi penerapannya, guru dapat menciptakan pembelajaran yang lebih bermakna dan membekas bagi peserta didik.
Penggunaan modul ini tidak hanya memudahkan guru dalam merancang pembelajaran, tetapi juga menjadi sarana untuk menumbuhkan siswa yang cakap secara ilmu pengetahuan sekaligus sosial. Oleh karena itu, pengembangan dan pemanfaatan Modul Ajar IPAS secara optimal perlu terus didorong dalam praktik pendidikan di Indonesia.
Nama asli saya Supriyadi dan populer Supriyadi Pro. Saya seorang Expert wordpress developer freelancer, content writer, editor. Memiliki minat besar pada dunia teknologi, sains, seni budaya, social media, dan blogging. Saya kelahiran suku Jawa, di Wonogiri, Jawa Tengah yang ahli bahasa Jawa dan seni gamelan. Silahkan hubungi saya lewat laman yang telah disediakan atau kunjungi website profil saya di https://supriyadipro.com