
Membahas fisika kelas 12 bukan hanya tentang rumus dan hitungan. Di era Kurikulum Merdeka, pembelajaran sudah bergeser menjadi lebih kontekstual dan mendalam.
Modul ajar deep learning hadir sebagai jembatan yang membantu guru dan siswa memahami konsep fisika secara lebih terintegrasi.
Artikel ini akan mengupas tuntas bagaimana modul ajar deep learning bisa diimplementasikan untuk fisika kelas 12, lengkap dengan materi, contoh kegiatan belajar, hingga tips evaluasi.
Untuk mendapatkan Modul Ajar Deep Learning Fisika untuk Kelas 12 SMA/MA, silahkan unduh melalui tautan yang kami sediakan di bawah ini:
Di era digital, siswa tidak hanya perlu tahu rumus percepatan atau hukum Newton. Mereka harus memahami penerapannya dalam kehidupan nyata.
Modul ajar deep learning memungkinkan guru mengajak siswa menggali konsep fisika secara lebih mendalam. Bukan sekadar hafalan, tetapi membangun keterampilan berpikir kritis, kolaboratif, dan kreatif.
Deep learning di sini tidak berarti machine learning, tetapi pendekatan pembelajaran yang mendalam. Prinsipnya mengacu pada constructivist learning di mana siswa membangun sendiri pengetahuannya melalui pengalaman belajar yang nyata.
Sebuah modul ajar yang baik memiliki komponen utama: tujuan pembelajaran, materi, strategi, asesmen, dan refleksi. Untuk kelas 12, modul ajar deep learning bisa disusun seperti berikut:
Tujuan harus berbasis CP (Capaian Pembelajaran) Kurikulum Merdeka. Contohnya:
Materi yang dipilih sebaiknya relevan dan kontekstual. Berikut daftar materi yang cocok untuk modul ajar deep learning fisika kelas 12:
Pendekatan yang disarankan adalah inquiry-based learning dan project-based learning. Misalnya:
Asesmen harus mencakup formatif dan sumatif. Contoh asesmen formatif: kuis online, refleksi harian. Sumatif: presentasi proyek, portofolio, laporan eksperimen.
Komponen | Deskripsi |
---|---|
Topik | Hukum Termodinamika |
Tujuan | Siswa mampu menjelaskan Hukum I & II Termodinamika dan menghitung efisiensi mesin kalor sederhana |
Kegiatan Pembelajaran | Diskusi interaktif → Eksperimen → Analisis data → Presentasi hasil |
Alat & Bahan | Termometer, kalori meter, kompor spiritus |
Penilaian | Laporan eksperimen (50%), presentasi (30%), refleksi (20%) |
Bayangkan sebuah kelas fisika di mana siswa diminta meneliti mengapa motor bensin lebih panas daripada motor listrik.
Mereka kemudian melakukan pengukuran, berdiskusi, dan mengaitkannya dengan Hukum Termodinamika.
Hasilnya, siswa bukan hanya tahu persamaan Q = W + ΔU, tetapi paham bahwa energi yang hilang sebagai panas itulah yang mempengaruhi efisiensi mesin.
Kegiatan seperti ini membuat fisika terasa hidup dan relevan. Guru pun lebih mudah menghubungkan teori dengan fenomena sehari-hari.
Modul ajar deep learning dapat dikombinasikan dengan teknologi digital seperti Learning Management System (LMS). Guru bisa mengunggah materi, memberikan kuis interaktif, dan memantau progres siswa secara real-time.
Hal ini sejalan dengan prinsip Merdeka Belajar yang menekankan fleksibilitas, personalisasi, dan pembelajaran berbasis data.
Artikel ini memberikan gambaran lengkap bagaimana merancang modul ajar deep learning fisika kelas 12 yang efektif, kontekstual, dan sesuai Kurikulum Merdeka. Dengan pendekatan yang tepat, guru dapat membantu siswa melihat fisika sebagai ilmu yang hidup, relevan, dan menantang.
Jika anda merasa mendapatkan manfaat, bagi yang mungkin ingin berdonasi untuk kemajuan website ini, silahkan kirimkan ke:
Terima kasih atas partisipasinya, semoga menjadi keberkahan bagi kami dan Anda semua.
Nama asli saya Supriyadi dan populer Supriyadi Pro. Saya seorang Expert wordpress developer freelancer, content writer, editor. Memiliki minat besar pada dunia teknologi, sains, seni budaya, social media, dan blogging. Saya kelahiran suku Jawa, di Wonogiri, Jawa Tengah yang ahli bahasa Jawa dan seni gamelan. Silahkan hubungi saya lewat laman yang telah disediakan atau kunjungi website profil saya di https://supriyadipro.com