
modulmerdeka.com – Bayangkan seorang guru SD yang sedang menjelaskan bagaimana hujan turun kepada siswanya. Biasanya, guru menggambar awan di papan tulis lalu menambahkan gambar tetesan air. Anak-anak tersenyum, beberapa paham, beberapa hanya ikut-ikutan.
Kini, dengan modul ajar berbasis deep learning, guru tidak hanya bisa menunjukkan gambar statis, tetapi juga simulasi hujan, pola cuaca, hingga data suhu nyata dari daerah sekitar. Inilah keajaiban pembelajaran berbasis teknologi, khususnya dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) di SD/MI.
Artikel ini akan mengupas secara tuntas bagaimana modul ajar deep learning dapat diterapkan di IPAS SD/MI. Kita akan membahas konsep, manfaat, contoh penerapan, hingga bagaimana guru bisa menyesuaikannya dengan Kurikulum Merdeka.
Untuk mendapatkan Modul Ajar Deep Learning IPAS untuk SD/MI, silahkan unduh melalui tautan yang kami lampirkan di bawah ini:
Modul ajar adalah perangkat pembelajaran yang dirancang sistematis agar guru memiliki panduan jelas dalam mengajar. Sedangkan deep learning adalah cabang dari kecerdasan buatan (AI) yang mampu memproses data dalam jumlah besar untuk menghasilkan pola, prediksi, atau simulasi.
Jika keduanya digabungkan, maka lahirlah modul ajar deep learning: perangkat ajar yang memanfaatkan AI untuk membuat pembelajaran lebih kontekstual, interaktif, dan sesuai dengan kebutuhan siswa.
Contoh sederhana: siswa kelas 5 belajar tentang ekosistem. Dengan deep learning, sistem bisa menganalisis kondisi lingkungan lokal (misalnya data udara, kelembaban, atau jenis tumbuhan sekitar sekolah) lalu menyajikan informasi aktual yang relevan. Hasilnya, siswa tidak hanya belajar teori, tapi juga mengaitkan pelajaran dengan kehidupan nyata.
IPAS adalah mata pelajaran yang menggabungkan IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) dengan IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial).
Artinya, siswa belajar tentang fenomena alam sekaligus dampaknya terhadap kehidupan sosial. Inilah alasan mengapa IPAS sangat cocok diintegrasikan dengan deep learning.
Ibu Rini, seorang guru kelas 5 di sebuah SD di Yogyakarta, awalnya bingung ketika mendengar istilah “deep learning”. Baginya, itu terdengar seperti sesuatu yang rumit dan hanya cocok untuk mahasiswa komputer. Namun setelah mencoba modul ajar yang sudah dipandu, ia menemukan bahwa teknologi ini justru mempermudah.
Misalnya saat membahas topik daur air, ia menggunakan aplikasi berbasis AI yang bisa memproyeksikan siklus air ke layar kelas. Siswa bisa “mengklik” bagian awan untuk melihat bagaimana proses kondensasi terjadi. Anak-anak pun terlihat lebih fokus dan sering bertanya “kenapa bisa begitu?”
Perubahan ini membuat Ibu Rini menyadari bahwa teknologi bukan pengganti guru, melainkan teman dalam mengajar.
Sebuah modul ajar deep learning biasanya terdiri dari:
Contoh: Topik “Energi Alternatif” kelas 5
Tentu saja penerapan deep learning di SD/MI tidak bebas tantangan.
Kurikulum Merdeka menekankan fleksibilitas, diferensiasi pembelajaran, dan projek berbasis kehidupan nyata. Modul ajar deep learning mendukung tiga hal ini:
Modul ajar deep learning IPAS SD/MI bukan sekadar tren, tetapi arah baru dalam dunia pendidikan. Dengan menggabungkan kekuatan AI dan semangat Kurikulum Merdeka, guru dapat menghadirkan pembelajaran yang lebih hidup, relevan, dan bermakna.
Sama seperti Ibu Rini yang dulu bingung lalu bersemangat, ribuan guru di Indonesia pun bisa merasakan hal serupa. Teknologi bukanlah sesuatu yang menakutkan, melainkan jembatan menuju masa depan pendidikan yang lebih baik.
Bagi siswa, pengalaman belajar seperti ini akan membentuk pola pikir kritis dan rasa ingin tahu yang tak berhenti. Mereka tidak hanya belajar tentang alam dan sosial, tetapi juga belajar memahami dunia dengan cara yang lebih mendalam.
Jika anda merasa mendapatkan manfaat, bagi yang mungkin ingin berdonasi untuk kemajuan website ini, silahkan kirimkan ke:
Terima kasih atas partisipasinya, semoga menjadi keberkahan bagi kami dan Anda semua.
Nama asli saya Supriyadi dan populer Supriyadi Pro. Saya seorang Expert wordpress developer freelancer, content writer, editor. Memiliki minat besar pada dunia teknologi, sains, seni budaya, social media, dan blogging. Saya kelahiran suku Jawa, di Wonogiri, Jawa Tengah yang ahli bahasa Jawa dan seni gamelan. Silahkan hubungi saya lewat laman yang telah disediakan atau kunjungi website profil saya di https://supriyadipro.com