Modul Ajar Deep Learning IPS Kelas 8 SMP/MTs Kurikulum Merdeka

modulmerdeka.com – Bayangkan Anda seorang guru yang memasuki kelas 8 SMP/MTs di awal semester, sambil membawa semangat ingin membuat pembelajaran IPS menjadi hidup, tidak sekadar paparan materi, tapi pengalaman yang “mendalam”.

Di sinilah pendekatan deep learning bermain peran bukan deep learning dalam arti kecerdasan buatan, melainkan pembelajaran mendalam yang memungkinkan siswa mengeksplorasi konsep, berpikir kritis, dan menemukan makna dalam materi.

Artikel ini akan menemani Anda menyiapkan dan menyusun modul ajar untuk pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kelas 8 dengan kerangka Kurikulum Merdeka, lengkap dengan komponen-komponen penting, storytelling proses penyusunan, serta tips agar modul ajar “hidup” di kelas.

Download contoh Modul Ajar Deep Learning IPS Kelas 8 SMP/MTs Kurikulum Merdeka

Untuk mendapatkan Modul Ajar Deep Learning IPS untuk Kelas 8 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka, silahkan unduh melalui tautan yang kami sediakan di bawah ini:

Mengapa Deep Learning untuk IPS Kelas 8?

Konsep deep learning dalam konteks pendidikan menekankan pembelajaran yang bermakna, bukan sekadar menghafal fakta. Menurut artikel di situs Ruangguru, pendekatan ini membantu siswa menggali konsep dan kompetensi dengan lebih mendalam.

Di kelas 8 IPS, siswa mulai mengalami perkembangan pemikiran abstrak dan mulai mampu melakukan analisis hubungan sebab-akibat (contoh: kondisi geografis ↔ pemanfaatan sumber daya alam). Modul ajar yang berbasis deep learning bisa membantu mereka:

  • dari hanya menerima informasi menjadi aktif menemukan arti,
  • dari hafalan ke pemahaman,
  • dari guru sebagai satu-satunya sumber ke kolaborasi dan refleksi.

Lebih lanjut, dalam kerangka Kurikulum Merdeka, perangkat ajar seperti modul di kelas 8 perlu menyediakan kebebasan guru untuk mengembangkan sesuai konteks sekolah dan karakter peserta didik.

Jadi, memilih pendekatan deep learning bukan sekadar tren, tapi relevan secara pedagogis terutama dalam mata pelajaran IPS yang sifatnya interdisipliner dan kontekstual.

Komponen Utama Modul Ajar Deep Learning IPS Kelas 8

Saat Anda mulai menyusun modul ajar untuk kelas 8, berikut adalah komponen utama yang sebaiknya ada sesuai referensi dan standar perangkat ajar Kurikulum Merdeka.

1. Informasi Umum

Sebelum materi inti, sertakan identitas modul: nama sekolah, nama penyusun, kelas/semester (misalnya Kelas VIII, semester ganjil), mata pelajaran IPS, fase (misalnya Fase D), alokasi waktu, dan profil pelajar Pancasila. Contoh: modul ajar untuk tema “Kondisi Geografis dan Pelestarian Sumber Daya Alam”.

2. Capaian Pembelajaran & Tujuan Pembelajaran

Capaian pembelajaran (CP) harus tertulis dengan jelas: misalnya peserta didik mampu “menganalisis kondisi geografis Indonesia, mengidentifikasi potensi dan pemanfaatan sumber daya alam, serta merumuskan upaya pelestarian”.

Tujuan pembelajaran kemudian memperjelas apa yang mahasiswa (siswa) akan lakukan dan capai berpikir kritis, berdiskusi, membuat poster, refleksi, dsb.

3. Pertanyaan Pemantik & Pemahaman Bermakna

Salah satu ciri deep learning adalah penggunaan pertanyaan pemantik yang memicu rasa ingin tahu, refleksi, dan koneksi dengan kehidupan nyata. Contoh: Mengapa Indonesia menjadi salah satu tujuan penjelajahan samudra? atau Bagaimana kondisi geografis memengaruhi kehidupan masyarakat sekitar kita?

Bagian “pemahaman bermakna” juga menekankan aktivitas yang membawa siswa dari memahami fakta ke mengaitkan dengan pengalaman mereka sendiri.

4. Materi & Kegiatan Pembelajaran

Materi IPS kelas 8 bisa mencakup tema-tema seperti: kondisi geografis Indonesia, keragaman alam dan manusia, pemanfaatan sumber daya, perubahan sosial, dan sebagainya.

Contoh modul menyebut “Tema 01 Kondisi Geografis dan Pelestarian Sumber Daya Alam” dan “Tema 02 Kemajemukan Masyarakat Indonesia”.

Kegiatan pembelajaran harus beragam: diskusi kelompok, proyek mini, presentasi, eksplorasi media digital, refleksi pribadi. Ini akan mendukung keterlibatan aktif siswa.

5. Asesmen, Refleksi, & Lampiran

Modul juga harus menyediakan instrumen asesmen (tes, nontes, produk siswa), kriteria penilaian, refleksi guru dan siswa, serta lampiran seperti lembar kerja siswa (LKS), daftar pustaka.

Langkah Storytelling: Dari Ide hingga Kelas

Mari kita lihat lewat cerita bagaimana seorang guru sebutlah Pak Adi mengembangkan modul ajar deep learning untuk kelas 8.

1. Momen Awal: Menemukan Tantangan

Pak Adi memperhatikan bahwa ketika dia membahas kondisi geografis Indonesia, banyak siswa hanya mencatat fakta: “Indonesia memiliki banyak gunung api…”, namun kurang memahami mengapa hal itu penting atau apa pengaruhnya pada kehidupan sehari-hari.

Dia merasa perlu mengubah cara dia menyajikan materi agar siswa bukan hanya tahu, tapi juga berpikir.

2. Memilih Kerangka Deep Learning

Pak Adi membaca bahwa pendekatan deep learning dalam pendidikan bisa membantu meningkatkan pemahaman konsep dan keterampilan berpikir kritis.

Ia kemudian memutuskan untuk menyusun modul ajar yang tidak hanya menyampaikan materi, tetapi memfasilitasi pengalaman aktif siswa: analisis kondisi geografis lokal, mendiskusikan dampak pemanfaatan sumber daya, merancang poster kampanye pelestarian.

3. Menyusun Modul Ajar

  • Pak Adi mulai dengan bagian “Informasi Umum” modul.
  • Lalu menentukan capaian pembelajaran: “Siswa mampu menganalisis hubungan antara kondisi geografis dan pemanfaatan sumber daya alam di Indonesia”.
  • Ia merancang pertanyaan pemantik: “Jika gunung berapi membantu kesuburan tanah, mengapa kita tetap harus berhati-hati dengan aktivitas manusia di sekitarnya?”
  • Materi utama disusun dalam beberapa pertemuan: mengenalkan kondisi geografis Indonesia, potensi dan pemanfaatan sumber daya, dampak terhadap masyarakat, upaya pelestarian.
  • Untuk kegiatan pembelajaran: siswa dibagi kelompok, memilih satu area di sekitar sekolah, mengamati kondisi geografis dan sumber daya, lalu membuat video pendek atau poster untuk mempresentasikan hasil analisis mereka.
  • Asesmen: siswa dinilai berdasarkan laporan kelompok, presentasi, serta refleksi pribadi (“apa yang saya pelajari dan bagaimana saya akan menjaga lingkungan sekitar”).

4. Pelaksanaan & Refleksi

Di hari-H, modul berjalan dengan baik: siswa tampak antusias saat mengamati kondisi lingkungan sekitar sekolah, berdiskusi dengan teman, membuat poster yang kreatif.

Di akhir minggu, Pak Adi mengajak siswa untuk refleksi: “Apa yang membuat kalian tertarik? Apa yang sulit? Apa yang bisa saya (guru) bantu lain kali?”

Pak Adi kemudian merevisi modul untuk pertemuan berikutnya: menambah penggunaan media digital (aplikasi peta interaktif), menambah waktu diskusi kelompok, menyediakan opsi produk siswa (video, blog, poster) agar lebih variatif.

5. Hasil dan Evaluasi

Dengan pendekatan ini, siswa tidak hanya mampu menghafal kondisi geografis, tetapi juga menghubungkannya dengan kehidupan nyata dan berinisiatif menjaga lingkungan. Pak Adi merasa bahwa modul ajar deep learning membawa perubahan nyata dalam dinamika kelas.

Tips Praktis untuk Guru dan Pengembang Modul

Untuk memastikan modul ajar deep learning benar-benar efektif di kelas IPS kelas 8, berikut beberapa tips yang bisa Anda gunakan di modulmerdeka.com atau di sekolah Anda.

  • Mulailah dengan konteks lokal: siswa lebih mudah terhubung jika modul mengaitkan materi dengan lingkungan sekitar sekolah atau kota.
  • Gunakan media variatif: peta digital, video pendek, diskusi online/offline, poster, proyek kelompok.
  • Bangun pertanyaan pemantik yang menantang: jangan hanya “apa”, tapi “mengapa”, “bagaimana”.
  • Berikan fleksibilitas pada siswa: pilihan proyek atau produk sangat membantu motivasi.
  • Pastikan asesmen mencakup sikap, keterampilan, dan pengetahuan (3 domain).
  • Sisipkan bagian refleksi guru dan siswa di akhir modul agar proses pembelajaran terus berkembang.
  • Manfaatkan format yang bisa diedit (Word, DOCX) agar guru bisa memodifikasi sesuai kondisi sekolah.
  • Pastikan modul sesuai dengan fase dan capaian pembelajaran di Kurikulum Merdeka: misalnya Fase D untuk kelas 8.
  • Bagikan secara daring dan offline: jika Anda mengelola situs modulmerdeka.com, pastikan halaman artikel ini memuat kata kunci “Modul Ajar Deep Learning IPS Kelas 8” dan struktur yang baik untuk SEO agar mudah ditemukan guru-lain.

Manfaat untuk Siswa dan Sekolah

Ketika modul ajar deep learning telah diterapkan dengan baik, ada beberapa manfaat konkret:

  • Siswa menjadi lebih aktif dan tertarik karena materi relevan dan mengajak eksplorasi.
  • Kualitas diskusi di kelas meningkat karena arah pembelajaran bukan sekadar “guru cerita siswa mendengarkan” melainkan siswa menemukan guru memfasilitasi.
  • Sekolah dapat menunjukkan bahwa pembelajaran sudah berorientasi pada kompetensi abad ke-21: berpikir kritis, kolaborasi, kreativitas.
  • Guru menjadi fasilitator yang lebih berdaya, dan modul yang tersusun rapi memudahkan persiapan pengajaran.
  • Modul yang disusun dengan baik menjadi sumber yang bisa dibagikan ke guru lain, memperkuat komunitas pembelajaran.

Menyiapkan modul ajar deep learning untuk IPS kelas 8 memang memerlukan upaya: mulai dari pemahaman pendekatan, penyusunan komponen modul, hingga pelaksanaan di kelas.

Namun dengan kerangka yang jelas informasi umum, capaian pembelajaran, pertanyaan pemantik, kegiatan pembelajaran, asesmen dan refleksi dan dengan gaya penyampaian yang kontekstual dan naratif, Anda bisa menciptakan pengalaman pembelajaran yang benar-benar bermakna bagi siswa.

Semoga artikel ini membantu Anda dalam menyusun modul untuk kelas 8 di sekolah atau madrasah Anda, dan menjadi konten yang berguna untuk situs modulmerdeka.com. Ayo, jadikan pembelajaran IPS bukan hanya tahu, tapi juga mengalami, menganalisis, dan bertindak.

Selamat berkreasi dan semoga sukses!

Capek download file satu-persatu?

DAPATKAN PERANGKAT AJAR LENGKAP DENGAN MUDAH!

Jika anda merasa mendapatkan manfaat, bagi yang mungkin ingin berdonasi untuk kemajuan website ini, silahkan kirimkan ke:

Terima kasih atas partisipasinya, semoga menjadi keberkahan bagi kami dan Anda semua.

Nama asli saya Supriyadi dan populer Supriyadi Pro. Saya seorang Expert wordpress developer freelancer, content writer, editor. Memiliki minat besar pada dunia teknologi, sains, seni budaya, social media, dan blogging. Saya kelahiran suku Jawa, di Wonogiri, Jawa Tengah yang ahli bahasa Jawa dan seni gamelan. Silahkan hubungi saya lewat laman yang telah disediakan atau kunjungi website profil saya di https://supriyadipro.com

Jelajahi Artikel Lainnya