Modul Ajar Deep Learning Sejarah Kelas 10 SMA/MA

modulmerdeka.com – Membayangkan pelajaran sejarah seringkali identik dengan hafalan tanggal, tokoh, dan peristiwa. Tapi di era pendidikan abad ke-21, semua itu mulai berubah. Kini hadir Modul Ajar Deep Learning Sejarah Kelas 10 SMA/MA yang dirancang bukan hanya untuk mengingat, tapi juga untuk memahami, menalar, dan mengaitkan peristiwa masa lalu dengan konteks kehidupan saat ini.

Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang apa itu modul ajar deep learning sejarah, bagaimana penerapannya di kelas 10 SMA/MA, serta mengapa pendekatan ini menjadi langkah maju dalam dunia pendidikan modern sesuai arah Kurikulum Merdeka.

Download contoh Modul Ajar Deep Learning Sejarah Kelas 10 SMA/MA

Untuk mendapatkan contoh Modul Ajar Deep Learning Sejarah Kelas 10 SMA/MA, silahkan unduh melalui taunta yang kami lampirkan di bawah ini:

Perangkat ajar lainnya

Apa Itu Modul Ajar Deep Learning Sejarah?

Secara sederhana, modul ajar deep learning adalah bahan ajar yang dikembangkan dengan pendekatan pembelajaran mendalam.

Deep learning dalam konteks pendidikan bukan berarti penggunaan kecerdasan buatan (AI) semata, melainkan pendekatan belajar yang menekankan pemahaman konsep secara komprehensif, reflektif, dan kritis.

Dalam Modul Ajar Deep Learning Sejarah Kelas 10 SMA/MA, siswa diajak untuk tidak sekadar menghafal fakta sejarah, tetapi memahami sebab-akibat peristiwa, menganalisis nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, dan menarik relevansi dengan kehidupan masa kini.

Pendekatan ini sejalan dengan prinsip Kurikulum Merdeka yang menekankan pembelajaran berdiferensiasi dan berpusat pada peserta didik. Guru berperan sebagai fasilitator yang membantu siswa menemukan makna di balik setiap peristiwa sejarah.

Ciri Utama Modul Ajar Deep Learning Sejarah

  1. Berbasis Kompetensi dan Proyek
    Setiap modul disusun berdasarkan Capaian Pembelajaran (CP) dan Tujuan Pembelajaran (TP) yang spesifik. Misalnya, pada tema “Peradaban Awal Dunia,” siswa tidak hanya belajar tentang Mesopotamia atau Mesir Kuno, tetapi juga mengerjakan proyek seperti membuat infografis perbandingan sistem pemerintahan kuno dengan modern.
  2. Integrasi Literasi dan Numerasi
    Modul deep learning tidak sekadar teks naratif. Ia mengajak siswa menganalisis data, grafik, atau peta sejarah. Misalnya, siswa diminta membaca data demografis zaman kolonial dan menyimpulkan dampak ekonomi kolonialisme terhadap masyarakat lokal.
  3. Pembelajaran Kontekstual dan Reflektif
    Siswa diarahkan untuk melihat keterkaitan antara masa lalu dengan tantangan kekinian. Misalnya, membandingkan perjuangan kemerdekaan Indonesia dengan gerakan sosial masa kini yang menuntut keadilan sosial.
  4. Kolaboratif dan Interaktif
    Modul deep learning sering dilengkapi aktivitas kelompok seperti diskusi, debat sejarah, atau simulasi peristiwa penting. Dengan begitu, pembelajaran menjadi lebih hidup dan bermakna.
  5. Dilengkapi Asesmen Otentik
    Penilaian tidak hanya dari ujian tertulis, tetapi juga portofolio, presentasi, dan refleksi diri. Guru dapat menilai kemampuan berpikir kritis, komunikasi, dan kolaborasi siswa.

Struktur Modul Ajar Deep Learning Sejarah Kelas 10 SMA/MA

Sebuah modul ajar idealnya memiliki struktur yang sistematis namun fleksibel. Berikut gambaran umum struktur Modul Ajar Deep Learning Sejarah Kelas 10 SMA/MA:

  1. Identitas Modul
    Meliputi nama sekolah, kelas, semester, mata pelajaran, serta alokasi waktu.
  2. Capaian Pembelajaran dan Tujuan Pembelajaran
    Disusun berdasarkan CP Kurikulum Merdeka. Misalnya, “Siswa dapat menganalisis proses terbentuknya peradaban manusia awal dan kontribusinya terhadap perkembangan dunia.”
  3. Peta Konsep dan Materi Inti
    Bagian ini menampilkan hubungan antar topik seperti peradaban kuno, perkembangan kerajaan di Indonesia, kolonialisme, hingga pergerakan nasional.
  4. Kegiatan Pembelajaran Deep Learning
    Setiap kegiatan dirancang dalam fase eksplorasi, elaborasi, dan refleksi. Misalnya:
    • Eksplorasi: Siswa menonton video dokumenter sejarah.
    • Elaborasi: Diskusi kelompok dan analisis sumber primer.
    • Refleksi: Menulis jurnal pembelajaran tentang nilai yang dapat dipetik.
  5. Asesmen dan Rubrik Penilaian
    Menilai proses dan hasil belajar berdasarkan indikator seperti pemahaman konsep, kemampuan berpikir historis, dan partisipasi aktif.
  6. Pengayaan dan Remedial
    Menyediakan aktivitas tambahan untuk siswa yang membutuhkan tantangan lebih atau bantuan tambahan.

Kelebihan Modul Ajar Deep Learning dalam Pembelajaran Sejarah

Pendekatan deep learning dalam sejarah membawa sejumlah manfaat nyata, baik bagi guru maupun siswa. Berdasarkan penelitian dari Educational Research Review (2023), pembelajaran mendalam dapat meningkatkan retensi pengetahuan hingga 60% lebih baik dibanding metode hafalan.

Beberapa keunggulannya antara lain:

  1. Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis
    Siswa tidak lagi pasif menerima informasi, melainkan diajak berpikir analitis terhadap fakta sejarah.
  2. Menumbuhkan Kesadaran Nilai dan Identitas Bangsa
    Dengan memahami makna di balik perjuangan tokoh bangsa, siswa lebih menghargai warisan budaya dan nilai-nilai kebangsaan.
  3. Mendorong Kreativitas dan Kolaborasi
    Aktivitas proyek dan diskusi dalam modul membantu siswa mengembangkan soft skills yang relevan dengan dunia modern.
  4. Adaptif terhadap Teknologi dan AI Tools
    Modul ini sering terintegrasi dengan sumber digital seperti peta interaktif, simulasi sejarah, dan platform pembelajaran daring.
  5. Mendukung Profil Pelajar Pancasila
    Dengan menanamkan nilai gotong royong, reflektif, dan bernalar kritis, modul ini sejalan dengan visi Kurikulum Merdeka.

Contoh Penerapan Modul Ajar Deep Learning Sejarah di Kelas

Bayangkan di kelas 10 SMA, guru membuka pelajaran dengan sebuah pertanyaan reflektif:
“Bagaimana kehidupan manusia akan berbeda jika revolusi pertanian tidak pernah terjadi?”

Siswa mulai berdiskusi, mencari informasi, dan menelusuri sumber sejarah. Mereka membuat peta konsep tentang evolusi masyarakat dari pemburu-pengumpul menuju peradaban agraris.

Di akhir sesi, siswa menulis refleksi pribadi tentang dampak perubahan ekonomi terhadap pola sosial manusia.

Dengan alur pembelajaran seperti ini, siswa tidak hanya tahu apa yang terjadi, tetapi mengapa dan bagaimana hal itu memengaruhi dunia mereka sekarang.

Tantangan dan Solusi dalam Mengimplementasikan Modul Deep Learning

Meski banyak keunggulan, penerapan modul deep learning juga menghadapi sejumlah tantangan, seperti keterbatasan waktu, variasi kemampuan siswa, dan kesiapan guru. Namun, solusi berikut bisa membantu:

  1. Pelatihan Guru
    Guru perlu dilatih untuk merancang modul ajar berbasis deep learning dengan pendekatan diferensiasi.
  2. Pemanfaatan Teknologi Digital
    Gunakan platform seperti Google Classroom, Canva, atau Padlet untuk aktivitas interaktif.
  3. Kolaborasi antar Sekolah
    Sekolah dapat berbagi praktik baik melalui forum komunitas seperti Guru Penggerak atau Platform Merdeka Mengajar.

Hubungan Modul Deep Learning dengan Kurikulum Merdeka

Kurikulum Merdeka menekankan pembelajaran yang fleksibel, berpusat pada peserta didik, dan berorientasi pada kompetensi. Modul deep learning adalah wujud konkret dari prinsip tersebut.

Guru memiliki kebebasan untuk menyesuaikan kegiatan belajar sesuai konteks lokal dan kebutuhan siswa. Modul ini juga mendorong asesmen formatif dan umpan balik berkelanjutan, sehingga proses belajar menjadi lebih manusiawi dan adaptif.

Sebagai contoh, saat membahas topik “Kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia,” guru dapat mengaitkan dengan nilai toleransi dan harmoni yang relevan dengan kehidupan masyarakat masa kini.

Cara Mendapatkan Modul Ajar Deep Learning Sejarah Kelas 10 SMA/MA

Guru dan siswa dapat mengunduh modul ajar versi terbaru melalui situs pendidikan seperti modulmerdeka.com, yang menyediakan berbagai sumber belajar digital berbasis Kurikulum Merdeka.

Di situs tersebut, tersedia modul dalam format PDF lengkap dengan panduan guru, lembar kerja siswa, dan asesmen otentik yang bisa langsung digunakan di kelas.

Selain itu, pengguna juga dapat mengakses artikel pendukung tentang strategi pembelajaran, asesmen formatif, dan contoh proyek sejarah lintas disiplin.

Saatnya Mengajar Sejarah dengan Makna Mendalam

Belajar sejarah seharusnya tidak terasa seperti menghafal masa lalu, melainkan memahami perjalanan manusia menuju masa depan. Melalui Modul Ajar Deep Learning Sejarah Kelas 10 SMA/MA, guru dapat menuntun siswa untuk berpikir kritis, berempati, dan menghargai nilai-nilai kemanusiaan yang membentuk peradaban.

Dengan dukungan teknologi, semangat Kurikulum Merdeka, dan kreativitas guru, pelajaran sejarah kini bisa menjadi pengalaman yang inspiratif bukan sekadar deretan tahun dan nama tokoh, tetapi kisah perjalanan manusia yang terus belajar dari masa lalu untuk menata masa depan.

Untuk panduan modul lainnya, Anda dapat membaca artikel terkait di situs modulmerdeka.com, seperti “Modul Ajar Deep Learning PPKn SMA” dan “Perangkat Ajar Bahasa Indonesia Kurikulum Merdeka,” agar pembelajaran di kelas semakin lengkap dan selaras.

Capek download file satu-persatu?

DAPATKAN PERANGKAT AJAR LENGKAP DENGAN MUDAH!

Jika anda merasa mendapatkan manfaat, bagi yang mungkin ingin berdonasi untuk kemajuan website ini, silahkan kirimkan ke:

Terima kasih atas partisipasinya, semoga menjadi keberkahan bagi kami dan Anda semua.

Nama asli saya Supriyadi dan populer Supriyadi Pro. Saya seorang Expert wordpress developer freelancer, content writer, editor. Memiliki minat besar pada dunia teknologi, sains, seni budaya, social media, dan blogging. Saya kelahiran suku Jawa, di Wonogiri, Jawa Tengah yang ahli bahasa Jawa dan seni gamelan. Silahkan hubungi saya lewat laman yang telah disediakan atau kunjungi website profil saya di https://supriyadipro.com

Jelajahi Artikel Lainnya