Modul Ajar Deep Learning Seni Rupa Kelas 6 SD/MI

modulmerdeka.com – Pernahkah kamu melihat anak-anak yang menggambar dengan penuh semangat, tanpa peduli hasilnya sempurna atau tidak? Itulah esensi dari seni rupa di sekolah dasar menumbuhkan keberanian berekspresi.

Di Kurikulum Merdeka, pendekatan pembelajaran tidak lagi sekadar menggambar dan mewarnai, tetapi mengasah cara berpikir kreatif dan kritis melalui konsep Deep Learning.

Modul Ajar Deep Learning Seni Rupa Kelas 6 SD/MI hadir sebagai panduan lengkap bagi guru untuk menciptakan pengalaman belajar yang bermakna. Modul ini tidak hanya berisi langkah-langkah pembelajaran, tapi juga strategi untuk menumbuhkan apresiasi seni, kolaborasi, dan refleksi diri pada siswa.

Download Modul Ajar Deep Learning Seni Rupa Kelas 6 SD/MI

Untuk mendapatkan Modul Ajar Deep Learning Seni Rupa untuk Kelas 6 SD, silahkan unduh melalui tautan yang kami lampirkan di bawah ini:

SEMESTER 1

SEMESTER 2

Apa Itu Modul Ajar Deep Learning Seni Rupa Kelas 6 SD/MI?

Modul ajar Deep Learning adalah rancangan pembelajaran yang menekankan pemahaman mendalam (deep understanding) terhadap konsep, bukan sekadar hafalan. Dalam konteks seni rupa, modul ini mendorong siswa agar mampu:

  1. Mengamati dan memahami unsur-unsur visual seperti garis, bentuk, warna, dan tekstur.
  2. Menciptakan karya seni yang berorientasi pada makna, bukan hanya teknik.
  3. Merefleksikan hasil karya dengan bahasa seni yang tepat.

Menurut Kemendikbudristek (2025), pendekatan Deep Learning bertujuan mengintegrasikan critical thinking, creative expression, dan aesthetic appreciation dalam satu alur pembelajaran. Guru tidak hanya mengajar, tetapi juga memfasilitasi eksplorasi dan penemuan makna oleh siswa.

Tujuan Pembelajaran: Lebih dari Sekadar Menggambar

Tujuan utama dari Modul Ajar Seni Rupa Kelas 6 adalah membentuk siswa yang kreatif, inovatif, dan menghargai keindahan. Capaian Pembelajaran (CP) dalam Kurikulum Merdeka untuk fase B menekankan empat kompetensi utama:

  1. Eksplorasi Visual: Siswa mampu mengeksplorasi unsur-unsur rupa melalui berbagai media, seperti cat air, tanah liat, dan bahan daur ulang.
  2. Kreasi Estetik: Siswa menciptakan karya berdasarkan ide dan pengalaman pribadi.
  3. Apresiasi Seni: Siswa mampu menilai karya sendiri dan orang lain dengan bahasa yang santun dan kritis.
  4. Koneksi Budaya: Siswa memahami keterkaitan seni rupa dengan kehidupan sehari-hari dan budaya lokal.

Dengan begitu, pembelajaran seni rupa menjadi sarana untuk membangun identitas budaya serta empati sosial melalui proses kreatif.

Struktur Modul Ajar Deep Learning Seni Rupa

Modul ajar ini terdiri dari beberapa bagian penting yang disusun sistematis agar guru mudah menerapkannya di kelas:

  1. Identitas Modul: Menjelaskan kelas, fase, dan alokasi waktu.
  2. Tujuan Pembelajaran: Mengacu pada capaian pembelajaran Kurikulum Merdeka.
  3. Pemahaman Bermakna: Menyajikan konsep utama yang harus dipahami siswa.
  4. Pertanyaan Pemantik: Digunakan untuk membangun rasa ingin tahu, misalnya: “Mengapa warna bisa memengaruhi perasaan kita?”
  5. Kegiatan Pembelajaran: Terdiri atas tiga tahap – eksplorasi, kreasi, dan refleksi.
  6. Asesmen: Mencakup penilaian formatif (proses) dan sumatif (hasil karya).
  7. Refleksi Guru dan Siswa: Mendorong kesadaran terhadap proses belajar yang telah terjadi.

Struktur ini dirancang agar guru dapat menyesuaikan konteks pembelajaran dengan karakteristik siswa dan lingkungan sekolah masing-masing.

Pendekatan Deep Learning dalam Pembelajaran Seni

Mengapa disebut Deep Learning? Karena siswa diajak tidak hanya memahami teknik, tetapi juga why dan how di balik setiap karya.

Contohnya, saat membuat lukisan bertema lingkungan, guru bisa mengajak siswa mendiskusikan dampak sampah terhadap alam, kemudian mengekspresikannya dalam karya seni. Proses berpikir seperti ini menggabungkan ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik secara seimbang.

Penelitian dari Harvard Project Zero (2023) menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis seni (arts-based learning) dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa hingga 35%.

Pendekatan ini sejalan dengan prinsip Kurikulum Merdeka yang menekankan “pembelajaran untuk memahami” bukan “pembelajaran untuk menghafal”.

Contoh Kegiatan dalam Modul Ajar Seni Rupa Kelas 6

Berikut contoh penerapan nyata dari modul ajar Deep Learning Seni Rupa di kelas:

Tema: “Seni dari Alam Sekitar”
Tujuan: Siswa dapat menciptakan karya kolase menggunakan bahan alami.

Langkah Kegiatan:

  1. Guru memulai dengan diskusi ringan tentang keindahan alam dan warna alami.
  2. Siswa diajak mengamati lingkungan sekitar sekolah untuk mencari bahan seperti daun kering, bunga, atau kulit kayu.
  3. Setelah itu, mereka menyusun bahan menjadi karya kolase bertema “Pesan dari Alam”.
  4. Sesi refleksi dilakukan dengan bertanya, “Apa yang ingin kamu sampaikan melalui karyamu?”

Kegiatan seperti ini tidak hanya melatih keterampilan tangan, tetapi juga kesadaran ekologis dan estetika.

Peran Guru dalam Deep Learning Seni Rupa

Guru dalam Kurikulum Merdeka berperan sebagai fasilitator, bukan satu-satunya sumber ilmu. Dalam pembelajaran seni rupa, guru membantu siswa mengekspresikan ide dan perasaan melalui berbagai media visual.

Beberapa strategi yang disarankan:

  • Menggunakan metode project-based learning untuk karya kolaboratif.
  • Memberikan kebebasan bereksperimen dengan bahan dan teknik.
  • Mengintegrasikan teknologi digital, seperti membuat desain sederhana di aplikasi gambar.
  • Melakukan asesmen berbasis portofolio untuk menilai proses, bukan hanya hasil akhir.

Pendekatan ini terbukti lebih efektif dalam membangun kepercayaan diri dan kreativitas siswa.

Keterkaitan Modul Ajar dengan Profil Pelajar Pancasila

Kurikulum Merdeka menempatkan Profil Pelajar Pancasila sebagai inti dari seluruh proses pendidikan. Dalam pembelajaran seni rupa, semua dimensi profil dapat diintegrasikan, antara lain:

  • Kreatif: Melalui eksplorasi ide dan bahan seni.
  • Bernalar Kritis: Saat siswa menilai dan merefleksikan karya.
  • Berkebinekaan Global: Dengan mengenalkan seni daerah dan seni dunia.
  • Gotong Royong: Dalam proyek kelompok seni kolaboratif.
  • Mandiri: Saat siswa mengelola waktu dan ide sendiri.

Dengan demikian, modul ajar seni rupa bukan hanya mengajarkan estetika, tetapi juga karakter dan nilai kemanusiaan.

Integrasi Teknologi dan Media Digital

Era digital membuka peluang besar dalam pembelajaran seni rupa. Modul Deep Learning mendorong penggunaan media digital seperti aplikasi desain sederhana (Canva, ibisPaint, atau Sketchbook).

Guru bisa membuat proyek digital seperti:

  • Mendesain poster kampanye lingkungan.
  • Membuat ilustrasi digital bertema budaya lokal.
  • Menyusun galeri virtual karya siswa menggunakan Google Sites atau Padlet.

Pendekatan ini menyiapkan siswa menghadapi dunia kreatif masa depan tanpa meninggalkan akar budaya lokal.

Evaluasi dan Asesmen dalam Pembelajaran Seni Rupa

Asesmen dalam seni rupa tidak semata menilai hasil karya, tetapi juga proses berpikir dan usaha siswa. Guru dapat menggunakan tiga jenis asesmen:

  1. Asesmen Diagnostik: Untuk mengetahui pengetahuan awal siswa.
  2. Asesmen Formatif: Dilakukan selama proses belajar untuk memberi umpan balik.
  3. Asesmen Sumatif: Menilai hasil akhir berupa karya seni atau portofolio.

Selain itu, refleksi diri menjadi bagian penting agar siswa mampu menilai kelebihan dan kekurangannya secara jujur.

Seni Rupa sebagai Jembatan Kreativitas dan Karakter

Modul Ajar Deep Learning Seni Rupa Kelas 6 SD/MI Kurikulum Merdeka bukan sekadar dokumen pembelajaran, melainkan jembatan antara dunia imajinasi dan pendidikan karakter. Melalui seni, anak belajar menghargai keindahan, memahami diri, dan berempati pada lingkungan.

Dengan menggabungkan prinsip Deep Learning, guru dapat menciptakan ruang belajar yang menyenangkan, reflektif, dan inspiratif. Seni rupa menjadi wadah bagi siswa untuk tumbuh menjadi pembelajar sepanjang hayat yang kreatif, kritis, dan berbudaya.

Capek download file satu-persatu?

DAPATKAN PERANGKAT AJAR LENGKAP DENGAN MUDAH!

Jika anda merasa mendapatkan manfaat, bagi yang mungkin ingin berdonasi untuk kemajuan website ini, silahkan kirimkan ke:

Terima kasih atas partisipasinya, semoga menjadi keberkahan bagi kami dan Anda semua.

Nama asli saya Supriyadi dan populer Supriyadi Pro. Saya seorang Expert wordpress developer freelancer, content writer, editor. Memiliki minat besar pada dunia teknologi, sains, seni budaya, social media, dan blogging. Saya kelahiran suku Jawa, di Wonogiri, Jawa Tengah yang ahli bahasa Jawa dan seni gamelan. Silahkan hubungi saya lewat laman yang telah disediakan atau kunjungi website profil saya di https://supriyadipro.com

Jelajahi Artikel Lainnya