
modulmerdeka.com – Bayangkan seorang guru seni tari di sebuah SMA yang berusaha menyesuaikan metode mengajarnya dengan generasi yang lahir di tengah revolusi digital.
Sementara peserta didik lebih akrab dengan TikTok dance challenge, guru ingin mereka memahami nilai estetika, filosofi gerak, serta warisan budaya di balik sebuah tarian tradisional. Di sinilah peran Deep Learning dalam pembelajaran seni tari menjadi relevan.
Deep Learning bukan sekadar istilah teknologi. Dalam konteks pendidikan, ia menjadi pendekatan pembelajaran mendalam mengajak siswa memahami konsep, makna, dan konteks, bukan sekadar menghafal gerakan.
Dengan Kurikulum Merdeka yang memberi ruang kebebasan berpikir dan bereksperimen, seni tari bisa menjadi laboratorium ekspresi sekaligus pembentukan karakter.
Untuk mendapatkan Modul Ajar Deep Learning Seni Tari untuk Kelas 12 SMA/MA, silahkan unduh melalui tautan yang kami lampirkan di bawah ini:
Modul ajar ini dirancang sesuai dengan Capaian Pembelajaran (CP) 2025/2026, di mana siswa kelas 12 SMA/MA diharapkan mampu:
Modul ini tidak hanya berisi teori dan panduan praktik, tetapi juga mendorong proses berpikir reflektif dan kritis, yang merupakan inti dari pembelajaran berbasis Deep Learning.
Modul ajar Deep Learning Seni Tari Kelas 12 dibagi menjadi beberapa tahap yang saling terhubung, mencerminkan pola pikir desain pembelajaran modern:
Salah satu nilai unggul dari modul ini adalah penggunaan teknologi cerdas (AI) untuk memperkaya pengalaman belajar.
Dalam penelitian pendidikan seni yang dilakukan oleh UNESCO (2023), disebutkan bahwa pembelajaran berbasis digital mampu meningkatkan pemahaman konsep estetika hingga 35% dibanding metode konvensional.
Contoh penerapan teknologi dalam modul ini meliputi:
Pendekatan ini juga sejalan dengan prinsip Profil Pelajar Pancasila, terutama pada aspek kreatif, gotong royong, dan bernalar kritis.
Seni tari bukan hanya tentang keindahan gerak. Dalam modul ajar Deep Learning ini, setiap proses belajar diarahkan untuk menanamkan nilai-nilai yang relevan dengan kehidupan nyata, seperti:
Dengan demikian, seni tari menjadi media pembentukan karakter yang alami dan menyenangkan.
Misalnya, di SMA Negeri 3 Yogyakarta, guru seni tari menerapkan modul ini dengan tema “Tari dan Lingkungan”.
Siswa diajak mengeksplorasi isu sampah plastik melalui karya tari bertajuk Gerak Alam yang Terluka. Mereka menggunakan plastik bekas sebagai kostum simbolik, menciptakan koreografi yang mencerminkan interaksi manusia dan alam.
Hasilnya luar biasa. Selain menghasilkan karya artistik, siswa juga mampu menganalisis pesan sosial dan mengaitkannya dengan nilai ekologi. Pendekatan seperti ini membuat pembelajaran seni tari lebih relevan, kontekstual, dan bermakna.
Kurikulum Merdeka menekankan pada pembelajaran berdiferensiasi dan berbasis proyek. Modul ini selaras dengan prinsip tersebut karena memberi ruang bagi guru dan siswa untuk:
Selain itu, guru dapat mengintegrasikan CP Seni Tari dengan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), misalnya tema “Kearifan Lokal” atau “Kebinekaan Global.”
Untuk referensi modul dan contoh RPP, pembaca bisa mengunjungi modulmerdeka.com, situs pendidikan yang menyediakan beragam perangkat ajar Kurikulum Merdeka untuk guru SMA/MA di seluruh Indonesia.
Tentu saja, implementasi modul ini memiliki tantangan, seperti keterbatasan fasilitas, kurangnya pelatihan guru, atau rendahnya minat siswa terhadap tari tradisional. Namun, solusi inovatif bisa diterapkan, antara lain:
Dengan dukungan kebijakan pendidikan dan komunitas kreatif, tantangan tersebut justru bisa menjadi peluang pengembangan ekosistem seni tari yang lebih dinamis.
Bagi guru, modul ini memudahkan dalam merancang pembelajaran yang terstruktur dan bermakna.
Bagi siswa, modul ini memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan, relevan, dan berbasis teknologi.
Bagi sekolah, penerapan modul ini memperkuat citra sebagai lembaga pendidikan yang adaptif terhadap era digital.
Beberapa manfaat yang paling terasa antara lain:
Modul Ajar Deep Learning Seni Tari Kelas 12 SMA/MA Kurikulum Merdeka bukan hanya panduan teknis mengajar, tetapi juga jembatan antara tradisi dan teknologi. Ia mengajak siswa menari di antara dua dunia warisan budaya dan inovasi digital.
Ketika teknologi digunakan bukan untuk menggantikan manusia, tetapi memperdalam makna gerak dan rasa, maka seni tari akan terus hidup dan berkembang di hati generasi muda Indonesia.
Untuk guru yang ingin mengunduh versi lengkap modul ajar, silakan kunjungi modulmerdeka.com dan temukan ratusan perangkat ajar menarik lainnya sesuai Capaian Pembelajaran 2025/2026.
Jika anda merasa mendapatkan manfaat, bagi yang mungkin ingin berdonasi untuk kemajuan website ini, silahkan kirimkan ke:
Terima kasih atas partisipasinya, semoga menjadi keberkahan bagi kami dan Anda semua.
Nama asli saya Supriyadi dan populer Supriyadi Pro. Saya seorang Expert wordpress developer freelancer, content writer, editor. Memiliki minat besar pada dunia teknologi, sains, seni budaya, social media, dan blogging. Saya kelahiran suku Jawa, di Wonogiri, Jawa Tengah yang ahli bahasa Jawa dan seni gamelan. Silahkan hubungi saya lewat laman yang telah disediakan atau kunjungi website profil saya di https://supriyadipro.com