Modul Ajar Deep Learning Seni Teater Kelas 6 SD/MI Kurikulum Merdeka

modulmerdeka.com – Bayangkan suasana kelas yang hidup, di mana siswa tidak hanya duduk diam mendengarkan guru, tapi ikut bermain peran, mengekspresikan emosi, dan memahami karakter dari kisah yang mereka mainkan.

Di sinilah keajaiban seni teater muncul dalam pembelajaran. Melalui modul ajar Deep Learning Seni Teater Kelas 6 SD/MI Kurikulum Merdeka, guru tidak hanya mengajarkan seni peran, tetapi juga membantu siswa memahami kehidupan, empati, dan keberagaman manusia melalui pengalaman nyata.

Seni teater bukan sekadar hiburan. Ia adalah medium pembelajaran sosial dan emosional yang kuat. Dalam konteks Kurikulum Merdeka, pembelajaran ini diarahkan untuk mengembangkan Profil Pelajar Pancasila sosok pelajar yang beriman, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.

Download Modul Ajar Deep Learning Seni Teater Kelas 6 SD/MI Kurikulum Merdeka

Untuk mendapatkan Modul Ajar Deep Learning Seni Teater untuk Kelas 6 SD, silahkan unduh melalui tautan yang kami lampirkan di bawah ini:

Apa Itu Modul Ajar Deep Learning Seni Teater?

Modul ajar Deep Learning Seni Teater Kelas 6 SD/MI adalah panduan komprehensif bagi guru untuk mengembangkan pembelajaran yang mendalam (deep learning).

Pendekatan ini menekankan pada pemahaman makna, refleksi, dan penerapan nilai dalam kehidupan sehari-hari siswa.

Deep learning di sini bukan tentang kecerdasan buatan semata, tetapi tentang bagaimana siswa belajar secara bermakna, bukan sekadar menghafal. Modul ini dirancang agar guru dapat menciptakan pembelajaran yang:

  • Menantang namun menyenangkan
  • Berbasis proyek dan kolaboratif
  • Mengintegrasikan refleksi diri siswa
  • Menghubungkan pengalaman belajar dengan kehidupan nyata

Melalui pendekatan ini, seni teater menjadi wahana eksplorasi nilai-nilai kemanusiaan seperti empati, kerja sama, dan kejujuran.

Tujuan Pembelajaran Modul Ajar Seni Teater Kelas 6

Modul ini sejalan dengan capaian pembelajaran (CP) Seni Budaya Kurikulum Merdeka. Tujuan utamanya adalah agar siswa mampu:

  1. Mengekspresikan diri melalui peran dan dialog sederhana.
  2. Menghargai perbedaan karakter dan latar belakang tokoh.
  3. Menerapkan kerja sama dalam pementasan teater.
  4. Memahami makna moral di balik cerita atau drama yang dimainkan.
  5. Merefleksikan pengalaman bermain teater untuk pengembangan diri.

Dengan kata lain, pembelajaran tidak berhenti di panggung, tetapi terus hidup dalam cara siswa berinteraksi dan memahami lingkungannya.

Struktur Modul: Pembelajaran Berbasis Proyek dan Kolaborasi

Dalam modul ajar Deep Learning Seni Teater, pembelajaran dibagi menjadi tiga fase utama:

1. Fase Eksplorasi

Guru mengajak siswa mengenal unsur dasar teater: naskah, karakter, dialog, gerak, dan ekspresi. Aktivitas yang dapat dilakukan:

  • Menonton pertunjukan teater sederhana dari YouTube Edukasi atau kanal budaya nasional.
  • Mendiskusikan nilai yang terkandung dalam cerita.
  • Melatih ekspresi dan intonasi melalui permainan drama ringan.

2. Fase Elaborasi

Siswa mulai mengembangkan karya teater mereka sendiri. Mereka dapat menulis naskah sederhana berdasarkan pengalaman sehari-hari di sekolah atau di rumah. Guru bertindak sebagai fasilitator, membantu membangun struktur cerita dan pembagian peran.

Kegiatan ini memperkuat kemampuan literasi, kolaborasi, dan kreativitas siswa. Mereka belajar bagaimana membangun konflik, menyusun dialog yang logis, dan mempresentasikan emosi secara ekspresif.

3. Fase Refleksi dan Presentasi

Tahap ini menjadi puncak pembelajaran. Siswa menampilkan karya teater mereka di depan teman-teman atau bahkan di acara sekolah. Setelah pementasan, guru mengajak siswa melakukan refleksi:

  • Apa yang mereka pelajari dari proses latihan dan pementasan?
  • Bagaimana perasaan mereka memerankan karakter tertentu?
  • Nilai apa yang dapat mereka ambil untuk kehidupan sehari-hari?

Refleksi ini memperdalam makna belajar, menjadikan pembelajaran seni teater sebagai proses “belajar untuk menjadi manusia yang lebih baik.”

Integrasi Deep Learning dalam Modul

Deep Learning dalam konteks pendidikan bukan sekadar istilah teknologi. Di modul ini, pendekatan tersebut diterapkan dalam tiga dimensi utama:

  1. Kognitif – siswa memahami unsur seni teater secara konseptual.
  2. Afektif – siswa mengembangkan empati dan kepekaan sosial.
  3. Psikomotorik – siswa mengekspresikan diri melalui gerak, suara, dan ekspresi wajah.

Guru dapat memanfaatkan teknologi sederhana seperti video pembelajaran, rekaman audio, atau platform digital untuk mendukung proses ini. Hal ini sejalan dengan semangat Kurikulum Merdeka yang memberi ruang bagi inovasi dan personalisasi pembelajaran.

Contoh Aktivitas Deep Learning Seni Teater di Kelas

Berikut beberapa contoh aktivitas menarik yang bisa dilakukan guru menggunakan modul ini:

  • Drama “Sahabat Baru di Sekolah”: siswa membuat skenario tentang menerima teman baru dari daerah lain. Aktivitas ini menumbuhkan empati dan toleransi.
  • Latihan “Ekspresi Emosi”: siswa berlatih menampilkan emosi berbeda senang, sedih, marah, takut melalui ekspresi wajah dan suara.
  • Proyek Mini Teater Digital: menggunakan ponsel, siswa membuat video pendek tentang nilai kejujuran. Guru membantu mengedit dan mempublikasikan di kanal sekolah.

Setiap kegiatan memiliki unsur refleksi, kolaborasi, dan evaluasi berbasis portofolio.

Keterkaitan dengan Profil Pelajar Pancasila

Modul ajar Deep Learning Seni Teater mendukung pembentukan Profil Pelajar Pancasila melalui dimensi:

  • Kreatif – siswa menciptakan karya teater dari ide mereka sendiri.
  • Bernalar Kritis – siswa menganalisis konflik dan pesan moral dalam drama.
  • Gotong Royong – siswa bekerja sama dalam tim produksi teater.
  • Beriman dan Berakhlak Mulia – siswa memahami nilai moral dari cerita yang dimainkan.
  • Mandiri – siswa bertanggung jawab atas peran dan tugas mereka.

Dengan demikian, pembelajaran seni teater bukan hanya tentang pertunjukan, tetapi juga tentang pembentukan karakter yang utuh.

Strategi Penilaian dalam Modul

Penilaian dalam modul ini bersifat autentik, menilai proses sekaligus hasil. Guru dapat menggunakan instrumen seperti:

  • Rubrik kinerja untuk ekspresi, dialog, dan kerja sama.
  • Jurnal refleksi siswa untuk menilai pemahaman nilai.
  • Portofolio digital berupa video latihan dan catatan naskah.

Pendekatan ini membuat siswa lebih termotivasi karena penilaian tidak menakutkan, tetapi bersifat mendukung proses belajar.

Peran Guru sebagai Fasilitator Kreativitas

Guru dalam pembelajaran teater bukan sutradara yang memerintah, melainkan fasilitator yang menginspirasi. Guru menciptakan ruang aman bagi siswa untuk berekspresi, melakukan kesalahan, dan belajar darinya.

Modul ajar Deep Learning Seni Teater Kelas 6 membantu guru dengan panduan lengkap: alur kegiatan, rubrik penilaian, lembar kerja siswa, hingga refleksi guru pasca pembelajaran. Dengan demikian, guru tidak lagi harus memulai dari nol, tetapi dapat fokus pada pendampingan siswa.

Menghidupkan Empati Melalui Seni Teater

Seni teater di sekolah dasar bukan sekadar mata pelajaran seni. Ia adalah ruang pembentukan karakter, empati, dan kemampuan komunikasi anak.

Modul Ajar Deep Learning Seni Teater Kelas 6 SD/MI Kurikulum Merdeka hadir untuk membantu guru membawa pembelajaran ke tingkat yang lebih manusiawi dan bermakna.

Dengan pendekatan deep learning, siswa tidak hanya menjadi penampil di atas panggung, tetapi juga pemeran utama dalam perjalanan belajar mereka sendiri.

Untuk guru yang ingin mengunduh atau menelusuri contoh modul ajar lain sesuai Kurikulum Merdeka, kunjungi koleksi lengkapnya di modulmerdeka.com pusat referensi pembelajaran inovatif bagi pendidik Indonesia.

Capek download file satu-persatu?

DAPATKAN PERANGKAT AJAR LENGKAP DENGAN MUDAH!

Jika anda merasa mendapatkan manfaat, bagi yang mungkin ingin berdonasi untuk kemajuan website ini, silahkan kirimkan ke:

Terima kasih atas partisipasinya, semoga menjadi keberkahan bagi kami dan Anda semua.

Nama asli saya Supriyadi dan populer Supriyadi Pro. Saya seorang Expert wordpress developer freelancer, content writer, editor. Memiliki minat besar pada dunia teknologi, sains, seni budaya, social media, dan blogging. Saya kelahiran suku Jawa, di Wonogiri, Jawa Tengah yang ahli bahasa Jawa dan seni gamelan. Silahkan hubungi saya lewat laman yang telah disediakan atau kunjungi website profil saya di https://supriyadipro.com

Jelajahi Artikel Lainnya