Modul Ajar Deep Learning SKI: Inovasi Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di Era Digital

modulmerdeka.com – Ketika dunia pendidikan mulai memasuki era digital, istilah deep learning tidak lagi sekadar milik para ilmuwan komputer. Kini, pendekatan ini mulai merambah ruang kelas dan menjadi bagian dari inovasi pembelajaran abad ke-21. Salah satu implementasi menariknya adalah Modul Ajar Deep Learning SKI — panduan pembelajaran modern untuk mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) di Madrasah Ibtidaiyah, Tsanawiyah, hingga Aliyah.

Artikel ini akan mengulas secara lengkap bagaimana deep learning diintegrasikan dalam Modul Ajar SKI, manfaatnya bagi guru dan siswa, serta bagaimana strategi ini mendukung Kurikulum Merdeka.

Download contoh Modul Ajar Deep Learning SKI

Untuk mendapatkan Modul Ajar Deep Learning SKI untuk semua kelas, silahkan unduh melalui tautan yang kami lampirkan di bawah ini:

  • Kelas 1 ( UNDUH DI SINI )
  • Kelas 2 ( UNDUH DI SINI )
  • Kelas 3 ( UNDUH DI SINI )
  • Kelas 4 ( UNDUH DI SINI )
  • Kelas 5 ( UNDUH DI SINI )
  • Kelas 6 ( UNDUH DI SINI )
  • Kelas 7 ( UNDUH DI SINI )
  • Kelas 8 ( UNDUH DI SINI )
  • Kelas 9 ( UNDUH DI SINI )
  • Kelas 10 ( UNDUH DI SINI )
  • Kelas 11 ( UNDUH DI SINI )
  • Kelas 12 ( UNDUH DI SINI )

Apa Itu Modul Ajar Deep Learning SKI?

Modul Ajar Deep Learning SKI merupakan perangkat pembelajaran yang dirancang untuk membantu guru mengajarkan Sejarah Kebudayaan Islam menggunakan pendekatan berbasis kecerdasan buatan dan pembelajaran mendalam.

Deep learning di sini tidak hanya mengacu pada teknologi komputer, tetapi juga pendekatan mendalam dalam memahami nilai, makna, dan relevansi sejarah Islam terhadap kehidupan modern.

Dalam konteks Kurikulum Merdeka, modul ajar berperan sebagai panduan fleksibel bagi guru untuk merancang pembelajaran yang sesuai dengan karakter peserta didik.

Melalui integrasi prinsip deep learning, siswa tidak sekadar menghafal nama tokoh dan peristiwa, tetapi diajak memahami hubungan sebab-akibat, nilai moral, dan hikmah dari sejarah tersebut.

Sebagai contoh, ketika membahas masa kejayaan Dinasti Abbasiyah, siswa tidak hanya belajar tentang tokoh seperti Al-Khawarizmi atau Ibnu Sina, tetapi juga memahami bagaimana pemikiran ilmiah mereka membentuk peradaban dunia dan menjadi dasar sains modern.

Konsep Deep Learning dalam Pembelajaran SKI

Deep learning dalam konteks pendidikan adalah pendekatan yang mendorong siswa untuk berpikir kritis, analitis, dan reflektif. Tujuan utamanya adalah membangun pemahaman konseptual yang mendalam, bukan hanya hafalan permukaan.

Menurut penelitian oleh Marton & Säljö (1976), pendekatan pembelajaran mendalam menghasilkan pemahaman jangka panjang karena siswa terlibat secara emosional dan intelektual.

Prinsip ini sangat relevan untuk pembelajaran SKI, di mana nilai moral dan historis harus dihayati, bukan sekadar diingat.

Beberapa ciri utama dari Modul Ajar Deep Learning SKI meliputi:

  1. Keterpaduan Nilai dan Data Historis. Setiap peristiwa sejarah disertai refleksi nilai keislaman dan makna sosial.
  2. Pembelajaran Berbasis Proyek (Project-Based Learning). Siswa membuat proyek seperti infografis sejarah, video dokumenter tokoh Islam, atau podcast reflektif.
  3. Integrasi Teknologi AI. Guru dapat memanfaatkan aplikasi AI untuk simulasi sejarah, analisis teks klasik, atau pembelajaran interaktif.
  4. Evaluasi Autentik. Penilaian tidak hanya berbentuk tes, tetapi juga jurnal refleksi, portofolio, dan presentasi kelompok.

Struktur Modul Ajar Deep Learning SKI

Modul ajar yang baik memiliki struktur yang sistematis dan fleksibel. Berdasarkan panduan Kementerian Agama, struktur Modul Ajar Deep Learning SKI biasanya terdiri dari:

  1. Identitas Modul – mencakup mata pelajaran, kelas, semester, dan alokasi waktu.
  2. Capaian Pembelajaran (CP) – hasil belajar yang diharapkan sesuai fase peserta didik.
  3. Tujuan Pembelajaran (TP) – disusun secara spesifik dan terukur.
  4. Pemahaman Bermakna (Essential Understanding) – konsep utama yang harus dikuasai siswa.
  5. Pertanyaan Pemantik – dirancang untuk menstimulasi rasa ingin tahu.
  6. Kegiatan Pembelajaran – aktivitas yang menggabungkan pendekatan inkuiri, proyek, dan refleksi.
  7. Asesmen – meliputi penilaian formatif dan sumatif.
  8. Sumber Belajar Digital – tautan ke video edukatif, artikel, dan simulasi AI.

Sebagai contoh, dalam tema “Perkembangan Ilmu Pengetahuan pada Masa Abbasiyah”, guru dapat memulai dengan pertanyaan pemantik seperti:

“Bagaimana ilmuwan Muslim berkontribusi terhadap sains modern?”

Siswa kemudian menelusuri literatur digital, berdiskusi, lalu membuat mind map digital yang menjelaskan keterkaitan antara penemuan Islam dan teknologi masa kini.

Mengapa Modul Ini Penting di Era Digital?

Menurut data UNESCO (2023), 85% tenaga pendidik di dunia mengakui pentingnya literasi digital dalam pembelajaran modern. Modul Ajar Deep Learning SKI hadir sebagai jawaban atas kebutuhan ini.

Dengan pendekatan digital, guru dapat menghadirkan kisah sejarah Islam secara lebih hidup melalui animasi, augmented reality, hingga simulasi interaktif.

Siswa dapat “mengunjungi” Baghdad abad ke-9 secara virtual atau menyimak karya ilmuwan Muslim dengan narasi audio-visual yang imersif.

Selain itu, pendekatan deep learning membantu siswa memahami relevansi nilai Islam dengan tantangan global saat ini seperti etika teknologi, tanggung jawab sosial, dan perdamaian dunia.

Manfaat Modul Ajar Deep Learning SKI

Beberapa manfaat yang dirasakan oleh guru dan siswa antara lain:

  1. Pembelajaran Lebih Bermakna. Siswa memahami nilai spiritual dan historis secara mendalam.
  2. Motivasi Belajar Meningkat. Aktivitas digital dan interaktif membuat pembelajaran lebih menarik.
  3. Kolaborasi dan Kreativitas. Siswa diajak bekerja sama dan mencipta karya berdasarkan sejarah Islam.
  4. Pemanfaatan Teknologi AI. Guru dapat menggunakan ChatGPT, Canva AI, atau tools seperti Perplexity untuk riset sejarah dan pembuatan media ajar.
  5. Kesesuaian dengan Kurikulum Merdeka. Modul ini mendukung pembelajaran berdiferensiasi dan berpihak pada murid.

Contoh Implementasi di Kelas

Salah satu contoh nyata penggunaan Modul Ajar Deep Learning SKI adalah di Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Yogyakarta. Guru SKI menggunakan pendekatan project-based di mana siswa diminta membuat video dokumenter bertema “Kebangkitan Ilmu Pengetahuan di Dunia Islam”.

Prosesnya melibatkan riset digital menggunakan sumber daring terpercaya, analisis tokoh seperti Al-Farabi, hingga pengolahan data menggunakan aplikasi AI sederhana.

Hasilnya, siswa tidak hanya memahami sejarah tetapi juga belajar keterampilan abad ke-21 seperti berpikir kritis, kolaborasi, dan literasi digital.

Tantangan dan Solusi

Meski inovatif, penerapan Modul Ajar Deep Learning SKI tentu menghadapi sejumlah tantangan. Beberapa di antaranya adalah keterbatasan infrastruktur digital, kurangnya pelatihan guru, serta ketersediaan sumber belajar yang relevan.

Solusinya dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut:

  • Pelatihan Digital Guru. Melalui workshop atau program coaching dari Kemenag dan platform pendidikan seperti modulmerdeka.com.
  • Kolaborasi Antarsekolah. Membentuk komunitas belajar berbasis daring untuk berbagi praktik baik.
  • Penggunaan Platform Gratis. Seperti Google Classroom, Canva Education, dan Padlet untuk aktivitas pembelajaran.

Rekomendasi Penggunaan Modul di Website ModulMerdeka.com

Website pendidikan seperti modulmerdeka.com memiliki peran penting dalam menyediakan dan menyebarluaskan Modul Ajar Deep Learning SKI. Guru dapat mengunduh, memodifikasi, dan membagikan modul sesuai konteks lokal.

Selain itu, website dapat menyediakan:

  • Bank Modul Ajar Digital. Berisi ratusan modul dari berbagai fase dan jenjang.
  • Forum Komunitas Guru SKI. Tempat berdiskusi dan berbagi pengalaman implementasi deep learning.
  • Artikel Pendukung. Seperti panduan pembuatan media pembelajaran digital dan pemanfaatan AI dalam pendidikan Islam.

Modul Ajar Deep Learning SKI bukan sekadar dokumen pembelajaran, melainkan jembatan antara nilai-nilai Islam klasik dengan tantangan zaman modern.

Melalui pendekatan mendalam dan dukungan teknologi, siswa dapat memahami sejarah Islam dengan cara yang relevan, reflektif, dan inspiratif.

Dengan memanfaatkan sumber belajar digital dan semangat Kurikulum Merdeka, guru dapat menciptakan pengalaman belajar yang bermakna dan memberdayakan.

Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam tidak lagi kaku dan tekstual, tetapi menjadi ruang eksplorasi nilai, budaya, dan inovasi membentuk generasi muslim yang cerdas, berkarakter, dan melek digital.

Untuk mendapatkan referensi lengkap Modul Ajar Deep Learning SKI dan panduan penerapannya, kunjungi modulmerdeka.com, portal pendidikan yang selalu mendukung guru dan siswa menuju pembelajaran yang merdeka dan bermakna.

Capek download file satu-persatu?

DAPATKAN PERANGKAT AJAR LENGKAP DENGAN MUDAH!

Jika anda merasa mendapatkan manfaat, bagi yang mungkin ingin berdonasi untuk kemajuan website ini, silahkan kirimkan ke:

Terima kasih atas partisipasinya, semoga menjadi keberkahan bagi kami dan Anda semua.

Nama asli saya Supriyadi dan populer Supriyadi Pro. Saya seorang Expert wordpress developer freelancer, content writer, editor. Memiliki minat besar pada dunia teknologi, sains, seni budaya, social media, dan blogging. Saya kelahiran suku Jawa, di Wonogiri, Jawa Tengah yang ahli bahasa Jawa dan seni gamelan. Silahkan hubungi saya lewat laman yang telah disediakan atau kunjungi website profil saya di https://supriyadipro.com

Jelajahi Artikel Lainnya