modulmerdeka.com – Bayangkan Anda sedang berada di kelas Kimia SMA. Guru menjelaskan konsep ikatan kovalen dengan kapur tulis, sementara siswa mencoba membayangkan atom yang tidak terlihat. Tidak sedikit yang akhirnya merasa bingung karena abstraksi kimia memang tidak mudah.
Di sinilah hadir konsep modul ajar berbasis deep learning yang menggabungkan kecerdasan buatan dengan pendekatan Kurikulum Merdeka.
Deep learning bukan hanya istilah teknologi, tetapi juga strategi pembelajaran yang menekankan pada pemahaman mendalam.
Modul ajar Kimia Kelas 10 yang dirancang dengan prinsip ini akan membantu siswa tidak sekadar menghafal rumus, melainkan mampu menganalisis, mengaitkan konsep, hingga menerapkannya dalam kehidupan nyata.
Untuk mendapatkan contoh Modul Ajar (RPP) Deep Learning Kimia untuk Kelas 10 SMA/MA, silahkan ikuti tautan yang kami sertakan di bawah ini:
Modul ajar atau RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) adalah dokumen perencanaan pembelajaran yang digunakan guru untuk memandu jalannya proses belajar mengajar.
Dalam Kurikulum Merdeka, modul ajar berperan sebagai panduan fleksibel, tidak kaku seperti RPP pada kurikulum lama.
Ketika kita menambahkan pendekatan deep learning dalam modul ajar Kimia, artinya pembelajaran diarahkan pada:
Dengan begitu, siswa Kelas 10 SMA/MA bisa lebih mudah memahami materi dasar kimia, mulai dari struktur atom, ikatan kimia, hingga reaksi redoks.
Sebuah modul ajar yang baik memiliki struktur yang jelas. Berikut kerangka yang biasanya digunakan:
Ibu Rina, seorang guru Kimia di SMA Negeri 1, pernah bercerita bagaimana ia kesulitan menjelaskan struktur atom dengan metode konvensional. Banyak siswa hanya menghafal bilangan kuantum tanpa mengerti makna sebenarnya.
Kemudian ia mencoba modul ajar berbasis deep learning. Dalam salah satu pertemuan, siswa diminta menggunakan aplikasi simulasi Bohr untuk melihat pergerakan elektron.
Tiba-tiba kelas menjadi lebih hidup. Siswa saling berdiskusi, ada yang bahkan menghubungkan teori dengan reaksi dalam kehidupan sehari-hari, seperti bagaimana lampu neon bisa menyala.
Hasilnya? Nilai rata-rata ulangan harian meningkat 20%. Lebih dari itu, siswa merasa pelajaran kimia bukan lagi “monster” yang menakutkan.
Menurut penelitian UNESCO (2022), penggunaan pendekatan pembelajaran mendalam berbasis teknologi meningkatkan retensi pengetahuan siswa hingga 30% lebih tinggi dibanding metode ceramah tradisional.
Di Indonesia, studi dari Universitas Negeri Malang (2023) juga menemukan bahwa penerapan project-based learning pada mata pelajaran kimia berkontribusi pada peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa hingga 25%.
Hal ini menunjukkan bahwa modul ajar deep learning tidak hanya cocok sebagai inovasi, tetapi juga terbukti secara ilmiah meningkatkan kualitas belajar.
Kurikulum Merdeka menekankan pada kebebasan guru dalam memilih metode, diferensiasi pembelajaran, serta penggunaan asesmen autentik. Hal ini selaras dengan prinsip deep learning yang tidak kaku, tetapi menekankan pemahaman dan aplikasi.
Dengan modul ajar deep learning, guru memiliki fleksibilitas untuk:
Misalnya, dalam topik ikatan kimia, siswa bisa diajak meneliti kandungan mineral dalam air tanah di daerah mereka. Aktivitas ini membuat pembelajaran lebih bermakna sekaligus mendukung Profil Pelajar Pancasila.
Berikut cuplikan singkat contoh modul ajar:
Identitas: SMA/MA Kelas X
Topik: Ikatan Kimia
Alokasi Waktu: 2 x 45 menit
Tujuan:
Kegiatan Pembelajaran:
Asesmen:
Salah satu keunggulan modul ajar berbasis deep learning adalah integrasinya dengan teknologi. Beberapa alat yang bisa digunakan guru antara lain:
Dengan teknologi ini, siswa bisa belajar kapan saja, tidak terbatas ruang kelas. Bahkan, mereka bisa mengulang simulasi sampai benar-benar memahami konsep.
Modul ajar (RPP) Deep Learning Kimia Kelas 10 SMA/MA adalah solusi inovatif untuk menghadapi tantangan pembelajaran kimia yang abstrak. Dengan pendekatan ini, siswa tidak hanya menghafal rumus, tetapi benar-benar memahami makna ilmiah di baliknya.
Kurikulum Merdeka memberikan ruang bagi guru untuk mengembangkan modul ajar sesuai karakter siswa. Ketika teknologi digital diintegrasikan, hasilnya bisa lebih maksimal: siswa lebih antusias, nilai meningkat, dan pemahaman konsep lebih kuat.
Pada akhirnya, pendidikan bukan sekadar transfer pengetahuan, melainkan proses membangun cara berpikir. Dengan modul ajar deep learning, kita sedang menyiapkan generasi muda yang kritis, kreatif, dan siap menghadapi era sains berbasis teknologi.
Jika anda merasa mendapatkan manfaat, bagi yang mungkin ingin berdonasi untuk kemajuan website ini, silahkan kirimkan ke:

Terima kasih atas partisipasinya, semoga menjadi keberkahan bagi kami dan Anda semua.
Nama asli saya Supriyadi dan populer Supriyadi Pro. Saya seorang Expert wordpress developer freelancer, content writer, editor. Memiliki minat besar pada dunia teknologi, sains, seni budaya, social media, dan blogging. Saya kelahiran suku Jawa, di Wonogiri, Jawa Tengah yang ahli bahasa Jawa dan seni gamelan. Silahkan hubungi saya lewat laman yang telah disediakan atau kunjungi website profil saya di https://supriyadipro.com