
modulmerdeka.com – Menulis resensi buku dan film merupakan keterampilan literasi penting dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, terutama dalam konteks Kurikulum Merdeka.
Resensi tidak hanya menilai sebuah karya, tetapi juga memberikan pemahaman yang mendalam bagi pembaca tentang isi, kelebihan, dan kekurangan dari karya tersebut.
Artikel ini akan membahas secara menyeluruh cara membuat resensi buku dan film dalam Bahasa Indonesia, mulai dari pengertian, struktur, hingga tips penulisan yang baik dan benar.
Resensi berasal dari bahasa Latin recensere, yang berarti menimbang atau menilai. Dalam konteks Bahasa Indonesia, resensi adalah tulisan yang berisi ulasan, tanggapan, atau penilaian terhadap sebuah karya, baik itu buku, film, musik, maupun karya lainnya.
Tujuan utama dari resensi adalah memberikan informasi kepada pembaca tentang isi karya tersebut serta memberikan pandangan subjektif yang bersifat argumentatif.
Tujuan pembuatan resensi antara lain:
Sebuah resensi yang baik memiliki beberapa ciri utama, yaitu:
Membuat resensi buku memerlukan struktur yang jelas dan terarah. Berikut adalah komponen penting dalam resensi buku:
Berisi informasi seperti:
Bagian ini memuat ringkasan isi buku secara singkat dan padat, tanpa membocorkan seluruh alur atau akhir cerita.
Menjelaskan tema, gaya bahasa, kekuatan, dan kelemahan buku. Penilaian ini dapat mencakup aspek isi, relevansi topik, karakter tokoh, dan sebagainya.
Penulis resensi memberikan penilaian akhir dan menyampaikan apakah buku tersebut layak untuk dibaca dan oleh siapa (anak-anak, remaja, dewasa, pelajar, dan lainnya).
Resensi film memiliki struktur yang serupa dengan resensi buku, tetapi ada beberapa tambahan unsur visual dan teknis yang perlu diperhatikan.
Uraikan ringkasan cerita secara garis besar, cukup untuk memberi gambaran tanpa spoiler.
Bagian ini mencakup:
Penilaian keseluruhan dari film serta rekomendasi apakah layak ditonton dan untuk khalayak seperti apa.
Bahasa dalam resensi harus bersifat komunikatif, formal, dan lugas. Penulis perlu menghindari penggunaan bahasa yang terlalu teknis atau terlalu santai.
Gunakan kosakata Bahasa Indonesia yang baku dan sesuai dengan kaidah Ejaan Bahasa Indonesia (EBI). Kalimat harus efektif dan mengandung argumen yang jelas.
Identitas Buku:
Judul: Laskar Pelangi
Pengarang: Andrea Hirata
Penerbit: Bentang Pustaka
Tahun Terbit: 2005
Jumlah Halaman: 529
Sinopsis:
Buku ini menceritakan kisah inspiratif tentang anak-anak dari keluarga miskin di Belitung yang berjuang untuk memperoleh pendidikan di tengah keterbatasan.
Analisis:
Andrea Hirata berhasil menggambarkan karakter dan latar dengan sangat menyentuh. Gaya bahasanya puitis namun mudah dipahami. Kekuatan buku ini terletak pada pesan moral yang disampaikan secara natural dan menyentuh hati pembaca.
Kesimpulan:
Buku ini sangat direkomendasikan untuk pelajar dan siapa saja yang ingin memahami pentingnya pendidikan dan kerja keras.
Identitas Film:
Judul: Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini
Sutradara: Angga Dwimas Sasongko
Pemeran: Rio Dewanto, Sheila Dara, Rachel Amanda
Durasi: 121 menit
Tahun: 2020
Genre: Drama keluarga
Sinopsis:
Film ini berkisah tentang konflik dalam keluarga yang tampak harmonis di luar, namun menyimpan luka batin masing-masing anggotanya.
Analisis:
Film ini memiliki kekuatan pada pengembangan karakter dan alur yang emosional. Sinematografi yang digunakan mampu menggambarkan perasaan tokoh dengan baik. Musik latar juga mendukung suasana yang dibangun dalam setiap adegan.
Kesimpulan:
Film ini cocok untuk penonton dewasa dan remaja yang ingin merenungkan pentingnya komunikasi dalam keluarga.
Dalam konteks pendidikan, terutama Kurikulum Merdeka, menulis resensi merupakan kegiatan yang dapat melatih:
Kegiatan menulis resensi juga dapat menjadi bagian dari proyek pembelajaran berbasis literasi. Guru dapat memberikan kebebasan kepada siswa untuk memilih buku atau film yang sesuai minatnya, sehingga proses menulis resensi menjadi lebih menyenangkan dan bermakna.
Membuat resensi buku dan film dalam Bahasa Indonesia adalah aktivitas literasi yang mendalam dan bermanfaat.
Dengan memahami struktur, tujuan, dan teknik penulisannya, siswa dan guru dapat menghasilkan resensi yang tidak hanya informatif, tetapi juga mampu menggugah minat pembaca atau penonton terhadap karya yang dibahas.
Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, kegiatan resensi juga berperan sebagai media refleksi sekaligus evaluasi terhadap kualitas karya sastra dan audiovisual yang berkembang di masyarakat.
Jika anda merasa mendapatkan manfaat, bagi yang mungkin ingin berdonasi untuk kemajuan website ini, silahkan kirimkan ke:
Terima kasih atas partisipasinya, semoga menjadi keberkahan bagi kami dan Anda semua.
Nama asli saya Supriyadi dan populer Supriyadi Pro. Saya seorang Expert wordpress developer freelancer, content writer, editor. Memiliki minat besar pada dunia teknologi, sains, seni budaya, social media, dan blogging. Saya kelahiran suku Jawa, di Wonogiri, Jawa Tengah yang ahli bahasa Jawa dan seni gamelan. Silahkan hubungi saya lewat laman yang telah disediakan atau kunjungi website profil saya di https://supriyadipro.com