Gunung Api Maar: Pengertian, Ciri, Proses Terbentuk, dan Contohnya

modulmerdeka.comGunung api maar adalah salah satu jenis gunung api yang terbentuk akibat letusan eksplosif yang terjadi ketika magma bersentuhan dengan air tanah atau akuifer. Interaksi ini menimbulkan letusan freatomagmatik, yaitu letusan yang sangat eksplosif akibat tekanan uap air yang tinggi.

Berbeda dengan tipe gunung api lainnya seperti stratovolcano atau perisai, gunung api maar memiliki bentuk yang relatif rendah dan dangkal, sering kali berupa cekungan menyerupai kawah.

Maar sendiri berasal dari istilah dalam bahasa Jerman yang merujuk pada danau atau cekungan vulkanik yang terbentuk akibat letusan. Ciri khas utama gunung api maar adalah adanya kawah luas yang sering terisi air membentuk danau, dikenal sebagai danau maar.

Ciri-Ciri Gunung Api Maar

Untuk mengenali gunung api maar, berikut adalah beberapa ciri utama yang dapat diamati:

  1. Kawah Lebar dan Dangkal
    Kawah pada gunung api maar memiliki diameter yang lebar namun dengan kedalaman yang relatif dangkal. Ini disebabkan oleh sifat letusan yang terjadi di dekat atau di permukaan tanah.
  2. Letusan Freatomagmatik
    Letusan yang membentuk maar bukan berasal dari tekanan magma murni, melainkan akibat interaksi antara magma dengan air tanah yang menghasilkan uap dan tekanan tinggi.
  3. Tidak Ada Konstruksi Gunung yang Menjulang
    Berbeda dengan gunung api kerucut, maar tidak membentuk tubuh gunung yang tinggi. Setelah letusan, yang tertinggal biasanya adalah depresi atau cekungan.
  4. Sering Terisi Air
    Karena terbentuk di bawah atau dekat dengan permukaan air tanah, cekungan yang tersisa dari letusan maar biasanya akan terisi air dan membentuk danau alami.
  5. Material Letusan yang Didominasi oleh Fragmen
    Hasil letusan maar banyak mengandung material piroklastik seperti tuf, lapili, dan abu vulkanik yang tersebar di sekitar kawah.

Proses Terbentuknya Gunung Api Maar

Pembentukan gunung api maar dimulai ketika magma naik dari dalam bumi dan mencapai lapisan akuifer atau air tanah.

Ketika magma bersuhu tinggi (sekitar 1000°C) bersentuhan dengan air tanah, terjadi perubahan fase air yang sangat cepat menjadi uap. Uap ini menghasilkan tekanan yang sangat tinggi dalam waktu singkat.

Tekanan yang meningkat drastis ini memicu letusan eksplosif yang melemparkan material batuan ke permukaan. Proses ini bisa berlangsung sekali atau beberapa kali tergantung pada suplai magma dan keberadaan air tanah.

Berikut adalah tahapan pembentukan maar secara umum:

  1. Naiknya magma ke permukaan
  2. Kontak langsung dengan akuifer
  3. Pembentukan uap air dalam volume besar
  4. Tekanan internal meningkat dan menghasilkan letusan
  5. Terbentuknya kawah lebar
  6. Cekungan terisi air menjadi danau maar

Letusan yang bersifat freatomagmatik ini biasanya tidak berlangsung lama, dan setelah letusan berhenti, aktivitas vulkanik di lokasi tersebut pun mereda.

Contoh Gunung Api Maar di Indonesia dan Dunia

1. Danau Kelimutu – Nusa Tenggara Timur, Indonesia

Meskipun secara umum dikategorikan sebagai gunung api kompleks, salah satu kawah di kawasan Kelimutu dipercaya terbentuk melalui proses freatomagmatik mirip maar. Danau dengan tiga warna yang berbeda ini menarik perhatian para ilmuwan geologi dan wisatawan.

2. Danau Toba – Sumatera Utara, Indonesia

Sebagian ahli menyebut Danau Toba sebagai kaldera besar, namun dalam skala lebih kecil, kawasan di sekitar Toba memiliki fitur maar yang terbentuk dari letusan eksplosif dan interaksi air tanah.

3. Pululahua – Ekuador

Merupakan salah satu contoh gunung api maar yang sangat terkenal di Amerika Selatan. Kawah besar di Pululahua telah menjadi tempat hunian masyarakat dan dimanfaatkan untuk pertanian.

4. Laacher See – Jerman

Merupakan danau maar besar di wilayah Rheinland-Pfalz yang terbentuk sekitar 12.900 tahun lalu. Letusan Laacher See adalah salah satu letusan paling kuat di Eropa Tengah pada masa Holosen.

5. Mount Gambier – Australia

Mount Gambier memiliki kawah maar yang sekarang dikenal sebagai Blue Lake. Danau biru ini terbentuk akibat letusan freatomagmatik ribuan tahun lalu.

Keunikan dan Manfaat Gunung Api Maar

Gunung api maar memberikan banyak manfaat bagi kehidupan manusia dan lingkungan sekitar, di antaranya:

  1. Sumber Air dan Danau Alami
    Maar yang terisi air menjadi sumber air permanen yang penting bagi ekosistem lokal dan kebutuhan masyarakat.
  2. Potensi Wisata Alam dan Edukasi
    Danau maar sering menjadi destinasi wisata alam dan penelitian. Contohnya seperti Danau Kelimutu dan Blue Lake di Australia yang menarik ribuan wisatawan tiap tahun.
  3. Lahan Subur
    Material vulkanik yang tersebar di sekitar maar menjadikan tanah subur dan baik untuk kegiatan pertanian.
  4. Sumber Informasi Geologi
    Struktur dan sedimen di dalam danau maar memberikan informasi penting tentang sejarah geologi dan perubahan iklim masa lalu.
  5. Ekosistem Unik
    Danau maar sering memiliki ekosistem air tawar yang khas, termasuk spesies endemik yang hanya bisa ditemukan di lokasi tersebut.

Perbedaan Gunung Api Maar dengan Jenis Gunung Api Lainnya

Untuk memahami posisi gunung api maar dalam klasifikasi vulkanik, penting untuk membandingkannya dengan jenis gunung api lainnya:

Jenis Gunung ApiBentukLetusanContoh
StratovolcanoTinggi, kerucutEksplosif, berulangGunung Merapi
Perisai (Shield)LandaiEfusif (lava mengalir)Mauna Loa
Kubah LavaMembulat, kecilViskositas tinggiGunung Sinabung
MaarCekungan luasFreatomagmatikLaacher See

Gunung api maar menempati posisi unik karena berasal dari interaksi magma dengan air tanah, bukan hanya aktivitas magma itu sendiri. Ini membuatnya berbeda secara proses maupun hasil bentuk geologinya.

Gunung api maar merupakan fenomena geologi yang unik dan penting untuk dipelajari, terutama dalam konteks pendidikan geografi dan geologi. Dengan memahami bagaimana gunung api maar terbentuk, ciri-cirinya, serta dampak dan manfaatnya bagi manusia, peserta didik dapat memiliki wawasan yang lebih luas tentang dinamika bumi.

Keberadaan maar di berbagai belahan dunia termasuk Indonesia juga menjadi bukti bahwa interaksi antara air dan magma dapat menghasilkan bentang alam yang indah sekaligus bermanfaat. Dalam konteks pendidikan Kurikulum Merdeka, topik ini sangat cocok dimasukkan dalam modul pembelajaran berbasis lingkungan dan pengamatan langsung.

Nama asli saya Supriyadi dan populer Supriyadi Pro. Saya seorang Expert wordpress developer freelancer, content writer, editor. Memiliki minat besar pada dunia teknologi, sains, seni budaya, social media, dan blogging. Saya kelahiran suku Jawa, di Wonogiri, Jawa Tengah yang ahli bahasa Jawa dan seni gamelan. Silahkan hubungi saya lewat laman yang telah disediakan atau kunjungi website profil saya di https://supriyadipro.com

Jelajahi Artikel Lainnya