
modulmerdeka.com – Pernahkah Anda merasa pembelajaran Biologi di kelas 10 terasa terlalu teoretis? Siswa membaca buku, mencatat, menghafal, lalu lupa saat ujian berakhir. Di sinilah pendekatan Deep Learning hadir.
Modul ajar Deep Learning Biologi membantu guru menciptakan pengalaman belajar yang lebih mendalam, mendorong siswa untuk berpikir kritis, bereksperimen, dan mengaitkan teori dengan kehidupan nyata.
Artikel ini akan membahas apa itu modul ajar Deep Learning Biologi, bagaimana menyusunnya sesuai Kurikulum Merdeka, serta tips implementasinya agar kelas lebih hidup dan menyenangkan.
Untuk mendapatkan contoh Modul Ajar Deep Learning Biologi untuk Kelas 10 SMA/MA, silahkan ikuti tautan yang kami sertakan di bawah ini:
Modul ajar adalah panduan lengkap yang membantu guru merancang kegiatan pembelajaran mulai dari tujuan, metode, hingga asesmen.
Pendekatan Deep Learning berarti pembelajaran yang mendorong pemahaman mendalam, bukan sekadar menghafal fakta.
Dalam konteks Biologi, ini berarti siswa tidak hanya tahu apa itu sel, tetapi juga memahami bagaimana sel bekerja, mengapa penting mempelajarinya, dan bagaimana pengetahuan ini bisa diterapkan pada kehidupan sehari-hari.
Biologi bukan hanya menghafal nama organ atau klasifikasi makhluk hidup. Konsep-konsep Biologi saling terhubung dan sering kali berkaitan dengan kehidupan nyata.
Misalnya, ketika membahas fotosintesis, guru bisa mengajak siswa mengamati tanaman di sekolah, mengukur pertumbuhannya, dan menganalisis pengaruh cahaya. Dengan begitu, siswa tidak hanya tahu rumus reaksi fotosintesis tetapi juga paham manfaatnya dalam menjaga keseimbangan ekosistem.
Mari kita ambil contoh topik Struktur dan Fungsi Sel.
Siswa dapat mengidentifikasi bagian-bagian sel dan menjelaskan fungsinya, serta menganalisis hubungan antara struktur sel dengan peranannya dalam kehidupan.
Padukan visual, audio, dan aktivitas kinestetik. Gunakan animasi 3D atau video sains untuk membantu siswa memvisualisasikan proses di dalam sel.
Misalnya, proyek “Mini Biosfer” di mana siswa merancang ekosistem kecil dalam botol. Mereka bisa mempelajari fotosintesis, respirasi, dan siklus nutrien sekaligus.
Alih-alih hanya memberi jawaban, ajukan pertanyaan pemicu seperti “Apa yang terjadi jika sel kehilangan membran?” agar siswa berpikir kritis.
Manfaatkan platform pembelajaran seperti Google Classroom atau Quizziz untuk kuis interaktif.
Bangun karakter gotong royong melalui proyek kelompok, dan dorong kemandirian siswa dalam mencari literatur.
Penelitian pendidikan menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis proyek meningkatkan retensi konsep hingga 70% dibanding metode ceramah tradisional.
Selain itu, siswa yang terlibat dalam eksplorasi langsung cenderung memiliki motivasi belajar yang lebih tinggi dan hasil ujian yang lebih baik.
Jika anda merasa mendapatkan manfaat, bagi yang mungkin ingin berdonasi untuk kemajuan website ini, silahkan kirimkan ke:
Terima kasih atas partisipasinya, semoga menjadi keberkahan bagi kami dan Anda semua.
Nama asli saya Supriyadi dan populer Supriyadi Pro. Saya seorang Expert wordpress developer freelancer, content writer, editor. Memiliki minat besar pada dunia teknologi, sains, seni budaya, social media, dan blogging. Saya kelahiran suku Jawa, di Wonogiri, Jawa Tengah yang ahli bahasa Jawa dan seni gamelan. Silahkan hubungi saya lewat laman yang telah disediakan atau kunjungi website profil saya di https://supriyadipro.com