
modulmerdeka.com – Bayangkan sebuah kelas di mana siswa tidak hanya menghafal tata cara wudhu, tetapi juga memahami maknanya, mengaitkannya dengan kehidupan sehari-hari, dan mampu menjelaskan manfaatnya kepada teman sebaya. Itulah tujuan Modul Ajar Deep Learning Fikih Kelas 3 SD/MI dalam Kurikulum Merdeka.
Menurut penelitian Journal of Islamic Education Studies (2022), pembelajaran fikih dengan pendekatan deep learning meningkatkan pemahaman konseptual siswa hingga 37% lebih tinggi dibanding pembelajaran berbasis hafalan semata.
Fikih adalah ilmu yang menyentuh praktik ibadah sehari-hari. Siswa kelas 3 SD/MI mulai membentuk kebiasaan beribadah, sehingga mereka perlu memahami alasan di balik setiap praktik, bukan sekadar hafalan.
Dengan pendekatan deep learning, siswa akan:
Data dari Islamic Pedagogy Research (2023) menunjukkan bahwa siswa yang belajar fikih dengan metode reflektif lebih disiplin dalam praktik ibadah harian sebesar 28% lebih konsisten.
Penilaian dilakukan melalui praktik langsung, refleksi lisan, serta hasil karya proyek siswa.
Pak Ahmad, guru Fikih di MI Darussalam, memulai pelajaran dengan bertanya kepada siswanya: “Siapa yang pernah lupa membasuh telinga saat wudhu?” Hampir setengah kelas mengangkat tangan.
Pak Ahmad kemudian mengajak siswa membaca hadits tentang kesempurnaan wudhu, lalu mereka mempraktikkannya di tempat wudhu sekolah.
Di akhir pelajaran, siswa membuat catatan kecil berjudul “Wudhu Versiku” yang mereka tempel di dinding kelas.
Hasilnya, anak-anak lebih disiplin menjaga kebersihan, bahkan ada yang mulai mengingatkan orang tuanya di rumah tentang pentingnya wudhu yang benar.
Studi di Indonesian Journal of Islamic Pedagogy (2022) menemukan:
Untuk mendapatkan Modul Ajar Deep Learning Fikih untuk Kelas 3 SD/MI, silahkan unduh melalui tautan yang kami lampirkan di bawah ini:
1. Apa itu deep learning dalam fikih?
Deep learning dalam fikih adalah pendekatan belajar yang menekankan pemahaman makna ibadah, bukan sekadar hafalan tata cara.
2. Apakah modul ini sesuai untuk Kurikulum Merdeka?
Ya, modul ini sudah dirancang sesuai ATP dan CP Kurikulum Merdeka.
3. Bagaimana cara menilai siswa?
Penilaian dilakukan melalui praktik wudhu, shalat, diskusi, dan proyek kreatif siswa.
4. Apa manfaat belajar fikih dengan metode ini?
Meningkatkan pemahaman, kedisiplinan, dan motivasi ibadah siswa.
5. Apakah modul ini bisa dipakai di madrasah dan sekolah umum?
Bisa, modul ini fleksibel dan dapat diadaptasi sesuai konteks sekolah.
Jika anda merasa mendapatkan manfaat, bagi yang mungkin ingin berdonasi untuk kemajuan website ini, silahkan kirimkan ke:
Terima kasih atas partisipasinya, semoga menjadi keberkahan bagi kami dan Anda semua.
Nama asli saya Supriyadi dan populer Supriyadi Pro. Saya seorang Expert wordpress developer freelancer, content writer, editor. Memiliki minat besar pada dunia teknologi, sains, seni budaya, social media, dan blogging. Saya kelahiran suku Jawa, di Wonogiri, Jawa Tengah yang ahli bahasa Jawa dan seni gamelan. Silahkan hubungi saya lewat laman yang telah disediakan atau kunjungi website profil saya di https://supriyadipro.com