modulmerdeka.com – Pada suatu pagi di sebuah SMP Negeri di Klaten, Bu Rina memasuki kelas VIII dengan semangat tinggi. Ia membawa sebuah modul baru modul ajar IPA yang menggunakan pendekatan pembelajaran mendalam atau deep learning.
Konsep ini bukanlah “mesin” atau “kecerdasan buatan”, melainkan pendekatan pembelajaran yang memungkinkan siswa tidak sekadar menghafal fakta, tapi benar-benar memahami konsep, mengaitkan dengan kehidupan sehari-hari, dan mampu berpikir kritis.
Dalam konteks kelas 8 SMP/MTs, materi IPA sering kali berupa topik-konsep yang abstrak seperti sel, organ tubuh, getaran dan gelombang.
Tanpa sebuah pendekatan yang tepat, siswa bisa saja hanya menghafal struktur sel atau rumus gelombang tapi kurang mampu mengaitkannya dengan realitas dan menggunakan dalam pemecahan masalah. Di sinilah peran modul ajar dengan pendekatan deep learning menjadi sangat penting.
Untuk mendapatkan Modul Ajar Deep Learning IPA untuk Kelas 8 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka, silahkan unduh melalui tautan yang kami sediakan di bawah ini:
Istilah “deep learning” di dunia pendidikan berbeda dengan arti yang biasa di ranah kecerdasan buatan. Dalam konteks sekolah, deep learning berarti pembelajaran yang mendalam, bukan sekadar permukaan. Menurut tulisan di blog pendidikan:
“Dalam konteks pendidikan, Deep Learning adalah pendekatan pembelajaran yang menekankan pemahaman konsep dan penguasaan kompetensi secara mendalam dalam cakupan materi yang lebih sempit.”
Artinya, siswa tidak hanya dikenalkan banyak fakta, tetapi diajak untuk:
Di jenjang SMP/MTs dengan Kurikulum Merdeka, guru diberi ruang yang lebih fleksibel untuk menyusun dan mengembangkan modul ajar.
Modul ajar IPA kelas 8 akan mencakup capaian pembelajaran, metode, asesmen, serta aktivitas pembelajaran yang mengedepankan deep learning.
Sebagai gambaran, sebuah modul ajar IPA kelas 8 fase D memuat struktur seperti identitas sekolah, materi seperti “Sel dan Mikroskop”, alokasi waktu, dan kegiatan pembelajaran yang interaktif.
Sehingga, guru yang menyusun modul ajar deep learning untuk IPA kelas 8 harus mempertimbangkan tiga dimensi: pengetahuan (knowledge), keterampilan proses (process skills), dan sikap/karakter (termasuk Profil Pelajar Pancasila).
Berikut adalah kerangka struktur modul ajar IPA kelas 8 yang ideal sesuai pendekatan deep learning dan Kurikulum Merdeka:
Berisi: nama sekolah, kelas/semester, mata pelajaran (IPA), alokasi waktu, fase (misalnya Fase D), nama penyusun, tahun ajaran.
Juga mencantumkan “Profil Pelajar Pancasila” sebagai bagian nilai karakter yang diintegrasikan.
Misalnya: siswa mampu menjelaskan struktur dan fungsi sel, menganalisis organel sel, memahami aliran darah dalam sistem transportasi tubuh.
Modul IPA kelas 8 dengan deep learning mencantumkan aspek pengetahuan konseptual, prosedural, dan sikap.
Contoh sub-topik:
Inilah bagian yang paling dynamic. Kegiatan disusun berdasarkan prinsip meaningful, mindful, joyful. Misalnya:
Modul mencakup asesmen formatif dan sumatif, baik tugas karya siswa, presentasi kelompok, ulangan, maupun refleksi siswa. Asesmen harus mendukung deep learning dengan mengukur pemahaman konsep, bukan hanya hafalan.
Lampiran seperti lembar kerja siswa (LKS), peta konsep, tabel organel, diagram mikroskop, video penunjang, serta daftar referensi. Modul ajar IPA kelas 8 yang baik akan memberi guru dan siswa akses ke sumber belajar yang variatif.
Karena pendahuluan modul ini mencakup strategi “deep learning” maka perlu adanya diferensiasi bagi siswa yang cepat atau memerlukan bimbingan tambahan.
Pada contoh modul: kelompok mahir diberi tantangan tambahan seperti mencari penyakit yang terkait organel sel tertentu.
Mari kita masuk ke “cerita nyata” bagaimana modul ini bisa diterapkan di kelas. Saya akan mengambil dua contoh topik: 4.1 Sel dan Mikroskop, 4.2 Getaran, Gelombang dan Cahaya.
Di pertemuan pertama, guru membuka dengan aktivitas pemantik: “Apa yang membuat kucing dan pohon sama-sama makhluk hidup tapi sangat berbeda?”
Kemudian siswa diajak mengamati preparat mikroskop dan menggambar sel tumbuhan dan sel hewan. Modul ajar memberikan langkah-langkah rinci serta alokasi waktu, misalnya 2 JP.
Kegiatan kelompok: tiap kelompok fokus pada organel berbeda, membuat peta konsep fungsi organel, dan mempresentasikannya (kegiatan menyenangkan = joyful). Kemudian refleksi: siswa menulis satu kalimat yang mereka anggap paling menarik tentang organel sel.
Dengan pendekatan meaningful, siswa bukan hanya mengetahui mitokondria “pabrik energi”, tetapi juga mengaitkan: bagaimana kelainan mitokondria bisa mempengaruhi tubuh manusia atau bagaimana energi dibentuk di sel tanaman vs hewan.
Asesmen: tugas kelompok + kuis singkat + presentasi → mengukur pemahaman konseptual dan keterampilan komunikasi.
Pada topik ini, siswa diajak melakukan eksperimen sederhana: tali yang bergetar, mengamati gelombang bunyi melalui air, atau menggunakan lampu dan prisma untuk memahami cahaya.
Modul ajar untuk topik ini telah disusun untuk memfokuskan pada keterampilan proses dan hubungan dengan kehidupan sehari-hari (misalnya gelombang suara saat kita berbicara, atau cahaya dalam optik alat kamera).
Dengan strategi deep learning: siswa diminta merancang eksperimen mini untuk membuktikan bahwa gelombang merambat melalui medium, kemudian membuat laporan dan mempresentasikan hasilnya. Aktivitas seperti ini menciptakan pengalaman pembelajaran yang lebih ‘hidup’.
Refleksi akhir: siswa menuliskan “bagaimana saya bisa menjelaskan gelombang bunyi ke adik kelas saya dalam satu menit”. Modul ajar dengan pendekatan ini meningkatkan kemampuan siswa untuk menyederhanakan konsep tanda bahwa mereka benar-benar memahami.
Meskipun data kuantitatif untuk modul ajar IPA kelas 8 secara spesifik masih terbatas, beberapa penelitian mengemukakan bahwa pembelajaran berbasis proyek dan pendekatan deep learning dapat meningkatkan hasil belajar dan keterlibatan siswa.
Sebagai contoh, detik.com mencatat tantangan dan manfaat penerapan deep learning di berbagai jenjang: “Siswa-siswa tidak hanya menghafal fakta, tetapi paham hubungan antarkonsep.”
Dengan demikian, modul ajar IPA kelas 8 yang disusun dengan pendekatan ini berpotensi memperkuat pemahaman konseptual siswa yang secara ilmiah dianggap sebagai pondasi untuk keberhasilan dalam pembelajaran sains di jenjang selanjutnya.
Berikut beberapa rekomendasi agar modul ajar IPA kelas 8 dengan pendekatan deep learning berjalan efektif di lapangan:
Modul ajar dengan pendekatan deep learning untuk IPA kelas 8 SMP/MTs pada Kurikulum Merdeka bukan hanya sekadar “perangkat ajar biasa”. Ia adalah kerangka pembelajaran yang memungkinkan siswa mengalami pembelajaran yang mendalam, menyenangkan, dan bermakna.
Dengan struktur modul yang mencakup informasi umum, capaian pembelajaran, materi, kegiatan pembelajaran, asesmen, lampiran, serta diferensiasi, guru memiliki panduan yang kuat.
Dengan strategi pembelajaran yang mendukung mindful, meaningful, joyful siswa tidak hanya tahu fakta, tetapi mampu memahami, mengaitkan, dan menggunakan pengetahuan.
Untuk guru: gunakan modul ini sebagai landasan, tetapi tetap fleksibel menyesuaikan karakter dan konteks sekolah Anda. Untuk siswa: lihat modul ini sebagai pintu menuju pembelajaran yang aktif dan mendalam bukan hanya hafalan, tetapi pengalaman.
Semoga panduan modul ajar deep learning IPA kelas 8 ini membantu Anda di sekolah, dan membantu situs modulmerdeka.com menghadirkan konten berkualitas serta ramah mesin pencari.
Jika anda merasa mendapatkan manfaat, bagi yang mungkin ingin berdonasi untuk kemajuan website ini, silahkan kirimkan ke:

Terima kasih atas partisipasinya, semoga menjadi keberkahan bagi kami dan Anda semua.
Nama asli saya Supriyadi dan populer Supriyadi Pro. Saya seorang Expert wordpress developer freelancer, content writer, editor. Memiliki minat besar pada dunia teknologi, sains, seni budaya, social media, dan blogging. Saya kelahiran suku Jawa, di Wonogiri, Jawa Tengah yang ahli bahasa Jawa dan seni gamelan. Silahkan hubungi saya lewat laman yang telah disediakan atau kunjungi website profil saya di https://supriyadipro.com