Modul Ajar (RPP) Deep Learning Prakarya Kerajinan Kelas 7 SMP/MTs

modulmerdeka.com – Bayangkan ruang kelas Prakarya yang bukan hanya tempat siswa membuat kerajinan tangan, tetapi juga laboratorium ide kreatif berbasis teknologi. Itulah semangat di balik Modul Ajar (RPP) Deep Learning Prakarya Kerajinan Kelas 7 SMP/MTs Kurikulum Merdeka.

Di era pendidikan 5.0, pembelajaran tidak cukup hanya mengajarkan keterampilan manual. Guru harus mampu mengintegrasikan kreativitas, logika berpikir, dan teknologi.

Deep Learning dalam konteks ini bukan hanya tentang kecerdasan buatan, tetapi pendekatan pembelajaran mendalam di mana siswa diajak untuk berpikir kritis, memahami proses, dan menghasilkan karya orisinal yang relevan dengan kehidupan nyata.

Download contoh Modul Ajar (RPP) Deep Learning Prakarya Kerajinan Kelas 7 SMP/MTs

Untuk mendapatkan Modul Ajar (RPP) Deep Learning Prakarya Kerajinan untuk Kelas 7 SMP/MTs, silahkan unduh melalui tautan yang kami lampirkan di bawah ini:

Apa Itu Modul Ajar Deep Learning Prakarya Kerajinan?

Modul ajar adalah panduan lengkap bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran yang mengacu pada Capaian Pembelajaran (CP) Kurikulum Merdeka. Di dalamnya memuat tujuan, kegiatan belajar, asesmen, hingga refleksi.

Ketika konsep deep learning diterapkan dalam Prakarya Kerajinan, fokusnya bukan sekadar membuat benda, tetapi memahami makna di balik proses pembuatan, nilai estetika, serta dampaknya terhadap lingkungan dan ekonomi kreatif.

Contohnya, dalam proyek membuat tempat pensil dari bahan daur ulang, siswa tidak hanya menempel dan memotong, tetapi juga belajar:

  • bagaimana proses daur ulang mengurangi limbah,
  • bagaimana estetika desain memengaruhi nilai jual, dan
  • bagaimana inovasi sederhana dapat mendukung ekonomi hijau.

Modul ini juga menumbuhkan soft skills seperti kerja sama, komunikasi, dan tanggung jawab.

Struktur Modul Ajar (RPP) Deep Learning Prakarya Kerajinan Kelas 7

Dalam format Kurikulum Merdeka, modul ajar disusun dengan elemen-elemen utama berikut:

1. Identitas Modul

Berisi informasi dasar seperti nama sekolah, mata pelajaran Prakarya Kerajinan, fase (D), kelas, alokasi waktu, dan profil pelajar Pancasila yang ingin dibentuk.

2. Capaian Pembelajaran (CP)

Contohnya:
Siswa mampu merancang dan membuat karya kerajinan dengan memperhatikan fungsi, estetika, serta keberlanjutan lingkungan.

3. Tujuan Pembelajaran

Tujuan dirumuskan secara terukur, misalnya:

  • Mengidentifikasi bahan alam dan buatan untuk karya kerajinan.
  • Mendesain karya dengan konsep inovatif dan ramah lingkungan.
  • Menampilkan hasil karya dengan rasa tanggung jawab dan percaya diri.

4. Pemahaman Bermakna dan Pertanyaan Pemantik

Bagian ini mendorong siswa berpikir reflektif:

  • Mengapa karya kerajinan penting dalam kehidupan sehari-hari?
  • Bagaimana kerajinan bisa menjadi peluang usaha lokal?

5. Kegiatan Pembelajaran

Menggunakan pendekatan Project Based Learning (PjBL) dan Deep Learning Strategy, yang menuntun siswa melalui enam tahap:

  1. Inisiasi ide (brainstorming konsep)
  2. Eksplorasi bahan
  3. Perancangan desain
  4. Pembuatan karya
  5. Refleksi hasil
  6. Presentasi proyek

6. Asesmen Formatif dan Sumatif

Asesmen dilakukan tidak hanya dari hasil akhir, tetapi juga dari proses berpikir, kerja sama, dan inovasi.

7. Sumber Belajar

Sumber dapat berasal dari buku teks, video tutorial, situs web seperti modulmerdeka.com, hingga observasi lingkungan sekitar.

Mengintegrasikan Deep Learning dan NLP dalam Pembelajaran

Konsep Natural Language Processing (NLP) dalam pendidikan bukan hanya teknologi, tetapi juga metode memahami pola bahasa siswa. Guru bisa menganalisis kata-kata, ide, dan emosi yang muncul dari refleksi siswa terhadap proyek mereka.

Misalnya, ketika siswa menulis jurnal belajar:

“Saya bangga karena karya saya dibuat dari bahan bekas dan bisa dipakai di rumah.”

Kalimat ini menunjukkan capaian emosional dan kognitif yang penting dalam pembelajaran bermakna. Dengan menganalisis pola bahasa (N-gram seperti “bangga karena karya” atau “bahan bekas”), guru dapat mengukur tingkat pemahaman siswa.

Di sinilah deep learning tidak hanya berbicara tentang AI, tapi juga tentang pembelajaran mendalam manusia menyentuh aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Contoh Rencana Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan 1: Eksplorasi Ide dan Bahan

  • Aktivitas: Siswa mencari inspirasi dari kerajinan daerah.
  • Deep Learning: Menghubungkan nilai budaya dan fungsi benda.
  • Asesmen: Observasi dan diskusi kelompok.

Pertemuan 2: Desain dan Rancangan Produk

  • Aktivitas: Membuat sketsa desain dengan memperhatikan fungsi dan keindahan.
  • Deep Learning: Kolaborasi dan refleksi ide antar siswa.

Pertemuan 3-4: Proses Produksi

  • Aktivitas: Membuat produk sesuai desain.
  • NLP Insight: Guru menganalisis narasi refleksi siswa untuk mendeteksi pemahaman konsep.

Pertemuan 5: Presentasi dan Evaluasi Karya

  • Aktivitas: Siswa mempresentasikan hasil karya di depan kelas.
  • Asesmen Sumatif: Penilaian aspek estetika, fungsionalitas, dan orisinalitas.

Data dan Fakta: Mengapa Deep Learning Efektif di Prakarya

Menurut penelitian UNESCO (2023), pembelajaran berbasis proyek meningkatkan pemahaman konseptual siswa hingga 40% lebih tinggi dibanding metode ceramah tradisional.

Selain itu, data PISA (OECD, 2022) menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kreatif siswa Indonesia masih di bawah rata-rata global, terutama dalam konteks sains dan seni terapan.

Dengan penerapan Modul Ajar Deep Learning Prakarya, siswa tidak hanya “mengetahui”, tapi juga “memahami” dan “menerapkan” tiga aspek utama dalam taksonomi Bloom yang diperbarui.

Manfaat Modul Ajar Deep Learning Prakarya bagi Guru dan Siswa

  1. Bagi Guru:
    • Panduan sistematis yang fleksibel dan adaptif.
    • Mendorong integrasi teknologi dan konteks lokal.
    • Mengembangkan kemampuan asesmen autentik.
  2. Bagi Siswa:
    • Meningkatkan kreativitas dan empati sosial.
    • Belajar berpikir kritis dan inovatif.
    • Menumbuhkan karakter mandiri dan gotong royong.
  3. Bagi Sekolah:
    • Mewujudkan profil Pelajar Pancasila.
    • Meningkatkan mutu pembelajaran berbasis kurikulum merdeka.

Tips Guru dalam Mengembangkan Modul Ajar Prakarya

  • Gunakan konteks lokal: misalnya bahan alami khas daerah seperti bambu, batok kelapa, atau kain tenun.
  • Sisipkan refleksi digital: ajak siswa menulis jurnal belajar di Google Docs atau Padlet.
  • Kolaborasikan lintas mapel: Prakarya dengan IPS (kewirausahaan) atau IPA (daur ulang).
  • Gunakan sumber terpercaya: seperti modulmerdeka.com untuk referensi perangkat ajar terbaru.

Mendidik Lewat Karya yang Bermakna

Modul Ajar (RPP) Deep Learning Prakarya Kerajinan Kelas 7 SMP/MTs bukan hanya panduan mengajar, melainkan jembatan menuju pembelajaran yang lebih humanis dan kontekstual.

Melalui pendekatan deep learning, guru membantu siswa menemukan makna dalam setiap karya yang mereka buat bukan hanya produk, tapi proses belajar yang menghidupkan nilai-nilai kemandirian, kreativitas, dan tanggung jawab.

Dengan penerapan yang tepat, modul ini akan menjadi alat transformasi pendidikan yang selaras dengan Kurikulum Merdeka dan semangat education for sustainable future.

Capek download file satu-persatu?

DAPATKAN PERANGKAT AJAR LENGKAP DENGAN MUDAH!

Jika anda merasa mendapatkan manfaat, bagi yang mungkin ingin berdonasi untuk kemajuan website ini, silahkan kirimkan ke:

Terima kasih atas partisipasinya, semoga menjadi keberkahan bagi kami dan Anda semua.

Nama asli saya Supriyadi dan populer Supriyadi Pro. Saya seorang Expert wordpress developer freelancer, content writer, editor. Memiliki minat besar pada dunia teknologi, sains, seni budaya, social media, dan blogging. Saya kelahiran suku Jawa, di Wonogiri, Jawa Tengah yang ahli bahasa Jawa dan seni gamelan. Silahkan hubungi saya lewat laman yang telah disediakan atau kunjungi website profil saya di https://supriyadipro.com

Jelajahi Artikel Lainnya