Modul Ajar Deep Learning Seni Tari Kelas 8 SMP/MTs

modulmerdeka.com – Bayangkan ruang kelas seni tari yang tak hanya diisi oleh dentuman gamelan atau irama musik modern, tetapi juga oleh teknologi cerdas yang mampu memahami pola gerak manusia. Itulah semangat di balik Modul Ajar Deep Learning Seni Tari Kelas 8 SMP/MTs Kurikulum Merdeka. Bukan sekadar pelajaran menari, melainkan eksplorasi tentang bagaimana siswa memahami tubuh, ruang, ritme, dan emosi dengan bantuan teknologi.

Modul ini dirancang untuk menumbuhkan creative thinking dan digital literacy di kalangan siswa. Mereka tidak hanya meniru gerak, tetapi juga belajar mengenali pola, menganalisis makna, dan bahkan memprediksi bentuk tarian berdasarkan data. Menarik, bukan? Mari kita selami lebih dalam bagaimana deep learning dapat menari bersama seni.

Download Modul Ajar Deep Learning Seni Tari Kelas 8 SMP/MTs

Untuk mendapatkan Modul Ajar Deep Learning Seni Tari untuk Kelas 8 SMP/MTs, silahkan unduh melalui tautan yang kami lampirkan di bawah ini:

Apa Itu Deep Learning dalam Konteks Pembelajaran Seni Tari?

Deep learning adalah cabang dari kecerdasan buatan (AI) yang meniru cara kerja otak manusia dalam memproses data dan mengenali pola. Dalam seni tari, konsep ini dapat diaplikasikan untuk menganalisis gerakan tubuh, memahami emosi penari, dan menciptakan koreografi baru.

Misalnya, sebuah model deep learning bisa menganalisis video tari tradisional seperti Tari Saman atau Tari Piring, kemudian mengidentifikasi pola ritmis dan sinkronisasi antar penari. Data tersebut bisa digunakan siswa untuk memahami konsep keseimbangan, tempo, dan harmoni dalam tari.

Menurut riset yang diterbitkan oleh Frontiers in Artificial Intelligence (2024), penggunaan AI dalam seni dapat meningkatkan motivasi belajar hingga 37% karena siswa merasa pembelajaran lebih relevan dan interaktif. Dengan kata lain, deep learning bukan sekadar alat, tapi jembatan antara teknologi dan ekspresi manusia.

Tujuan Pembelajaran Modul Ajar Seni Tari Kelas 8

Dalam kerangka Kurikulum Merdeka, tujuan pembelajaran seni tari berfokus pada pembentukan karakter kreatif, kolaboratif, dan reflektif. Modul ajar berbasis deep learning memperkuat hal ini melalui pendekatan berbasis data dan pengalaman.

Beberapa learning outcomes yang diharapkan meliputi:

  1. Siswa mampu memahami makna budaya dari berbagai jenis tarian Nusantara.
  2. Siswa dapat menganalisis pola gerak melalui bantuan visualisasi teknologi.
  3. Siswa mampu menciptakan karya tari kolaboratif berbasis tema tertentu.
  4. Siswa mengintegrasikan teknologi digital (seperti aplikasi analisis gerak) untuk memperkaya proses pembelajaran.

Sebagai contoh, guru dapat menggunakan aplikasi berbasis motion capture sederhana untuk merekam dan membandingkan gerakan tari siswa. Dengan pendekatan ini, pembelajaran menjadi lebih kontekstual, ilmiah, dan menyenangkan.

Struktur Modul Ajar Deep Learning Seni Tari

Struktur modul ini dirancang dengan fleksibilitas tinggi agar mudah disesuaikan oleh guru. Secara umum, terdapat empat komponen utama:

  1. Pendahuluan dan Motivasi
    Guru memantik semangat siswa dengan menayangkan video tari kontemporer dan tradisional. Siswa diajak berdiskusi: apa yang mereka rasakan, dan apa pesan dari tarian tersebut.
  2. Eksplorasi Gerak dan Data
    Tahap ini menggunakan teknologi sederhana, seperti kamera ponsel, untuk merekam gerakan dasar. Hasil rekaman dianalisis menggunakan pose estimation tools berbasis AI (misalnya MediaPipe atau MoveNet).
  3. Kreasi dan Improvisasi Tari
    Siswa berkelompok menciptakan tarian berdasarkan tema tertentu, misalnya “Keberagaman Indonesia”. Data dari analisis gerak sebelumnya membantu mereka memperbaiki keseimbangan dan sinkronisasi.
  4. Refleksi dan Evaluasi
    Guru mengajak siswa menilai hasil karya berdasarkan estetika, teknik, dan pesan yang ingin disampaikan. Evaluasi ini juga bisa menggunakan rubrik digital yang menilai aspek kreatif dan teknis secara objektif.

Integrasi Deep Learning dengan Kurikulum Merdeka

Kurikulum Merdeka menekankan pembelajaran berbasis profil pelajar Pancasila. Modul Ajar Deep Learning Seni Tari ini memperkuat nilai-nilai tersebut melalui:

  • Kreativitas dan Inovasi: Siswa menari sekaligus berpikir kritis dalam menganalisis gerak.
  • Gotong Royong: Kolaborasi kelompok dalam mencipta tarian bersama.
  • Bernalar Kritis: Analisis pola dan ritme dengan bantuan data visual.
  • Kebinekaan Global: Memahami tarian tradisional dan modern dalam konteks global.

Melalui pendekatan ini, pembelajaran seni tari tidak lagi terbatas pada ruang kelas. Siswa bisa meneliti, mencipta, dan berbagi karya digitalnya ke platform pembelajaran atau media sosial sekolah.

Cerita dari Lapangan: Ketika AI Bertemu Tarian

Di SMP Negeri 3 Yogyakarta, salah satu guru seni mencoba menerapkan modul berbasis deep learning ini. Ia merekam gerakan tari siswa lalu menganalisisnya menggunakan model OpenPose. Hasilnya, siswa lebih mudah memahami kesalahan postur dan memperbaiki keseimbangan tubuh.

Salah satu siswa berkata, “Rasanya seperti punya pelatih digital. Setiap kali saya bergerak, saya tahu bagian mana yang harus diperbaiki.”

Pengalaman ini menunjukkan bahwa AI bisa menjadi partner belajar, bukan pengganti guru. Guru tetap berperan penting dalam menanamkan nilai-nilai budaya, sementara teknologi memperkaya pemahaman teknis dan estetika.

Tantangan dan Solusi dalam Implementasi

Tentunya, ada beberapa tantangan dalam menerapkan Modul Ajar Deep Learning Seni Tari, seperti keterbatasan perangkat, koneksi internet, dan kemampuan guru dalam memahami teknologi. Namun, hal ini bisa diatasi dengan strategi berikut:

  1. Pelatihan Guru: Sekolah dapat mengadakan workshop sederhana tentang penggunaan aplikasi analisis gerak berbasis AI.
  2. Pemanfaatan Perangkat Sederhana: Smartphone dengan kamera standar sudah cukup untuk perekaman gerak.
  3. Kolaborasi dengan Komunitas Seni Digital: Banyak komunitas seperti AI for Culture Indonesia yang siap membantu sekolah dalam implementasi teknologi kreatif.

Dengan pendekatan kolaboratif, pembelajaran seni tari bisa menjadi ruang yang dinamis antara tradisi dan inovasi.

Manfaat Nyata bagi Siswa

Pembelajaran seni tari berbasis deep learning memberi dampak luas bagi perkembangan siswa, baik secara kognitif, afektif, maupun psikomotorik.

  • Secara kognitif, siswa memahami hubungan antara gerak, ruang, dan data.
  • Secara afektif, mereka belajar menghargai budaya dan ekspresi diri.
  • Secara psikomotorik, kemampuan koordinasi tubuh meningkat karena analisis berbasis visual membantu koreksi diri.

Selain itu, pembelajaran ini juga menumbuhkan digital confidence, kemampuan penting bagi generasi yang tumbuh di era AI.

Menari Bersama Masa Depan

Seni tari selalu menjadi cermin budaya dan jiwa bangsa. Kini, dengan bantuan teknologi deep learning, tarian tidak lagi sekadar gerakan indah, melainkan juga bahasa data yang menghubungkan manusia dengan mesin.

Melalui Modul Ajar Deep Learning Seni Tari Kelas 8 SMP/MTs Kurikulum Merdeka, kita diajak untuk menari bersama masa depan mengharmonikan kreativitas, teknologi, dan nilai kemanusiaan. Guru menjadi fasilitator inspiratif, siswa menjadi kreator cerdas, dan kelas berubah menjadi ruang eksplorasi yang hidup.

Karena pada akhirnya, belajar menari bukan hanya soal menggerakkan tubuh, tapi juga tentang memahami kehidupan dalam ritme yang selaras antara seni dan sains.

Capek download file satu-persatu?

DAPATKAN PERANGKAT AJAR LENGKAP DENGAN MUDAH!

Jika anda merasa mendapatkan manfaat, bagi yang mungkin ingin berdonasi untuk kemajuan website ini, silahkan kirimkan ke:

Terima kasih atas partisipasinya, semoga menjadi keberkahan bagi kami dan Anda semua.

Nama asli saya Supriyadi dan populer Supriyadi Pro. Saya seorang Expert wordpress developer freelancer, content writer, editor. Memiliki minat besar pada dunia teknologi, sains, seni budaya, social media, dan blogging. Saya kelahiran suku Jawa, di Wonogiri, Jawa Tengah yang ahli bahasa Jawa dan seni gamelan. Silahkan hubungi saya lewat laman yang telah disediakan atau kunjungi website profil saya di https://supriyadipro.com

Jelajahi Artikel Lainnya