Modul Ajar (RPP) Deep Learning Seni Teater Sesuai CP 2025/2026

modulmerdeka.com – Pernahkah kamu membayangkan bagaimana jika pembelajaran seni teater bisa digabungkan dengan kecerdasan buatan? Dunia pendidikan sedang mengalami transformasi besar, dan salah satu bentuk nyatanya adalah penerapan deep learning dalam Modul Ajar Seni Teater.

Di tahun ajaran 2025/2026, konsep ini bukan lagi sekadar teori, tetapi sudah mulai diterapkan di berbagai sekolah yang mengadopsi Kurikulum Merdeka.

Seni teater bukan hanya tentang akting di panggung. Ia adalah cermin kehidupan tempat siswa belajar memahami emosi, nilai sosial, serta kreativitas yang tak terbatas.

Dengan pendekatan deep learning, pembelajaran seni teater kini lebih dalam, reflektif, dan personal. Guru tak lagi menjadi satu-satunya sumber pengetahuan, melainkan fasilitator yang membimbing eksplorasi diri siswa.

Download contoh Modul Ajar (RPP) Deep Learning Seni Teater Sesuai CP 2025/2026

Untuk mendapatkan contoh Modul Ajar (RPP) Deep Learning Seni Teater sesuai CP 2025/2026 menurut kelasnya, silahkan unduh melalui tautan yang kami sediakan di bawah ini:

  • Kelas 1 ( UNDUH DI SINI )
  • Kelas 2 ( UNDUH DI SINI )
  • Kelas 3 ( UNDUH DI SINI )
  • Kelas 4 ( UNDUH DI SINI )
  • Kelas 5 ( UNDUH DI SINI )
  • Kelas 6 ( UNDUH DI SINI )
  • Kelas 7 ( UNDUH DI SINI )
  • Kelas 8 ( UNDUH DI SINI )
  • Kelas 9 ( UNDUH DI SINI )
  • Kelas 10 ( UNDUH DI SINI )
  • Kelas 11 ( UNDUH DI SINI )
  • Kelas 12 ( UNDUH DI SINI )

Apa Itu Modul Ajar (RPP) Deep Learning Seni Teater?

Modul Ajar atau Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Deep Learning Seni Teater adalah dokumen pembelajaran yang dirancang berdasarkan prinsip Kurikulum Merdeka.

Ia mengintegrasikan teknologi, refleksi kritis, dan pembelajaran berbasis proyek seni. Konsep “deep learning” di sini bukan sekadar istilah teknologi AI, tetapi pendekatan pendidikan yang menekankan pemahaman mendalam, kolaborasi, dan pengalaman nyata.

Modul ini biasanya mencakup tiga dimensi utama:

  1. Eksplorasi – siswa menggali makna teater melalui pengalaman, cerita, dan observasi.
  2. Eksperimen – siswa mencoba mencipta, berperan, atau menyutradarai dengan pendekatan unik.
  3. Refleksi – siswa menilai kembali proses kreatif dan makna karya yang dihasilkan.

Melalui struktur ini, guru dapat memfasilitasi pembelajaran yang lebih adaptif terhadap minat dan potensi setiap siswa.

Integrasi Deep Learning dalam Pembelajaran Seni Teater

Dalam konteks pendidikan, deep learning memiliki dua makna: pendekatan pembelajaran mendalam dan penerapan teknologi kecerdasan buatan.

Keduanya bisa berjalan beriringan. Misalnya, AI dapat membantu guru menganalisis ekspresi emosi siswa saat latihan teater, memberikan umpan balik terhadap intonasi atau gesture, hingga membantu penulisan naskah otomatis dengan NLP (Natural Language Processing).

Menurut data UNESCO (2024), penerapan AI dalam pendidikan seni mampu meningkatkan retensi belajar hingga 37% karena pengalaman belajar menjadi lebih personal dan interaktif.

Hal ini sejalan dengan prinsip Merdeka Belajar, di mana setiap siswa berhak tumbuh sesuai ritme dan cara belajarnya sendiri.

Struktur Modul Ajar Deep Learning Seni Teater

Agar mudah diimplementasikan, Modul Ajar Deep Learning Seni Teater umumnya memiliki struktur sebagai berikut:

  1. Identitas Modul
    • Jenjang: SMP/MTs atau SMA/SMK
    • Semester: Ganjil/Genap 2025/2026
    • Fase: D atau E (sesuai jenjang)
    • Mata Pelajaran: Seni Budaya – Seni Teater
  2. Capaian Pembelajaran (CP)
    Modul ini merujuk pada CP 2025/2026 yang berfokus pada:
    • Penghayatan nilai estetika dan empati sosial.
    • Kemampuan ekspresi kreatif dalam bentuk pertunjukan.
    • Keterampilan kolaboratif dan komunikasi.
  3. Tujuan Pembelajaran
    • Siswa memahami unsur dramatik (naskah, karakter, ruang, dan waktu).
    • Siswa mampu berkolaborasi dalam produksi teater.
    • Siswa merefleksikan nilai kehidupan yang tergambar dalam pertunjukan.
  4. Kegiatan Pembelajaran
    • Eksplorasi ide: siswa menulis kisah berdasarkan pengalaman pribadi.
    • Latihan ekspresi: penggunaan teknik vokal dan gerak.
    • Simulasi AI: penggunaan aplikasi analisis suara untuk memperbaiki intonasi.
    • Pementasan mini: menampilkan hasil karya dalam kelompok.
    • Refleksi: mendiskusikan makna sosial dari pertunjukan yang dibuat.
  5. Asesmen dan Rubrik
    Guru menggunakan asesmen formatif dan sumatif berbasis proyek. Aspek penilaian meliputi:
    • Kreativitas naskah.
    • Kejelasan ekspresi dan vokal.
    • Kerjasama tim.
    • Refleksi pribadi dan umpan balik.

Mengapa Deep Learning Cocok untuk Seni Teater?

Seni teater adalah salah satu bentuk pembelajaran paling kompleks karena melibatkan dimensi kognitif, afektif, dan psikomotor secara bersamaan.

Dengan pendekatan deep learning, siswa tidak hanya menghafal dialog, tetapi juga memahami makna emosional di balik setiap kata.

Beberapa alasan mengapa pendekatan ini efektif antara lain:

  • Personalized Learning: setiap siswa memiliki gaya belajar unik; AI dapat membantu guru menyesuaikan strategi.
  • Learning Analytics: sistem deep learning dapat mengukur peningkatan performa siswa secara kuantitatif.
  • Project-Based Collaboration: seni teater mengajarkan komunikasi, tanggung jawab, dan empati melalui kerja tim.

Penelitian dari Stanford Graduate School of Education (2023) menunjukkan bahwa siswa yang belajar melalui pendekatan berbasis seni mengalami peningkatan empati sosial hingga 45% dibanding metode konvensional. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran seni teater bukan hanya melatih kreativitas, tapi juga karakter.

Penerapan Modul Ajar di Sekolah

Bayangkan sebuah kelas di mana siswa duduk melingkar, menulis naskah teater tentang isu lingkungan di daerahnya. Guru memberikan tantangan: “Bagaimana jika kalian bisa menulis naskah dengan bantuan AI yang memahami gaya bahasa lokal?” Siswa mulai bereksperimen dengan aplikasi NLP sederhana, menghasilkan dialog yang terasa lebih hidup.

Di tahap berikutnya, mereka merekam latihan peran dan menggunakan aplikasi deep learning untuk mengevaluasi ekspresi wajah serta tempo bicara.

Dari situ, guru memberi umpan balik berdasarkan data real-time. Proses ini bukan hanya menarik, tetapi juga menanamkan kebiasaan reflektif.

Inilah kekuatan utama Modul Ajar Deep Learning Seni Teater: ia menghubungkan teknologi, seni, dan kemanusiaan dalam satu pengalaman belajar yang utuh.

Tantangan dan Solusi dalam Implementasi

Tentu, integrasi deep learning tidak tanpa tantangan. Beberapa guru masih merasa kesulitan memahami teknologi AI atau belum memiliki perangkat memadai. Namun, solusi dapat dilakukan melalui:

  • Pelatihan Digital Guru: memperkuat kompetensi guru melalui workshop AI edukatif.
  • Kolaborasi Sekolah dan Komunitas Seni: menjembatani pembelajaran formal dengan praktik nyata.
  • Akses Platform Gratis: seperti Teachable Machine atau ChatGPT yang bisa membantu eksplorasi ide naskah.

Pemerintah melalui program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) juga terus mendorong inovasi berbasis teknologi dalam pembelajaran seni. Dengan dukungan ini, guru tidak lagi bekerja sendiri, tetapi menjadi bagian dari ekosistem pendidikan digital yang dinamis.

Contoh Aktivitas Deep Learning dalam Pembelajaran Seni Teater

  1. Analisis Karakter dengan NLP: siswa menggunakan AI untuk memahami emosi karakter dari teks naskah.
  2. Simulasi Suara dan Intonasi: aplikasi deep learning membantu memperbaiki pelafalan dan tempo berbicara.
  3. Pembelajaran Berbasis Proyek: siswa membuat pertunjukan dengan tema sosial lokal, direkam dan dinilai berbasis rubrik digital.
  4. Refleksi Digital: siswa menulis refleksi proses melalui platform pembelajaran daring yang merekam progres.

Semua aktivitas ini memperkaya pengalaman belajar, menjadikan pembelajaran seni teater lebih kontekstual, interaktif, dan relevan dengan dunia modern.

Seni, Teknologi, dan Masa Depan Pendidikan

Modul Ajar (RPP) Deep Learning Seni Teater adalah simbol perubahan paradigma pendidikan: dari pengajaran berbasis hafalan menuju pembelajaran berbasis makna. Di dalamnya, teknologi tidak menggantikan seni, tetapi memperdalam pengalaman estetik siswa.

Kurikulum Merdeka memberi ruang luas bagi inovasi, dan dengan pendekatan deep learning, seni teater menjadi sarana pembentukan karakter, kolaborasi, dan empati. Inilah pembelajaran masa depan di mana manusia belajar dari teknologi, dan teknologi membantu manusia memahami dirinya lebih dalam.

Untuk guru dan sekolah yang ingin mengunduh atau mempelajari contoh lengkap Modul Ajar Seni Teater berbasis Deep Learning, kunjungi halaman khusus di modulmerdeka.com dan temukan berbagai inspirasi Modul Ajar lainnya seperti Seni Musik, Seni Rupa, dan Bahasa Indonesia. Semua dirancang agar pendidikan Indonesia semakin kreatif, adaptif, dan humanis.

Capek download file satu-persatu?

DAPATKAN PERANGKAT AJAR LENGKAP DENGAN MUDAH!

Jika anda merasa mendapatkan manfaat, bagi yang mungkin ingin berdonasi untuk kemajuan website ini, silahkan kirimkan ke:

Terima kasih atas partisipasinya, semoga menjadi keberkahan bagi kami dan Anda semua.

Nama asli saya Supriyadi dan populer Supriyadi Pro. Saya seorang Expert wordpress developer freelancer, content writer, editor. Memiliki minat besar pada dunia teknologi, sains, seni budaya, social media, dan blogging. Saya kelahiran suku Jawa, di Wonogiri, Jawa Tengah yang ahli bahasa Jawa dan seni gamelan. Silahkan hubungi saya lewat laman yang telah disediakan atau kunjungi website profil saya di https://supriyadipro.com

Jelajahi Artikel Lainnya