modulmerdeka.com – Bayangkan pagi hari di sebuah kelas sambil membawa polybag, bibit sayur, dan semangat pembelajaran. Di situlah guru dan siswa kelas 9 SMP/MTs memulai perjalanan prakarya budidaya bersama modul ajar yang sudah dirancang.
Dalam artikel ini kita akan menengok bagaimana menyusun modul ajar (RPP) untuk pembelajaran prakarya budidaya di kelas 9 dengan kerangka Kurikulum Merdeka dengan pendekatan yang memanfaatkan deep learning pendidikan.
Untuk mendapatkan Modul Ajar (RPP) Deep Learning Prakarya Budidaya untuk Kelas 9 SMP/MTs, silahkan unduh melalui tautan yang kami lampirkan di bawah ini:
Dalam Kurikulum Merdeka istilah RPP tetap digunakan namun dengan format yang lebih fleksibel. Berdasarkan referensi, modul ajar atau RPP Kurikulum Merdeka minimal memuat identitas umum, kompetensi awal, profil pelajar Pancasila, kegiatan pembelajaran, asesmen, pengayaan dan remedial.
Beberapa karakteristik utama:
Jadi ketika kita menyusun modul ajar untuk prakarya budidaya kelas 9, kita wajib memperhatikan bahwa bukan hanya daftar kegiatan, tapi bagaimana siswa aktif mengolah, bereksperimen, mengevaluasi hasil budidaya mereka itulah esensi deep learning dalam konteks prakarya.
Deep learning di sini bukan terkait kecerdasan buatan, melainkan pembelajaran yang mendalam (deep) di mana siswa tidak hanya ‘ikut’ melakukan, tapi memahami secara mendalam: konsep budidaya, proses, tantangan, dan refleksi hasil. Berikut beberapa alasan mengapa pendekatan ini sangat relevan dalam prakarya budidaya:
Sebagai data ilmiah pendukung: penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis proyek (project-based learning) mampu meningkatkan motivasi dan keterlibatan siswa (student engagement) yang kemudian berdampak pada pencapaian kompetensi (lihat misalnya literatur komunikasi guru-siswa dalam pembelajaran matematika).
Mari kita uraikan struktur modul ajar yang bisa digunakan guru kelas 9 SMP/MTs untuk mata pelajaran prakarya budidaya, agar sesuai dengan Kurikulum Merdeka.
Lampiran seperti lembar kerja siswa, bahan bacaan, glosarium budidaya sangat disarankan.
Sekarang, mari dalam bentuk story telling ringan kita bayangkan seorang guru Bapak Arif yang mempersiapkan modul ajar prakarya budidaya untuk kelas 9.
Pada minggu pertama, Bapak Arif membuka kelas dengan cerita: “Teman-teman, bayangkan kita sedang membuka usaha kecil sayur organik di sekolah. Kita mulai dari media tanam sekecil pot bekas.” Siswa langsung tertarik, mereka mulai menulis harapan dan target pertumbuhan. Ini adalah langkah pemahaman bermakna.
Kemudian, siswa dibagi kelompok 4 orang. Mereka memilih jenis sayur misalnya selada atau kangkung. Media tanam disediakan: polybag berisi campuran tanah dan kompos.
Guru memfasilitasi, menunjukkan bagaimana mengukur pH tanah, bagaimana menjaga cahaya, bagaimana memberi air. Di sini terjadi proses “deep learning”: siswa aktif bereksperimen, mengamati, mencatat data pertumbuhan tiap hari.
Sementara itu, guru menyiapkan lembar kerja siswa yang berisi kolom: tanggal, tinggi tanaman (cm), warna daun, apakah muncul hama, apa tindakan yang dilakukan. Jurnal harian ini membantu siswa untuk berpikir kritis tentang variabel dalam budidaya.
Pada pertemuan berikutnya, setiap kelompok presentasi hasil sementara: “Kelompok A, tanaman kami tumbuh 5 cm dalam 1 minggu, tapi muncul kutu putih, kami semprot air sabun ringan, besok akan kami tambahi pupuk organik cair.” Guru memfasilitasi diskusi: “Apakah tindakan itu sudah tepat? Apa alternatifnya?” Siswa semakin mendalami proses.
Kemudian penilaian dilakukan: guru mengecek jurnal, observasi kegiatan kelompok, dan memberi kuis konsep budidaya misalnya “Mengapa kompos penting untuk tanaman sayur?”.
Pengayaan dilakukan bagi kelompok cepat: mereka ditugaskan mencari varietas sayur lokal dan merancang budidaya vertikal. Remedial untuk yang belum sukses: guru memberikan sesi tanya-jawab dan bimbingan tambahan.
Dengan demikian proses modul ajar berjalan: identitas jelas, tujuan pembelajaran spesifik, kegiatan bermakna, asesmen komprehensif, pengayaan & remedial terencana.
Kiat sukses:
Tantangan yang mungkin muncul:
Ketika modul ajar prakarya budidaya kelas 9 dijalankan dengan baik, manfaatnya meliputi:
Menyusun modul ajar (RPP) untuk pembelajaran prakarya budidaya kelas 9 SMP/MTs dalam kerangka Kurikulum Merdeka bukanlah tugas yang memberatkan bila dilakukan dengan pola yang sistematis: identitas jelas, tujuan pembelajaran konkret, kegiatan bermakna yang mengarah ke deep learning, asesmen komprehensif, dan pengayaan/remedial.
Dengan pendekatan yang ceria dan cerita yang memotivasi siswa, proses pembelajaran menjadi hidup bukannya hanya “mengisi waktu” tetapi benar-benar menumbuhkan keterampilan, pengetahuan, dan sikap.
Website seperti modulmerdeka.com dapat menjadi referensi utama guru-guru yang mencari modul ajar siap pakai atau inspirasi. Jangan lupa untuk selalu memberikan internal link ke panduan umum modul ajar, koleksi RPP Kurikulum Merdeka, dan materi pendukung pembelajaran berbasis proyek.
Selamat menyusun modul ajar! Semoga kelas prakarya budidaya Anda menjadi salah satu yang paling aktif, kreatif, dan bermakna di sekolah.
Jika anda merasa mendapatkan manfaat, bagi yang mungkin ingin berdonasi untuk kemajuan website ini, silahkan kirimkan ke:

Terima kasih atas partisipasinya, semoga menjadi keberkahan bagi kami dan Anda semua.
Nama asli saya Supriyadi dan populer Supriyadi Pro. Saya seorang Expert wordpress developer freelancer, content writer, editor. Memiliki minat besar pada dunia teknologi, sains, seni budaya, social media, dan blogging. Saya kelahiran suku Jawa, di Wonogiri, Jawa Tengah yang ahli bahasa Jawa dan seni gamelan. Silahkan hubungi saya lewat laman yang telah disediakan atau kunjungi website profil saya di https://supriyadipro.com