modulmerdeka.com – Mengajarkan akidah akhlak di era digital bukan lagi soal buku teks dan hafalan. Guru kini ditantang menghadirkan pembelajaran yang relevan, menarik, dan mampu membentuk karakter siswa di tengah gempuran teknologi.
Modul ajar berbasis deep learning hadir sebagai solusi yang membantu guru merancang pembelajaran lebih personal, adaptif, dan berbasis data.
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi bagaimana modul ajar deep learning dapat diterapkan pada mata pelajaran Akidah Akhlak di sekolah.
Untuk mendapatkan Modul Ajar Deep Learning Akidah Akhlak, silahkan unduh melalui tautan yang kami sediakan di bawah ini:
Akidah akhlak bukan hanya materi keagamaan, tetapi juga fondasi karakter. Siswa yang memahami akidah dengan benar akan memiliki pandangan hidup yang jelas, sementara akhlak yang baik membentuk perilaku sehari-hari yang positif.
Data dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menunjukkan bahwa sekolah dengan penguatan karakter memiliki penurunan kasus perundungan hingga 30%.
Cerita nyata datang dari sebuah sekolah di Yogyakarta yang menggunakan modul ajar berbasis proyek. Hasilnya, siswa bukan hanya menghafal doa atau hadits, tetapi juga terlibat dalam kegiatan sosial seperti berbagi makanan di panti asuhan. Dampak sosial ini membuat pembelajaran terasa hidup dan bermakna.
Modul ajar deep learning adalah rancangan pembelajaran yang menggunakan teknologi kecerdasan buatan untuk mempersonalisasi pengalaman belajar siswa.
Bukan berarti semua proses harus digital, tetapi guru dapat memanfaatkan analisis data untuk melihat perkembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan.
Misalnya, jika siswa kesulitan memahami materi tentang sifat wajib Allah, sistem bisa merekomendasikan video atau latihan interaktif tambahan. Ini membuat pembelajaran lebih adaptif dan membantu siswa belajar sesuai ritmenya masing-masing.
Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran Akidah Akhlak mengacu pada Capaian Pembelajaran Kurikulum Merdeka. Fokusnya pada:
Materi Pokok
Materi yang diajarkan mencakup:
Kegiatan Pembelajaran
Modul ajar deep learning mendorong guru membuat kegiatan berbasis proyek, diskusi, dan simulasi. Contohnya:
Asesmen dan Penilaian
Penilaian tidak hanya dari ujian tertulis. Guru dapat menggunakan asesmen formatif seperti:
Dengan integrasi deep learning, data dari asesmen ini bisa dianalisis untuk melihat perkembangan karakter siswa dari waktu ke waktu.
Menggunakan teknologi tidak harus rumit. Berikut beberapa langkah sederhana:
Berikut contoh ringkas modul ajar:
Penerapan modul ajar berbasis deep learning membawa sejumlah manfaat:
Tantangan utama adalah keterbatasan akses teknologi di beberapa sekolah. Solusinya:
Jika anda merasa mendapatkan manfaat, bagi yang mungkin ingin berdonasi untuk kemajuan website ini, silahkan kirimkan ke:

Terima kasih atas partisipasinya, semoga menjadi keberkahan bagi kami dan Anda semua.
Nama asli saya Supriyadi dan populer Supriyadi Pro. Saya seorang Expert wordpress developer freelancer, content writer, editor. Memiliki minat besar pada dunia teknologi, sains, seni budaya, social media, dan blogging. Saya kelahiran suku Jawa, di Wonogiri, Jawa Tengah yang ahli bahasa Jawa dan seni gamelan. Silahkan hubungi saya lewat laman yang telah disediakan atau kunjungi website profil saya di https://supriyadipro.com