Modul Ajar Deep Learning Seni Musik Kelas 6 SD/MI

modulmerdeka.com – Bayangkan suasana kelas: anak-anak kelas 6 SD/MI sedang mencoba memainkan alat musik sederhana tamborin, ukulele, atau alat perkusi kecil. Suara berirama, anak tertawa, guru ikut merespon. Tapi bukan sekadar “main alat musik”.

Guru memandu agar mereka memahami unsur nada, ritme, harmoni sederhana, trus mereka merefleksikan bagaimana musik itu memberi makna. Itu adalah esensi pembelajaran mendalam (deep learning) dalam seni.

Sejak tahun ajaran 2025/2026, pemerintah mendorong penggunaan pendekatan deep learning dalam kurikulum nasional. Deep learning berarti bukan sekadar hafalan materi, melainkan pemahaman menyeluruh, berpikir kritis, serta aplikasi dalam kehidupan nyata.

Dalam konteks seni musik, berarti anak tak hanya tahu nama-nama nada atau jenis alat musik, tetapi bisa bereksperimen, mencipta, merefleksi, dan mengaitkan musik dengan pengalaman mereka.

Modul ajar ini bertujuan:

  • Menyelaraskan pembelajaran seni musik dengan CP (Capaian Pembelajaran) 2025/2026 di kelas 6 SD/MI.
  • Memfasilitasi guru agar bisa merancang pembelajaran menyeluruh: eksplorasi, ekspresi, refleksi, dan apresiasi.
  • Membantu siswa menjadi “pembelajar musik” yang kreatif, bukan cuma “penghafal materi”.

Selanjutnya, mari kita telaah kerangka modul, strategi, contoh aktivitas, evaluasi, dan tips implementasi agar modul ini benar-benar hidup di kelas.

Download contoh Modul Ajar Deep Learning Seni Musik Kelas 6 SD/MI

Untuk mendapatkan Modul Ajar Deep Learning Seni Musik untuk Kelas 6 SD/MI, silahkan unduh melalui tautan yang kami lampirkan di bawah ini:

Landasan Teori & Kebijakan

Kebijakan Kurikulum 2025 & Deep Learning

Dengan Permendikdasmen No. 13 Tahun 2025, dinyatakan bahwa sekolah bisa tetap menggunakan Kurikulum 2013 atau Kurikulum Merdeka, namun pembelajaran mendalam (deep learning) menjadi penguat dalam proses belajar.

Pendekatan ini menekankan pemahaman konsep secara menyeluruh, berpikir kritis, serta reflektif. Mata pelajaran baru seperti koding dan kecerdasan buatan juga diperkenalkan secara bertahap mulai kelas 5 SD.

Seni dan budaya (termasuk seni musik) tetap menjadi muatan, di mana tiap satuan pendidikan menyediakan minimal satu jenis seni.

Dengan latar ini, modul ajar seni musik kelas 6 harus:

  • Menyisipkan elemen eksplorasi, kreasi, refleksi
  • Menautkan musik dengan konteks siswa
  • Mendukung kompetensi abad ke-21 (kreativitas, kolaborasi, literasi budaya)

Landasan Psikologi & Pendidikan Seni

Dalam literatur pendidikan seni, proyek musikal yang melibatkan improvisasi dan ekspresi membantu siswa menginternalisasi konsep musikal seperti ritme, melodi, dinamik.

Jika guru memberi ruang bagi diskusi reflektif, siswa akan mengembangkan metakognisi: “Mengapa saya memilih irama ini?”, “Bagaimana dinamika memengaruhi pendengar?”

Dalam studi pendidikan umum, model generatif (seperti pemetaan pikiran atau mind mapping) dibantu media tercatat memiliki pengaruh positif pada kompetensi siswa.

Misalnya studi fisika menunjukkan peningkatan skor melalui model pembelajaran generatif dengan mind mapping media dibanding pembelajaran tradisional.

Meskipun bidangnya berbeda, prinsip bahwa siswa aktif membangun pengetahuan (generatif) bisa diadaptasi ke seni: siswa mengonseptualisasikan musik mereka, membuat sketsa ide musikal, lalu bereksperimen.

Struktur Modul Ajar Seni Musik Kelas 6 (Deep Learning)

Agar modul ini optimal, kita gunakan struktur semantik berikut:

  1. Pendahuluan & Orientasi
  2. Pencapaian Pembelajaran / CP
  3. Materi Inti & Konsep Musik
  4. Aktivitas Eksplorasi / Eksperimen
  5. Tugas Kreasi / Proyek Musik
  6. Refleksi & Diskusi Kelas
  7. Penilaian & Rubrik
  8. Sumber / Referensi / Lampiran

Mari kita uraikan tiap bagian dengan panduan dan contoh kegiatan.

1. Pendahuluan & Orientasi

Modul diawali oleh narasi singkat misalnya cerita “Seorang guru menghadirkan suara alam ke kelas, lalu siswa berimprovisasi dengan kayu dan bebunyian lokal.” Cerita ini menyulut rasa penasaran dan mendeformalize pembelajaran.

Kemudian guru mempresentasikan “peta modul” kepada siswa: perjalanan tiga pekan yang akan mereka lalui (eksplorasi, kreasi, refleksi).

2. Pencapaian Pembelajaran / CP

Berikan daftar CP yang relevan dari kurikulum (baik dari Kurikulum Merdeka atau Kurikulum 2013 yang diperkuat deep learning). Misalnya:

  • Siswa mengenal unsur musik: nada, ritme, dinamika sederhana
  • Siswa mengeksplorasi bunyi alat musik sederhana dan benda di lingkungan
  • Siswa mengkreasi fragmen musik berdurasi pendek (1–2 menit)
  • Siswa merefleksikan pilihan musiknya dan menjelaskan kenapa memilih elemen tertentu
  • Siswa menyajikan karya musik ke teman dan menerima umpan balik

Anda bisa menyertakan internal link modul lain dari situs modulmerdeka.com (misalnya modul seni rupa, modul musik kelas lain) sehingga tautan internal tersebar dan pengunjung “melompat” ke halaman terkait.

3. Materi Inti & Konsep Musik

Gunakan bahasa santai, jelaskan konsep dasar: nada (tinggi-rendah), ritme (pola waktu), tempo, dinamika (keras / lembut), timbre (warna suara).

Berikan contoh musik sederhana (lagu anak, irama tradisional) dan mintalah siswa mendengarkan, identifikasi pola ritme, atau membandingkan versi keras/lemah.

Juga, kenalkan konsep improvisasi musik bagaimana kita bisa mengubah ritme atau melodi sebebas mungkin dalam batas tertentu.

4. Aktivitas Eksplorasi / Eksperimen

Aktivitas ini adalah inti dari pendekatan deep learning siswa aktif mencari dan bereksperimen:

  • Eksplorasi bunyi sekitar
    Bawa siswa ke lapangan atau halaman sekolah. Mintalah mereka mencari benda menghasilkan bunyi (batang bambu, kerikil, pipa plastik). Mereka boleh mengetuk, menggesek, menghembus. Minta mereka mencatat karakter bunyi: cepat / lambat, keras / lembut, berulang / acak.
  • Eksperimen ritme
    Bagi kelompok, siswa diberi pola irama dasar (misalnya: ketuk-ketuk-diam, atau pola 4/4 sederhana). Mereka eksperimen variasi ritme: variasikan jeda, tekankan ketukan tertentu, buat variasi poliritme sederhana (dua pola berbeda dimainkan bersama).
  • Improvisasi melodi sederhana
    Dengan skala terbatas (misalnya 3–5 nada), siswa mencoba menyusun melodi bebas. Guru bisa menyiapkan kertas balok musik kosong, siswa menuliskan ide melodi mereka, lalu menguji dengan alat musik atau suara.
  • Kombinasi ritme dan melodi
    Gabungkan improvisasi ritme + melodi dalam kelompok: satu kelompok menjaga pola ritme, kelompok lain improvisasi melodi sesuai struktur tadi. Kemudian tukar peran.

Tip: beri ruang “gagal” eksperimen yang tidak terdengar “musik” pun tetap proses belajar.

5. Tugas Kreasi / Proyek Musik

Setelah eksplorasi, siswa diberi tugas proyek jangka pendek (misalnya 1–2 pekan):

Proyek “Soundscape Mini”

  • Setiap kelompok memilih tema (hujan, pagi di desa, pasar, hutan)
  • Himpun unsur bunyi dari lingkungan, alat musik sederhana, dan improvisasi melodi
  • Rekam atau tampilkan secara langsung (misalnya di depan kelas)
  • Buat narasi pendek: “Mengapa memilih alat ini? Kenapa pola ritme ini? Bagaimana dinamika mendukung tema?”

Proyek ini menggabungkan kreatifitas, kolaborasi, refleksi, dan aplikasi konsep.

6. Refleksi & Diskusi Kelas

Setelah presentasi proyek, alokasikan waktu untuk refleksi:

  • Setiap kelompok mempresentasikan pilihan musikal mereka
  • Teman memberi umpan balik (positif & konstruktif)
  • Guru memfasilitasi pertanyaan: “Apa yang sulit?”, “Kalau diulang, apa ingin diubah?”, “Bagaimana suasana yang ingin ditimbulkan?”
  • Catat kesamaan motif dan perbedaan, lalu diskusikan bagaimana musik bisa memengaruhi suasana hati atau cerita

Refleksi ini memperkuat makna pembelajaran mendalam.

7. Penilaian & Rubrik

Gunakan rubrik yang mengukur:

  • Pemahaman konsep — kemampuan menjelaskan unsur musik yang digunakan
  • Kreativitas — orisinalitas ide, variasi alat / bunyi
  • Eksekusi — kelancaran presentasi, koordinasi kelompok
  • Refleksi — kedalaman alasan, kritik diri

Skor misalnya dari 1–4 (per aspek), total menjadi skor proyek musik.

Jangan lupa juga momen penilaian formatif: misalnya kuis identifikasi ritme, pengamatan guru selama eksperimen, catatan jurnal siswa.

8. Sumber / Referensi / Lampiran

Lampirkan:

  • Kertas balok musik kosong
  • Contoh pola ritme dasar
  • Lembar refleksi siswa
  • Tautan ke modul lain di modulmerdeka.com (misalnya “modul ajar seni rupa kelas 6”, “modul ajar musik kelas 5”)
  • Referensi teori musik dasar atau artikel pendidikan seni

Contoh Jalannya Modul (Storytelling Kelas)

Mari saya ceritakan bagaimana modul bisa berjalan di sebuah SD di desa kecil.

Minggu Pertama — Eksplorasi
Bu Dina (guru musik) membawa kelas keluar ke halaman sekolah. Anak-anak terbagi kelompok, mereka mencari benda bunyi: bambu usang, genting rusak, kaleng bekas.

Satu kelompok menciptakan pola ketukan “tok-tok-tok-diam, tok-diam-tok-tok”. Lainnya mencoba gesekkan bambu di batu, menghasilkan suara berdengung. Mereka mencatat karakter: cepat lambat, keras lembut.

Di kelas, Bu Dina memutar cuplikan lagu lokal (misalnya irama gamelan) dan meminta siswa mengidentifikasi pola ritme. Siswa membandingkan pola ritme mereka dengan lagu itu.

Minggu Kedua — Improvisasi & Perancangan
Siswa menggunakan skala 3 nada (misalnya C–D–E). Dalam kelompok, mereka mencoba membuat melodi sederhana kadang luwes, kadang “aneh”.

Beberapa perubahan: menambahkan jeda, menggeser aksen. Mereka lalu mencoba menggabungkan melodi ke pola ritme kelompok lain. Beberapa kelompok menukar anggota agar tiap siswa merasakan peran berbeda.

Bu Dina berjalan ke tiap kelompok, mendengarkan, bertanya: “Kenapa memilih nada ini?”, “Bagaimana kamu ingin orang merasakan tema?” Ia mengajak siswa membandingkan dua versi improvisasi: satu dengan ritme cepat dan melodi minimal, satu dengan ritme lambat dan melodi kompleks. Diskusi terbuka muncul.

Minggu Ketiga — Proyek & Presentasi
Tema mereka: “Pasar pagi”. Alat bunyi: kaleng, sendok, kayu rusak, dan suara tepukan tangan. Mereka merancang soundscape: intro suara langkah kaki, bunyi pedagang membuka lapak, irama cepat untuk keramaian, melodi lembut untuk jeda di sela. Kelompok lain memilih tema “hutan malam”: gesekan bambu, tetesan air, musik latar melodi lembut.

Presentasi berlangsung di depan kelas. Salah satu kelompok merekam suara dengan ponsel, lain memainkan langsung.

Setelah itu, mereka discusi reflektif: satu kelompok menyadari bahwa ritme terlalu cepat membuat tema “pasar” jadi kacau, mereka ingin memperlambat sedikit; kelompok “hutan” bilang ingin menambahkan alat lain seperti daun kering untuk efek. Umpan balik teman-teman dan guru memperkaya refleksi mereka.

Tips Praktis untuk Guru & Tantangan Umum

  1. Fasilitas minim?
    Jika sekolah belum punya banyak alat musik, modul ini mendukung penggunaan benda lingkungan (kaleng, bambu, kayu). Daripada menunggu alat mahal, guru bisa memanfaatkan kreativitas siswa.
  2. Waktu terbatas?
    Modul bisa disesuaikan dalam 2–3 kali pertemuan panjang (90 menit) atau dibagi ke dalam pertemuan reguler (2 x 35 menit). Anda bisa memecah aktivitas eksplorasi & improvisasi ke sesi terpisah.
  3. Siswa malu tampil?
    Beri opsi rekaman anonim (audio) atau tampil dengan kelompok kecil, lalu secara bertahap mereka bisa tampil lebih terbuka.
  4. Penilaian subjektif?
    Gunakan rubrik yang jelas dan komunikasikan ke siswa sejak awal. Libatkan siswa dalam menyepakati kriteria.
  5. Integrasi lintas mata pelajaran
    Modul ini dapat dipadukan dengan tema kemanusiaan, lingkungan, bahasa (narasi tema), atau matematika (pola ritme, hitung ketuk). Sehingga modul tidak berdiri sendiri, melainkan terintegrasi.

Modul ajar seni musik berbasis konsep deep learning untuk kelas 6 SD/MI bukanlah mimpi di zaman kurikulum baru melainkan kebutuhan agar pendidikan seni tidak sekadar hiburan, tetapi sarana pembangunan kreativitas, refleksi, karakter, dan pemahaman mendalam.

Dengan modul yang terstruktur (orientasi, eksplorasi, kreasi, refleksi, penilaian) ditunjang aktivitas eksperimen dan proyek, guru dapat memfasilitasi anak-anak menjadi “pencipta musik” aktif.

Jika Anda sebagai guru atau pengembang modul tertarik melihat contoh modul ajar seni rupa, modul ajar musik kelas lain, atau modul nilai karakter, silakan jelajahi koleksi modul di modulmerdeka.com.

Semoga modul ini menjadi pijakan awal yang hidup, bukan sekadar dokumen di rak. Selamat berkarya dan semoga siswa-siswi Anda merasakan keindahan musik dari dalam diri mereka sendiri.

Capek download file satu-persatu?

DAPATKAN PERANGKAT AJAR LENGKAP DENGAN MUDAH!

Jika anda merasa mendapatkan manfaat, bagi yang mungkin ingin berdonasi untuk kemajuan website ini, silahkan kirimkan ke:

Terima kasih atas partisipasinya, semoga menjadi keberkahan bagi kami dan Anda semua.

Nama asli saya Supriyadi dan populer Supriyadi Pro. Saya seorang Expert wordpress developer freelancer, content writer, editor. Memiliki minat besar pada dunia teknologi, sains, seni budaya, social media, dan blogging. Saya kelahiran suku Jawa, di Wonogiri, Jawa Tengah yang ahli bahasa Jawa dan seni gamelan. Silahkan hubungi saya lewat laman yang telah disediakan atau kunjungi website profil saya di https://supriyadipro.com

Jelajahi Artikel Lainnya