Modul Ajar Deep Learning SKI Kelas 6 SD/MI

modulmerdeka.com – Ketika dunia pendidikan mulai berpindah dari metode konvensional ke era digital, pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) pun ikut bertransformasi.

Kini, dengan hadirnya Modul Ajar Deep Learning SKI Kelas 6 SD/MI, guru dan siswa bisa merasakan pengalaman belajar yang lebih mendalam, kontekstual, dan menyenangkan.

Artikel ini akan mengajak kamu memahami bagaimana konsep deep learning diterapkan dalam modul ajar SKI, apa manfaatnya bagi siswa, dan bagaimana guru dapat memanfaatkannya dalam Kurikulum Merdeka.

Download contoh Modul Ajar Deep Learning SKI Kelas 6 SD/MI

Untuk mendapatkan Modul Ajar Deep Learning SKI untuk Kelas 6 SD, silahkan unduh melalui tautan yang kami lampirkan di bawah ini:

Apa Itu Modul Ajar Deep Learning?

Modul ajar merupakan perangkat pembelajaran yang disusun secara sistematis untuk membantu guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar.

Dalam konteks Kurikulum Merdeka, modul ajar bukan hanya sekadar panduan mengajar, melainkan juga alat refleksi dan eksplorasi.

Ketika istilah deep learning disematkan, artinya modul ini dirancang dengan pendekatan pembelajaran mendalam di mana siswa tidak hanya menghafal fakta, tetapi memahami makna dan keterkaitan antara konsep, nilai, serta peristiwa sejarah.

Deep learning dalam pendidikan berbeda dari teknologi AI, meskipun keduanya punya filosofi yang sama: belajar dari data dan pengalaman untuk menghasilkan pemahaman yang lebih baik.

Dalam pembelajaran SKI, deep learning berarti siswa diajak berpikir kritis, menganalisis, dan menghubungkan kisah sejarah Islam dengan kehidupan masa kini.

Struktur Modul Ajar SKI Kelas 6 SD/MI

Modul Ajar Deep Learning SKI Kelas 6 SD/MI biasanya mencakup beberapa komponen utama:

  1. Identitas Modul – mencakup nama sekolah, mata pelajaran, fase kelas, dan alokasi waktu.
  2. Kompetensi Awal – pemetaan kemampuan dasar yang sudah dimiliki siswa.
  3. Capaian Pembelajaran (CP) – target kemampuan yang ingin dicapai siswa sesuai Kurikulum Merdeka.
  4. Tujuan Pembelajaran – pernyataan spesifik mengenai hasil belajar dalam satu atau beberapa pertemuan.
  5. Pemahaman Bermakna – menjelaskan makna penting dari materi SKI yang akan dipelajari, seperti nilai perjuangan dan keteladanan tokoh Islam.
  6. Pertanyaan Pemantik – bagian penting dalam pendekatan deep learning. Misalnya, “Mengapa Rasulullah SAW membangun ukhuwah di Madinah?” atau “Bagaimana nilai kepemimpinan Nabi bisa diterapkan di sekolah?”.
  7. Kegiatan Pembelajaran – tahap eksplorasi, elaborasi, dan refleksi dengan model project-based learning atau inquiry learning.
  8. Asesmen dan Refleksi – guru menilai proses dan hasil belajar siswa, lalu memberi ruang untuk refleksi diri.

Dengan struktur yang sistematis ini, siswa tidak hanya mengingat sejarah Islam, tetapi juga memahami nilai-nilai spiritual, sosial, dan kemanusiaan yang terkandung di dalamnya.

Integrasi Teknologi dalam Modul Ajar Deep Learning

Salah satu keunggulan dari Modul Ajar Deep Learning adalah integrasinya dengan teknologi digital. Guru dapat menggunakan media interaktif seperti video sejarah, peta digital, simulasi 3D, atau kuis online berbasis AI.

Beberapa platform pembelajaran bahkan memungkinkan siswa menjelajahi sejarah Islam melalui virtual tour ke situs bersejarah seperti Masjid Nabawi atau Andalusia.

Contohnya, ketika membahas “Perkembangan Islam pada Masa Daulah Abbasiyah”, guru dapat menampilkan video singkat tentang kemajuan ilmu pengetahuan dan seni di masa itu.

Lalu, siswa diminta untuk membuat peta konsep digital menggunakan aplikasi seperti MindMeister atau Canva Edu. Inilah bentuk penerapan deep learning experience belajar dengan cara aktif, kolaboratif, dan reflektif.

Kelebihan Modul Ajar Deep Learning SKI

  1. Meningkatkan Pemahaman Konseptual
    Siswa tidak hanya tahu apa yang terjadi, tapi juga mengapa dan bagaimana. Mereka memahami konteks sosial dan budaya yang membentuk sejarah Islam.
  2. Menumbuhkan Karakter dan Nilai Islami
    Melalui kisah keteladanan, siswa belajar tentang kejujuran, tanggung jawab, dan empati. Nilai ini tidak diajarkan secara dogmatis, melainkan melalui refleksi diri dan diskusi.
  3. Mendorong Literasi Digital
    Dalam era digital, penggunaan teknologi dalam modul ajar membuat siswa lebih akrab dengan media edukatif modern tanpa kehilangan nilai religius.
  4. Memfasilitasi Diferensiasi Pembelajaran
    Guru dapat menyesuaikan kegiatan dengan minat, gaya belajar, dan kemampuan siswa. Siswa yang suka menggambar bisa membuat ilustrasi tokoh Islam, sedangkan yang suka menulis dapat membuat jurnal refleksi.
  5. Selaras dengan Prinsip Merdeka Belajar
    Pembelajaran tidak lagi berpusat pada guru, tetapi memberi ruang bagi siswa untuk bereksplorasi, menemukan, dan memaknai sendiri perjalanan sejarah Islam.

Contoh Penerapan: Kisah Kepemimpinan Rasulullah di Madinah

Bayangkan suasana kelas saat guru mengajak siswa memahami strategi Rasulullah SAW dalam membangun masyarakat Madinah.

Guru memulai dengan video dokumenter singkat tentang Piagam Madinah. Setelah itu, siswa berdiskusi dalam kelompok tentang bagaimana prinsip persaudaraan dan keadilan dapat diterapkan di lingkungan sekolah.

Setiap kelompok membuat infografis digital mengenai nilai-nilai yang terkandung dalam Piagam Madinah. Kemudian mereka mempresentasikannya di depan kelas. Proses ini bukan hanya tentang “belajar sejarah”, tetapi juga membangun critical thinking, kolaborasi, dan komunikasi.

Melalui metode deep learning, kisah Nabi tidak hanya menjadi pelajaran masa lalu, tetapi menjadi inspirasi untuk masa depan.

Tantangan dan Solusi dalam Implementasi

Tidak dapat dipungkiri, penerapan Modul Ajar Deep Learning SKI masih menghadapi beberapa tantangan. Di antaranya:

  • Keterbatasan literasi digital guru dan siswa
  • Kurangnya perangkat teknologi di beberapa sekolah
  • Kebutuhan waktu lebih lama untuk kegiatan eksploratif

Namun, semua tantangan itu bisa diatasi dengan strategi yang tepat. Guru dapat memanfaatkan sumber daya terbuka seperti Modul Ajar SKI dari portal modulmerdeka.com yang menyediakan template dan contoh kegiatan berbasis digital. Selain itu, kolaborasi antar guru bisa mempercepat adaptasi teknologi dan berbagi praktik baik.

Dampak Positif terhadap Siswa SD/MI

Sebuah penelitian pendidikan Islam di tahun 2024 mencatat bahwa pendekatan pembelajaran mendalam (deep learning approach) mampu meningkatkan motivasi dan hasil belajar hingga 35%. Siswa lebih bersemangat karena merasa pembelajaran relevan dengan kehidupan nyata mereka.

Dalam konteks SKI, siswa mulai memahami bahwa sejarah Islam bukan hanya deretan peristiwa, tetapi perjalanan nilai dan peradaban. Mereka belajar meneladani tokoh-tokoh Islam dengan kesadaran, bukan sekadar kewajiban.

Tips untuk Guru: Membuat Modul Ajar Deep Learning SKI Sendiri

  1. Mulailah dengan merumuskan pertanyaan pemantik yang menggugah rasa ingin tahu.
  2. Gunakan sumber digital seperti video, podcast, atau peta interaktif untuk memperkaya konteks.
  3. Terapkan model inquiry learning agar siswa aktif mencari jawaban.
  4. Gunakan asesmen formatif berbasis refleksi, bukan hanya tes pilihan ganda.
  5. Bagikan hasil karya siswa di platform digital sekolah untuk meningkatkan semangat belajar.

Dengan langkah-langkah sederhana ini, guru bisa membuat modul ajar yang relevan, menarik, dan bermakna.

Modul Ajar Deep Learning SKI Kelas 6 SD/MI bukan sekadar perangkat ajar, tetapi jembatan menuju pembelajaran yang lebih humanis dan kontekstual. Melalui pendekatan ini, sejarah Islam tidak lagi terasa kaku, melainkan hidup dalam pengalaman siswa.

Guru menjadi fasilitator inspiratif, siswa menjadi peneliti kecil yang menemukan nilai-nilai keislaman dalam setiap cerita. Inilah wajah baru pembelajaran SKI di era digital memadukan teknologi, spiritualitas, dan kemanusiaan.

Untuk mendapatkan contoh lengkap modul dan panduan implementasinya, kunjungi portal pendidikan seperti modulmerdeka.com yang menyediakan sumber belajar inovatif untuk guru dan siswa SD/MI di seluruh Indonesia.

Capek download file satu-persatu?

DAPATKAN PERANGKAT AJAR LENGKAP DENGAN MUDAH!

Jika anda merasa mendapatkan manfaat, bagi yang mungkin ingin berdonasi untuk kemajuan website ini, silahkan kirimkan ke:

Terima kasih atas partisipasinya, semoga menjadi keberkahan bagi kami dan Anda semua.

Nama asli saya Supriyadi dan populer Supriyadi Pro. Saya seorang Expert wordpress developer freelancer, content writer, editor. Memiliki minat besar pada dunia teknologi, sains, seni budaya, social media, dan blogging. Saya kelahiran suku Jawa, di Wonogiri, Jawa Tengah yang ahli bahasa Jawa dan seni gamelan. Silahkan hubungi saya lewat laman yang telah disediakan atau kunjungi website profil saya di https://supriyadipro.com

Jelajahi Artikel Lainnya