Modul Ajar Deep Learning PPKN Kelas 9 SMP/MTs

modulmerdeka.com – Siapa bilang PPKN itu membosankan? Banyak siswa SMP menganggap mata pelajaran ini penuh hafalan. Padahal, PPKN adalah fondasi penting yang membentuk karakter bangsa.

Masalahnya, pembelajaran sering terjebak pada teori tanpa contoh nyata. Nah, di era digital, guru bisa mengubah wajah PPKN dengan pendekatan Deep Learning.

Deep Learning di sini bukan sekadar istilah kecerdasan buatan, melainkan strategi pembelajaran mendalam.

Siswa tidak hanya menghafal nilai Pancasila, tetapi juga menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari. Hasil penelitian pendidikan menunjukkan bahwa metode deep learning meningkatkan daya ingat jangka panjang hingga 40% dibanding pembelajaran konvensional (Anderson, 2021).

Download contoh Modul Ajar Deep Learning PPKN Kelas 9 SMP/MTs

Untuk mendapatkan Modul Ajar Deep Learning PPKN untuk Kelas 9 SMP/MTs, silahkan unduh melalui tautan yang kami lampirkan di bawah ini:

PPKN dan Tantangan Abad 21

PPKN kelas 9 SMP/MTs menekankan pada pemahaman demokrasi, hak asasi manusia, kebhinekaan, dan peran warga negara. Semua itu relevan dengan kehidupan siswa yang semakin terhubung dengan media sosial.

Tantangannya, bagaimana guru membuat materi ini terasa nyata? Misalnya, siswa lebih paham soal toleransi ketika mereka membandingkan perilaku di dunia nyata dan dunia digital.

Dengan modul ajar berbasis Deep Learning, siswa bisa berdiskusi, menganalisis kasus nyata, bahkan membuat proyek kampanye digital tentang anti-bullying atau literasi digital.

Struktur Modul Ajar Deep Learning PPKN Kelas 9

Sebuah modul ajar ideal tidak hanya berisi ringkasan materi, tetapi juga aktivitas yang menumbuhkan critical thinking. Berikut contoh kerangka modul ajar PPKN kelas 9 berbasis deep learning yang bisa digunakan guru:

  1. Pendahuluan
    • Tujuan pembelajaran: memahami nilai demokrasi, hak asasi, dan kewajiban warga negara.
    • Apersepsi: diskusi ringan tentang pengalaman siswa dalam musyawarah kelas.
  2. Materi Inti
    • Konsep demokrasi dan peran Pancasila.
    • Hak dan kewajiban warga negara menurut UUD 1945.
    • Studi kasus: berita tentang intoleransi atau pelanggaran HAM di media massa.
  3. Aktivitas Deep Learning
    • Analisis teks berita dengan teknik NLP sederhana (misalnya mengidentifikasi kata kunci tentang keadilan dan toleransi).
    • Roleplay sidang kelas tentang pelanggaran aturan sekolah.
    • Proyek kelompok: membuat poster digital atau konten video tentang nilai kebhinekaan.
  4. Refleksi dan Evaluasi
    • Pertanyaan reflektif: “Apa nilai Pancasila yang paling sering kamu terapkan di media sosial?”
    • Ujian formatif berbasis N-gram, di mana siswa diminta menyusun ulang kalimat tentang hak dan kewajiban.
  5. Pengayaan dan Remedial
    • Untuk siswa cepat: diskusi tambahan tentang kasus internasional (misalnya konflik HAM).
    • Untuk siswa yang kesulitan: latihan soal LSI sederhana agar mereka bisa menghubungkan konsep demokrasi dengan kata-kata sehari-hari.

Menghubungkan PPKN dengan Teknologi: NLP, N-gram, dan LSI

Mengapa pendekatan berbasis NLP, N-gram, dan LSI bisa relevan dengan PPKN?

  • Natural Language Processing (NLP): siswa bisa belajar mengenali teks opini di media sosial, lalu membedakan mana yang bersifat demokratis dan mana yang mengandung ujaran kebencian.
  • N-gram: membantu siswa memahami pola bahasa dalam pernyataan demokrasi. Misalnya, bigram “hak asasi”, “keadilan sosial”, atau trigram “persatuan Indonesia”.
  • Latent Semantic Indexing (LSI): membantu guru menyajikan kata-kata yang mirip secara semantik, seperti menghubungkan konsep “kebebasan berpendapat” dengan “demokrasi partisipatif”.

Pendekatan ini bukan berarti siswa harus jadi pakar teknologi. Namun, penggunaan analisis bahasa sederhana bisa melatih literasi digital mereka.

Saat Kelas Menjadi Mini Parlemen

Bayangkan sebuah kelas 9 SMP di Yogyakarta. Guru PPKN mencoba metode baru. Daripada langsung ceramah, ia mengajak siswa bermain peran. Kelas dibagi menjadi kelompok partai, kemudian mengadakan simulasi sidang parlemen.

Masing-masing kelompok menyampaikan argumen tentang isu nyata: apakah sekolah perlu aturan khusus tentang penggunaan ponsel? Siswa mulai berdebat, menulis naskah pidato, bahkan menyusun usulan undang-undang versi mereka.

Hasilnya? Kelas menjadi hidup. Siswa tidak hanya mengerti demokrasi secara teori, tetapi juga merasakan dinamika politik dalam skala kecil. Inilah esensi deep learning dalam PPKN: pembelajaran yang membekas.

Data Ilmiah: Mengapa Deep Learning Efektif?

Penelitian UNESCO (2022) menyatakan bahwa pembelajaran berbasis partisipasi meningkatkan engagement siswa hingga 55%.

Sementara studi dari Kemendikbudristek menunjukkan bahwa penerapan Kurikulum Merdeka dengan strategi pembelajaran mendalam mampu menurunkan tingkat kejenuhan siswa sebesar 30%.

Dengan kata lain, modul ajar deep learning bukan hanya trend, tetapi sudah terbukti membantu siswa belajar lebih bermakna.

Integrasi dengan Kurikulum Merdeka

Modul ajar deep learning PPKN kelas 9 sejalan dengan Kurikulum Merdeka yang menekankan projek profil pelajar Pancasila. Misalnya:

  • Proyek kebhinekaan: siswa membuat vlog tentang keberagaman budaya lokal.
  • Proyek demokrasi: siswa menyelenggarakan pemilu ketua kelas dengan sistem yang mirip pemilu nasional.
  • Proyek literasi digital: siswa menganalisis hoaks di media sosial dan membuat kampanye literasi anti-hoaks.

Aktivitas semacam ini tidak hanya memenuhi capaian pembelajaran, tetapi juga membentuk karakter.

Tips Guru dalam Menggunakan Modul Ajar Deep Learning

  1. Mulai dengan kasus nyata, bukan teori.
  2. Gunakan media digital: video, artikel, bahkan meme yang relevan.
  3. Ajak siswa berdiskusi kritis, bukan sekadar menjawab soal pilihan ganda.
  4. Sesuaikan aktivitas dengan konteks lokal agar siswa merasa dekat dengan materi.
  5. Libatkan teknologi sederhana seperti Google Docs atau Padlet untuk kolaborasi.

Modul ajar Deep Learning PPKN kelas 9 SMP/MTs bukan hanya tentang menambah materi, tetapi mengubah cara belajar.

Dengan menggabungkan pendekatan NLP, N-gram, dan LSI, guru bisa membawa PPKN lebih dekat dengan kehidupan nyata siswa.

Di era digital, pembelajaran PPKN bukan lagi hafalan pasal-pasal, tetapi pengalaman bermakna yang membuat siswa benar-benar menghayati nilai Pancasila dan demokrasi.

Capek download file satu-persatu?

DAPATKAN PERANGKAT AJAR LENGKAP DENGAN MUDAH!

Jika anda merasa mendapatkan manfaat, bagi yang mungkin ingin berdonasi untuk kemajuan website ini, silahkan kirimkan ke:

Terima kasih atas partisipasinya, semoga menjadi keberkahan bagi kami dan Anda semua.

Nama asli saya Supriyadi dan populer Supriyadi Pro. Saya seorang Expert wordpress developer freelancer, content writer, editor. Memiliki minat besar pada dunia teknologi, sains, seni budaya, social media, dan blogging. Saya kelahiran suku Jawa, di Wonogiri, Jawa Tengah yang ahli bahasa Jawa dan seni gamelan. Silahkan hubungi saya lewat laman yang telah disediakan atau kunjungi website profil saya di https://supriyadipro.com

Jelajahi Artikel Lainnya